Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Minyak Dunia Dekati 70 Dollar AS

Kompas.com - 10/06/2009, 02:47 WIB

LONDON, KOMPAS.com - Harga minyak meningkat mendekati 70 dolar AS per barrel, berbalik naik (rebound) dari penurunan tadi malam di tengah harapan terhadap pemulihan ekonomi global yang sedang sakit yang pada gilirannya akan mendorong permintaan energi.  Kontrak berjangka utama New York, minyak mentah "light sweet" untuk pengiriman Juli, menguat hingga mencapai posisi tertinggi 69,64 dolar AS per barel. Kontrak kemudian berada pada 69,13 dolar AS, naik 1,04 dolar dari level penutupan Senin (8/6).
     
Minyak mentah "Brent North Sea" untuk penyerahan Juli bertambah 1,12 dolar AS menjadi 69,00 dolar pada akhir perdagangan sore di London. "Para investor tidak siap untuk memberikan kenaikan pada minyak dan kami perkirakan lebih pada konsolidasi mendekati kenaikan baru-baru ini," kata analis VTB Capital Andrey Kryuchenkov.
     
Minyak mentah New York telah melambung menjadi 70,32 dolar AS pada Jumat (5/6), level tertinggi sejak 4 November tahun lalu. Data mengindikasikan bahwa kondisi terburuk kemungkinan berakhir untuk resesi yang menghantam ekonomi AS, terbesar di dunia, yang memicu harapan meningkatnya kembali permintaan energi.
     
Data tenaga kerja AS yang dirilis pada Jumat mengatakan, jumlah kehilangan pekerjaan melambat menjadi lebih baik dari perkiraan 345.000 pada Mei. Laporan itu dipertimbangkan sebagai salah satu indikator momentum ekonomi terbaik di Amerika Serikat, memberikan kesan bahwa  laju masif pengurangan pegawai sedang berkurang atau sinyal positif untuk konsumen energi terbesar dunia.
     
"Kenaikan harga komoditas kemungkinan menjadi berlanjut sementara  ekspektasi dari pemulihan terus terbangun," kata konsultan Capital Economics yang berbasis di London dalam sebuah catatannya. Namun, pihaknya memperingatkan bahwa "kekecewaan pada penguatan ekspansi ekonomi akan mengambil pemanasan yang keluar pada rally terakhir."
     
Harga minyak pada Selasa juga dipicu oleh melemahnya mata uang dolar AS, yang membuat minyak yang dihargakan dalam dolar lebih murah bagi para pembeli yang memegang mata uang kuat. Pada gilirannya cenderung menstimulus permintaan dan mendorong harga naik.
     
"Itu adalah sebuah cerita sederhada: dolar melemah, pasar menguat, ditambah aliran dana-dana dari investor komoditas," tambah analis Deutsche Bank, Adam Sieminski.
     
Setelah jatuh dari rekor tertinggi di atas 147 dolar AS pada Juli lalu di tengah kekhawatiran pasokan, harga minyak menyentuh pisisi terendah multi bulan pada Desember, sempat mendekati 32 dolar AS per barel, karena pelambatan ekonomi memangkas permintaan energi. Harga minyak masih akan dihargakan pada kisaran 65 hingga 70  dolar AS per barel hingga akhir 2009 sebelum meningkat, kata Menteri Energi Aljazair Chakib Khelil pada Sabtu.
     
Aljazair adalah salah satu anggota Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) yang bulan lalu menyepakati untuk mempertahankan level resmi produksi minyak. Ke-12 negara anggota grup yakin pasar kelebihan pasokan yang ditunjukkan oleh level stok yang masih tinggi sekarang. Namun, para eksportir puas dengan harga setelah baru-baru ini menguat yang membawa harga di atas 60 dolar AS per barel.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ombudsman Minta Seleksi CASN Diundur Setelah Pilkada, MenPAN-RB: Tidak Mungkin Ditunda

Ombudsman Minta Seleksi CASN Diundur Setelah Pilkada, MenPAN-RB: Tidak Mungkin Ditunda

Whats New
IHSG Ditutup Naik 0,24 Persen, Rupiah Lanjutkan Penguatan

IHSG Ditutup Naik 0,24 Persen, Rupiah Lanjutkan Penguatan

Whats New
Temui Pemda Klungkung, Kemenkop UKM Pastikan Tak Ada Pembatasan Jam Operasional Warung Kelontong

Temui Pemda Klungkung, Kemenkop UKM Pastikan Tak Ada Pembatasan Jam Operasional Warung Kelontong

Whats New
Dongkrak Transaksi Nontunai, Bank DKI Gandeng Komunitas Mini 4WD

Dongkrak Transaksi Nontunai, Bank DKI Gandeng Komunitas Mini 4WD

Whats New
Apakah Gopay Bisa Tarik Tunai?

Apakah Gopay Bisa Tarik Tunai?

Earn Smart
Limit Tarik Tunai BRI Simpedes dan BritAma di ATM

Limit Tarik Tunai BRI Simpedes dan BritAma di ATM

Earn Smart
Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BNI via HP Antiribet

Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BNI via HP Antiribet

Earn Smart
Apakah DANA Bisa Tarik Tunai? Bisa Pakai 5 Cara Ini

Apakah DANA Bisa Tarik Tunai? Bisa Pakai 5 Cara Ini

Whats New
OJK Terbitkan Aturan 'Short Selling', Simak 8 Pokok Pengaturannya

OJK Terbitkan Aturan "Short Selling", Simak 8 Pokok Pengaturannya

Whats New
2 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu Mandiri di ATM Pakai HP

2 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu Mandiri di ATM Pakai HP

Earn Smart
3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BCA Modal HP

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BCA Modal HP

Spend Smart
Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tetap di Atas 5 Persen

Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tetap di Atas 5 Persen

Whats New
Pada Pertemuan Bilateral di Kementan, Indonesia dan Ukraina Sepakati Kerja Sama Bidang Pertanian

Pada Pertemuan Bilateral di Kementan, Indonesia dan Ukraina Sepakati Kerja Sama Bidang Pertanian

Whats New
Semakin Mudah dan Praktis, Bayar PKB dan Iuran Wajib Kini Bisa lewat Bank Mandiri

Semakin Mudah dan Praktis, Bayar PKB dan Iuran Wajib Kini Bisa lewat Bank Mandiri

Whats New
Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Sistem Keuangan RI Masih dalam Kondisi Terjaga

Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Sistem Keuangan RI Masih dalam Kondisi Terjaga

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com