Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Maag, Penyakit Orang Kantoran

Kompas.com - 27/08/2009, 11:04 WIB

Memang dalam beberapa tahun terakhir jumlah penderita sakit maag makin bertambah. Berdasarkan penelitian Brains & Co. dengan PT Kalbe Farma, Tbk, 5 dari 10 orang atau 1 dari 2 pekerja dan profesional di kota besar berpotensi terkena maag.

Tuntutan pekerjaan tinggi, lalu lintas padat, jarak tempuh yang jauh dari rumah ke kantor, persaingan kerja dan sebagainya membuat para profesional melalaikan kesehatan perut dan lambung.

Hal tersebut sering diasosiasikan dengan sering telat makan, pilihan makanan yang kurang sehat (cepat saji, tidak bervariasi, kurang nutrisi, serta kandungan lemak tinggi), ditambah stres di tempat kerja.

Tak heran Dr.Eliana Taufik, Sp.PD dari Rumah Sakit Mitra Keluarga Kemayoran dalam seminar mengenai maag mengaitkan penyakit ini dengan lifestyle alias gaya hidup. Jika melihat kondisi tadi, memang problem lambung ini sudah menjadi bagian gaya hidup para pekerja dan profesional.

Secara medis, sakit maag atau gastritis didefinisikan sebagai kumpulan gejala (sindrom) rasa sakit atau rasa tidak nyaman di ulu hati, saluran cerna bagian atas dan organ sekitar. Gejala yang menyertai antara lain rasa mual, kembung, cepat kenyang, kurang nafsu makan, bahkan hingga muntah dan diare.

Penyakit maag bisa dikelompokkan menjadi dua:
1. Sakit maag fungsional, yaitu sakit maag yang jika dilakukan pemeriksaan lebih lanjut dengan diteropong saluran cerna bagian atas (endoskopi) tidak didapati kelainan secara anatomis.

2. Sakit maag organik, yang jika diperiksa dengan endoskopi akan didapatkan kelainan secara anatomi. Misalnya luka pada lambung dan usus dua belas jari, polip pada kerongkongan dan lambung serta kanker pada organ pencernaan tersebut.

Penyebab dan faktor pencetus timbulnya serangan ulang gastritis sendiri adalah gaya hidup tidak sehat seperti tidak sempat sarapan, terlambat makan, mengonsumsi kopi sebagai pengganti sarapan, makanan pemicu asam lambung (pedas, santan, asam), minuman beralkohol, minuman bersoda, rokok, obat-obatan tertentu seperti aspirin, dan infeksi kuman helicobacter pillory. Namun, penyebab terakhir ini hanya terjadi pada 10 persen saja.

Yang menarik, penderita sakit maag fungsional justru akan sembuh dan membaik dengan berpuasa. Hal ini disebabkan pola makan menjadi lebih teratur saat berpuasa. Konsumsi makanan yang mengandung gas pun berkurang.

Selain itu, saat berpuasa, saluran pencernaan beserta enzim dan hormon yang biasanya terus menerus bekerja mencerna makanan selama kurang lebih 18 jam juga bisa beristirahat selama 14 jam.

Sementara pada penderita sakit maag organik, tetap dibutuhkan obat antiasam untuk membantu menekan produksi asam lambung selama 12-14 jam. Namun, obat ini hanya bisa didapat dengan resep dokter. Obat maag yang dijual bebas hanyalan penetral asam yang hanya mampu menetralkan asam selama sekitar 6 jam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ombudsman Minta Seleksi CASN Diundur Setelah Pilkada, MenPAN-RB: Tidak Mungkin Ditunda

Ombudsman Minta Seleksi CASN Diundur Setelah Pilkada, MenPAN-RB: Tidak Mungkin Ditunda

Whats New
IHSG Ditutup Naik 0,24 Persen, Rupiah Lanjutkan Penguatan

IHSG Ditutup Naik 0,24 Persen, Rupiah Lanjutkan Penguatan

Whats New
Temui Pemda Klungkung, Kemenkop UKM Pastikan Tak Ada Pembatasan Jam Operasional Warung Kelontong

Temui Pemda Klungkung, Kemenkop UKM Pastikan Tak Ada Pembatasan Jam Operasional Warung Kelontong

Whats New
Dongkrak Transaksi Nontunai, Bank DKI Gandeng Komunitas Mini 4WD

Dongkrak Transaksi Nontunai, Bank DKI Gandeng Komunitas Mini 4WD

Whats New
Apakah Gopay Bisa Tarik Tunai?

Apakah Gopay Bisa Tarik Tunai?

Earn Smart
Limit Tarik Tunai BRI Simpedes dan BritAma di ATM

Limit Tarik Tunai BRI Simpedes dan BritAma di ATM

Earn Smart
Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BNI via HP Antiribet

Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BNI via HP Antiribet

Earn Smart
Apakah DANA Bisa Tarik Tunai? Bisa Pakai 5 Cara Ini

Apakah DANA Bisa Tarik Tunai? Bisa Pakai 5 Cara Ini

Whats New
OJK Terbitkan Aturan 'Short Selling', Simak 8 Pokok Pengaturannya

OJK Terbitkan Aturan "Short Selling", Simak 8 Pokok Pengaturannya

Whats New
2 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu Mandiri di ATM Pakai HP

2 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu Mandiri di ATM Pakai HP

Earn Smart
3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BCA Modal HP

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BCA Modal HP

Spend Smart
Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tetap di Atas 5 Persen

Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tetap di Atas 5 Persen

Whats New
Pada Pertemuan Bilateral di Kementan, Indonesia dan Ukraina Sepakati Kerja Sama Bidang Pertanian

Pada Pertemuan Bilateral di Kementan, Indonesia dan Ukraina Sepakati Kerja Sama Bidang Pertanian

Whats New
Semakin Mudah dan Praktis, Bayar PKB dan Iuran Wajib Kini Bisa lewat Bank Mandiri

Semakin Mudah dan Praktis, Bayar PKB dan Iuran Wajib Kini Bisa lewat Bank Mandiri

Whats New
Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Sistem Keuangan RI Masih dalam Kondisi Terjaga

Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Sistem Keuangan RI Masih dalam Kondisi Terjaga

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com