Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Duh, Retribusi Kelinci Rp 6.000 per Ekor

Kompas.com - 03/11/2009, 08:17 WIB

BIAK, KOMPAS.com - Para penjual kelinci dari Makassar, Sulawesi Selatan, mengeluhkan besarnya biaya retribusi ternak yang dipungut Dinas Peternakan Kabupaten Biak Numfor, Papua, sebesar Rp 6.000 per ekor.
    
Daeng Aco, salah seorang pedagang kelinci di Biak, Selasa, mengakui, pengenaan pajak retribusi kelinci yang dilakukan Pemkab Biak sangat mahal dibanding daerah lain seperti di Sorong, Papua Barat dan Makassar, Sulawesi Selatan.
    
"Saya sudah rutin berjualan kelinci antarpulau, ya untuk Pemda Sorong dan beberapa kabupaten di Sulawesi Selatan retribusi yang dipungut berkisar Rp 500 per ekor, sedangkan di Biak biayanya mencapai Rp 6.000 per ekor," katanya.
    
Beban biaya lain yang juga ditanggung pedagang, lanjutnya, berupa ongkos angkutan udara membawa kelinci dari Makassar, Sulawesi Selatan ke Biak yang mahal.
    
"Saya berharap ke depan pengenaan biaya retribusi terhadap penjualan hewan kelinci harus lebih murah sehingga menarik minat pendagang lain untuk datang berjualan ke Biak," harapnya.
    
Harga jual hewan peliharaan kelinci sangat bervariasi tergantung besar kecil jenis ukurannya berkisar Rp 75 ribu hingga 150 ribu per ekor. Sedangkan untuk jenis kelinci bibit usia berkisar satu bulan dijual seharga Rp 250 ribu per pasang . Menyinggung omset penjualan kelinci, menurut Aco, sangat bervariasi jika sedang ramai pembeli bisa laku di atas 10 ekor hingga 20 ekor per hari.
    
"Jika suasana sedang sepi paling hanya laku tiga sampai lima ekor per hari," ungkapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com