Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bentoel Dibeli BAT, Kemunduran buat Indonesia

Kompas.com - 19/06/2009, 17:12 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Dibelinya saham perusahaan rokok Bentoel oleh perusahaan asing, British American Tobacco (BAT), merupakan suatu kemunduran bagi Indonesia. Pasalnya, pembelian saham tersebut justru akan meningkatkan penyakit dan kemiskinan bagi Indonesia, sementara BAT akan semakin kuat dan kaya.

"Pembelian saham Bentoel oleh BAT mungkin dianggap prestasi karena ada investasi yang masuk ke Indonesia, tapi sebenarnya dibalik itu ada lampu merah bagi Indonesia," kata Tulus Abadi, perwakilan Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) dalam konferensi pers menanggapi pembelian saham Bentoel oleh BAT di Yayasan Jantung Indonesia Jakarta, Jumat (19/6).

Ia menjelaskan, saat ini Indonesia telah masuk dalam lima besar negara pangsa rokok dunia. Selain itu, lanjutnya, Indonesia juga menjadi target utama dari industri rokok multinasional karena tidak ada regulasi yang jelas.

"Indonesia merupakan pangsa pasar yang menggiurkan untuk industri rokok tembakau dunia. Sementara industri tembakau dunia dalam posisi yang terpojokkan," jelasnya.

Selain Bentoel, perusahaan rokok nasional yang juga dibeli oleh pihak asing adalah Sampoerna, saat ini 97 persen saham Sampoerna adalah milik Philip Morris.

Menurut Tulus, Philip Morris adalah perusahaan yang terusir dari negaranya dan datang ke Indonesia yang merupakan surga bagi bisnis industri tembakau.

"Philip Morris dengan gampang membeli saham Sampoerna dan BAT gampang membeli Bentoel, karena pengendalian tembakau di Indonesia sangat lemah dan tidak ada regulasi yang mengatur pengendalian tembakau sehingga Indonesia menjadi negara yang paling subur di industri rokok," ujarnya.

Sementara itu, Dr Widyastuti Soerojo, Ketua Tobacco Control Support Centre-Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (TCSC-IAKMI), dalam kesempatan yang sama mengatakan, masuknya industri rokok transnasional memberikan dampak kerusakan berlipat ganda, baik langsung ataupun tidak langsung.

"Kesehatan industri rokok dinilai pemerintah lebih penting daripada kesehatan masyarakat," ucap Widyastuti.

Pemerintah, lanjutnya, bukan mengejar ketertinggalan dari negara lain untuk melindungi hak hidup sehat dari rakyatnya, tetapi justru menangguhkan pembahasan Rancangan Undang-Undang (RUU) Pengendalian Tembakau yang sudah terdaftar dalam agenda Prolegnas 2009.

Dia juga mengatakan, keberpihakan pemerintah pada industri rokok lebih jelas terlihat saat mempertahankan UU Penyiaran yang membolehkan iklan rokok di televisi pada uji materi di Mahkamah Konstitusi (MK) yang diusung oleh Komnas Perlindungan Anak.

"Untuk itu, kami meminta pemerintah memberikan pendidikan bagi masyarakat luas melalui peringatan kesehatan di bungkus rokok berbentuk gambar, serta melarang iklan dan promosi produk adiktif," harap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Resmikan The Gade Tower, Wamen BUMN: Jadi Simbol Modernisasi Pegadaian

Resmikan The Gade Tower, Wamen BUMN: Jadi Simbol Modernisasi Pegadaian

Whats New
Kemenperin Kasih Bocoran soal Aturan Impor Ban

Kemenperin Kasih Bocoran soal Aturan Impor Ban

Whats New
Pengusaha Ritel: Pembatasan Pembelian Gula Bukan karena Stok Kosong

Pengusaha Ritel: Pembatasan Pembelian Gula Bukan karena Stok Kosong

Whats New
Luhut Minta Penyelesaian Lahan di IKN Tak Rugikan Masyarakat

Luhut Minta Penyelesaian Lahan di IKN Tak Rugikan Masyarakat

Whats New
Prudential Indonesia Rilis Produk Asuransi Kesehatan PRUWell, Simak Manfaatnya

Prudential Indonesia Rilis Produk Asuransi Kesehatan PRUWell, Simak Manfaatnya

Whats New
Kunjungi IKN, Luhut Optimistis Pembangunan Capai 80 Persen pada Agustus 2024

Kunjungi IKN, Luhut Optimistis Pembangunan Capai 80 Persen pada Agustus 2024

Whats New
Wamendes PDTT: Urgensi Transmigrasi dan Dukungan Anggaran Perlu Ditingkatkan

Wamendes PDTT: Urgensi Transmigrasi dan Dukungan Anggaran Perlu Ditingkatkan

Whats New
IDSurvey Tunjuk Suko Basuki sebagai Komisaris Independen

IDSurvey Tunjuk Suko Basuki sebagai Komisaris Independen

Whats New
Tingginya Inflasi Medis Tidak Hanya Terjadi di Indonesia

Tingginya Inflasi Medis Tidak Hanya Terjadi di Indonesia

Whats New
Tutup Pabrik, Bata Akui Kesulitan Hadapi Perubahan Perilaku Belanja Konsumen

Tutup Pabrik, Bata Akui Kesulitan Hadapi Perubahan Perilaku Belanja Konsumen

Whats New
Kecelakaan KA Pandalungan dan Mobil Sebabkan Perjalanan KA Terlambat, Penumpang Dapat Kompensasi

Kecelakaan KA Pandalungan dan Mobil Sebabkan Perjalanan KA Terlambat, Penumpang Dapat Kompensasi

Whats New
Hari Apresiasi Seller Tokopedia, GNET Raih Posisi Pertama di Kategori Pertukangan

Hari Apresiasi Seller Tokopedia, GNET Raih Posisi Pertama di Kategori Pertukangan

Rilis
Waskita Karya Bakal Jadi Anak Usaha Hutama Karya pada September 2024

Waskita Karya Bakal Jadi Anak Usaha Hutama Karya pada September 2024

Whats New
Menko Airlangga: Pertumbuhan Ekonomi RI Kuartal I-2024 Tertinggi sejak 2015

Menko Airlangga: Pertumbuhan Ekonomi RI Kuartal I-2024 Tertinggi sejak 2015

Whats New
IHSG dan Rupiah Ditutup Melemah

IHSG dan Rupiah Ditutup Melemah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com