Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Boediono Sasaran Empuk Benturkan Dua Mazhab Ekonomi

Kompas.com - 14/05/2009, 17:26 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Pengamat politik dari Universitas Paramadina, Bima Arya Sugiharto, memprediksi, pilpres mendatang akan ramai dengan wacana membenturkan dua mazhab ekonomi dunia. Isu ekonomi neoliberal lawan ekonomi kerakyatan diperkirakan marak sebagai tema kampanye.

"Isu-isu soal neoliberalisme, kapitalisme, dan lain sebagainya akan menjadi isu yang akan menarik dan dua kutub kekuatan asing akan bermain di pilpres nanti," ujarnya di Jakarta, Kamis (14/5).

Bima memprediksi, dua tim sukses masing-masing dari kubu JK-Wiranto dan Megawati-Prabowo (bila resmi berduet) akan menjadikan duet SBY-Boediono sebagai musuh bersama.

"Figur Boediono yang akan menjadi cawapres SBY menjadi sasaran empuk bagi tim sukses kandidat capres dan cawapres lain, apalagi saat ini sudah mulai terbentuk opini, incumbent sangat dekat dengan Amerika. Dan kita tahu, Amerika unhappy dengan figur Prabowo," ujarnya.

Bahkan menurutnya tidak mustahil ada dana asing yang ikut bermain pada pilpres nanti. Bima menyatakan, bila terbukti menggunakan bantuan asing, capres dan cawapres terpilih bisa dianulir. Namun, ia yakin, hal itu sangat sulit dibuktikan. "Kalaupun ada, sangat sulit dilacak karena bisa dialirkan melalui jalur-jalur lain, banyak jalur," imbuhnya.

Menurut Bima Arya, rakyat sebetulnya tidak terlalu peduli adanya intervensi asing atau tidak meski rakyat akan sangat senang kalau Indonesia tidak terlalu didominasi pihak asing. "Publik hanya tertarik pada figur yang tidak terlalu kontroversial," tandas Bima.

Menurutnya, tim sukses SBY yang sudah terbentuk saat ini, Bravo Media Center, Tim Echo, serta tim sukses SBY lainnya, sedang memutar otak untuk meng-counter segala manuver politik yang dialamatkan kepada Presiden SBY.

"Bila berhasil, maka pilpres bisa satu putaran. Bila tidak, sangat mungkin akan berlangsung dua putaran," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Impor Bahan Baku Tepung Kini Cukup dengan Dokumen Laporan Surveyor

Impor Bahan Baku Tepung Kini Cukup dengan Dokumen Laporan Surveyor

Whats New
BUAH Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

BUAH Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

Whats New
Kementerian ESDM Tetapkan Harga Biodiesel Naik Jadi Rp 12.453 Per Liter

Kementerian ESDM Tetapkan Harga Biodiesel Naik Jadi Rp 12.453 Per Liter

Whats New
Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup Sampai Hari Ini

Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup Sampai Hari Ini

Whats New
Turun, Inflasi April 2024 Capai 3 Persen

Turun, Inflasi April 2024 Capai 3 Persen

Whats New
Harga Tiket Kereta Api 'Go Show' Naik Mulai 1 Mei

Harga Tiket Kereta Api "Go Show" Naik Mulai 1 Mei

Whats New
SMGR Kantongi Laba Bersih Rp 471,8 Miliar pada Kuartal I-2024 di Tengah Kontraksi Permintaan Semen Domestik

SMGR Kantongi Laba Bersih Rp 471,8 Miliar pada Kuartal I-2024 di Tengah Kontraksi Permintaan Semen Domestik

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di Bank Mandiri hingga BRI

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di Bank Mandiri hingga BRI

Whats New
Kasbon Digital Dinilai Bisa Jadi Solusi agar Karyawan Terhindar dari Pinjol

Kasbon Digital Dinilai Bisa Jadi Solusi agar Karyawan Terhindar dari Pinjol

Whats New
Pendapatan Usaha Garuda Indonesia Tumbuh 18 Persen di Kuartal I-2024

Pendapatan Usaha Garuda Indonesia Tumbuh 18 Persen di Kuartal I-2024

Whats New
Kuartal I-2024, Emiten Sawit Sumber Tani Agung Resources Cetak Pertumbuhan Laba Bersih 43,8 Persen

Kuartal I-2024, Emiten Sawit Sumber Tani Agung Resources Cetak Pertumbuhan Laba Bersih 43,8 Persen

Whats New
Pendaftaran CASN 2024, Instansi Diminta Segera Isi Rincian Formasi ASN

Pendaftaran CASN 2024, Instansi Diminta Segera Isi Rincian Formasi ASN

Whats New
Masuk Musim Panen, Bulog Serap 30.000 Ton Gabah Per Hari

Masuk Musim Panen, Bulog Serap 30.000 Ton Gabah Per Hari

Whats New
Pekerja Mau Sejahtera dan Naik Gaji, Tingkatkan Dulu Kompetensi...

Pekerja Mau Sejahtera dan Naik Gaji, Tingkatkan Dulu Kompetensi...

Whats New
Hindari Denda, Importir Harus Lapor Impor Barang Kiriman Hasil Perdagangan dengan Benar

Hindari Denda, Importir Harus Lapor Impor Barang Kiriman Hasil Perdagangan dengan Benar

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com