Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fuad: Kasus Bank Century, BLBI Jilid II

Kompas.com - 08/10/2009, 17:14 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Ekonom Fuad Bawazier mengatakan, kasus Bank Century merupakan kasus Bantuan Likuiditas Bank Indonesia  (BLBI) jilid II. Sebab, keduanya memiliki indikasi yang sama, yakni melakukan pengucuran dana ke perbankan dengan dalih terimbas krisis. Padahal, bank yang diberi dana talangan tersebut dinilai tidak layak.

"Ini kan bank sudah bobrok tidak memenuhi syarat dipaksakan supaya memenuhi syarat. Kalau dulu BLBI seolah-olah karena krismon, sekarang seolah-olah Bank Century korban krisis global. Padahal, itu sudah bobrok dari dulu," jelasnya saat diskusi "Skandal Bank Century", di Jakarta, Kamis (8/10).

Seharusnya, tambah Fuad, perbankan tersebut ditindak tegas karena telah melakukan kesalahan. Namun, pemerintah justru mengucurkan dana dalam jumlah besar dengan alasan yang dinilai ganjil. "Jadi harusnya ditindak tapi malah dikasih duit. Jadi tentu ada apa-apanya. Pelakunya ya masih sama orang-orangnya, itu-itu juga," tandasnya.

Lebih jauh Fuad menilai upaya pemerintah untuk menyelamatkan perbankan tersebut merupakan hal yang wajar. Sebab, menurutnya, perbankan merupakan tempat paling gampang untuk mengeruk dana, mudah, dan cepat.

Pada kesempatan itu, Fuad juga menyebutkan adanya indikasi keterlibatan wakil presiden terpilih Boediono dalam BLBI tahun 1998-1999 lalu. "Dulu saat BLBI, Boediono juga termasuk yang harus ditindaklanjuti dalam laporan BPK, tapi laporan itu digeletakin saja. Jadinya Boediono itu residivis juga, kesalahannya banyak. Karena dulu tidak diapa-apain, sekarang diulangi lagi," ungkapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com