Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rupiah di Bawah 10.000 hingga Akhir Tahun

Kompas.com - 14/09/2009, 07:44 WIB

KOMPAS.com — Rupiah masih menunjukkan keperkasaannya terhadap dollar AS yang tetap dalam momentum penguatannya di bawah 10.000 rupiah per dollar AS. Pada Jumat (11/9), rupiah ditutup menguat di 9.900, menguat 210 poin dibandingkan dengan penutupan minggu sebelumnya.

Faktor pendukung penguatan rupiah akhir-akhir ini dari luar Indonesia adalah faktor pelemahan dollar AS terhadap hampir semua mata uang utama dunia, seperti euro, poundsterling, yen, franc Swiss, dan dollar Australia.

Indeks dollar AS mencapai level terendahnya pada tahun ini di kisaran 76,50 (11 September 2009) yang menggambarkan betapa lemahnya dollar terhadap mata uang utama dunia. Pelemahan dollar AS banyak terpengaruh oleh defisit anggaran AS dan utangnya yang membengkak serta pulihnya indeks saham dunia yang memicu risk appetite.

Sementara itu, faktor pendukung dari dalam Indonesia adalah fundamental ekonomi Indonesia dan stabilitas politik. Pertumbuhan ekonomi Indonesia masih di kisaran 4 persen, jauh dari rata-rata pertumbuhan ekonomi dunia yang diproyeksikan oleh Bank Dunia, yaitu minus 2,9 persen.

Pertumbuhan yang positif tentunya menarik aliran modal untuk masuk ke Indonesia. Tingkat suku bunga Bank Indonesia, BI Rate, masih di atas rata-rata suku bunga negara maju, yaitu di 6,5 persen. Di AS suku bunga Federal Reserve 0-0,25 persen, di zona euro sebesar 1 persen, dan di Jepang sebesar 0,1 persen. Ini berarti mata uang rupiah dari sisi yield masih sangat atraktif untuk dibeli.

Bursa saham Indonesia yang masih tetap menjaga kenaikannya hingga menembus level 2.400 turut membantu penguatan rupiah dengan adanya aliran dana yang masuk untuk membeli saham-saham tersebut.

Stabilitas politik yang tetap terjaga dengan ditandai oleh lancarnya pemilihan umum nasional tentunya memberikan dukungan bagi kelancaran aktivitas ekonomi.

Dengan dukungan dari faktor luar dan dalam Indonesia ini, rupiah diperkirakan masih akan mampu mempertahankan penguatannya terhadap dollar AS di bawah 10.000 rupiah hingga akhir tahun. (AT/ Senior Research And Analyst PT Monex Investindo Futures)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kepala Bappenas: Selama 10 Tahun Terakhir, Pertumbuhan Ekonomi Stabil di Angka 5 Persen

Kepala Bappenas: Selama 10 Tahun Terakhir, Pertumbuhan Ekonomi Stabil di Angka 5 Persen

Whats New
Bank BJB Syariah Resmi Tergabung dalam Jaringan ”Link”

Bank BJB Syariah Resmi Tergabung dalam Jaringan ”Link”

Whats New
Soal Pabrik Sepatu Bata Tutup, Asosiasi: Pesanan Turun karena Lebaran

Soal Pabrik Sepatu Bata Tutup, Asosiasi: Pesanan Turun karena Lebaran

Whats New
Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemnaker: Semua Hak Karyawan Harus Diberikan

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemnaker: Semua Hak Karyawan Harus Diberikan

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 5,11 Persen pada Kuartal I-2024

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 5,11 Persen pada Kuartal I-2024

Whats New
Hari Terakhir, Ini Cara Daftar Prakerja Gelombang 67

Hari Terakhir, Ini Cara Daftar Prakerja Gelombang 67

Whats New
Indofarma Hadapi Masalah Keuangan, Erick Thohir: Kalau Ada Penyelewengan Kami Bawa ke Kejagung

Indofarma Hadapi Masalah Keuangan, Erick Thohir: Kalau Ada Penyelewengan Kami Bawa ke Kejagung

Whats New
5 Tips Mengerjakan Psikotes Gambar Orang

5 Tips Mengerjakan Psikotes Gambar Orang

Work Smart
Bank Mandiri Imbau Nasabah Hati-hati Terhadap Modus Penipuan Berkedok Undian Berhadiah

Bank Mandiri Imbau Nasabah Hati-hati Terhadap Modus Penipuan Berkedok Undian Berhadiah

Whats New
IHSG Turun Tipis di Awal Sesi, Rupiah Dekati Level Rp 16.000

IHSG Turun Tipis di Awal Sesi, Rupiah Dekati Level Rp 16.000

Whats New
Berapa Denda Telat Bayar Listrik? Ini Daftarnya

Berapa Denda Telat Bayar Listrik? Ini Daftarnya

Whats New
Detail Harga Emas Antam Senin 6 Mei 2024, Turun Rp 3.000

Detail Harga Emas Antam Senin 6 Mei 2024, Turun Rp 3.000

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 6 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 6 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Bappeda DKI Jakarta Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Bappeda DKI Jakarta Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Work Smart
Transfer Pengetahuan dari Merger TikTok Shop dan Tokopedia Bisa Percepat Digitalisasi UMKM

Transfer Pengetahuan dari Merger TikTok Shop dan Tokopedia Bisa Percepat Digitalisasi UMKM

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com