Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Century Bisa Timbulkan "Rush"

Kompas.com - 16/12/2009, 16:13 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Kasus Bank Century (kini Bank Mutiara) yang berlarut-larut, dinilai berpotensi mengakibatkan terjadinya penarikan dana secara besar-besaran (rush) di perbankan di Indonesia. Pasalnya, para nasabah lebih melihat peluang untuk menempatkan dananya di luar negeri dibandingkan di Indonesia.

Demikian disampaikan staf khusus Menteri Keuangan, Chatib Basri, saat ditemui di gedung Depkeu, Jakarta, Rabu (16/12/2009). "Mereka (investor) akan melihat di luar negeri kan dananya dijamin 100 persen. Mereka akan menarik dana dan memindahkan ke luar negeri, seperti di Singapura," ujarnya.

Dia menilai, kasus Bank Century ini juga membuat para pembuat kebijakan takut untuk mengambil keputusan. Padahal, kondisi perekonomian global belum lepas dari krisis menyusul terjadinya krisis Dubai World. Dikhawatirkan, bila terjadi krisis ekonomi babak kedua dan mengakibatkan salah satu perbankan ambruk, maka tidak akan ada upaya penyelamatan terhadap sektor keuangan.

"Kalau ada apa-apa, bank akan dibiarkan kolaps. Mampus ya mampus saja. Kalau itu yang terjadi, uang akan ditaruh di luar dan rupiah akan tertekan," jelasnya.

Dia mengakui, saat ini para investor asing mulai gelisah dan mempertanyakan perkembangan kasus Century. Bahkan, ada sejumlah investor yang mulai ragu-ragu untuk menanamkan modalnya di Indonesia. Menurutnya, para investor tersebut masih menunggu perkembangan kondisi di Indonesia. Padahal, Indonesia dianggap pasar potensial untuk berinvestasi.

"Banyak investor yang sudah mulai bertanya-tanya. Indonesia makronya bagus, tetapi sekarang mereka mulai tanya, ini bisa mengganggu investasi atau enggak. Kalau ini dianggap bahwa terlalu signifikan bisa jadi mereka keluar," tandasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Proyeksi IHSG Hari Ini 26 Juni 2024 dan Rekomendasi Sahamnya

Proyeksi IHSG Hari Ini 26 Juni 2024 dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
IHSG Menguat di Awal Perdagangan 26 Juni 2024, Rupiah Justru Terkoreksi

IHSG Menguat di Awal Perdagangan 26 Juni 2024, Rupiah Justru Terkoreksi

Whats New
Kelompok Usia 26-35 Tahun Jadi Pengguna 'Paylater' Terbanyak

Kelompok Usia 26-35 Tahun Jadi Pengguna "Paylater" Terbanyak

Whats New
Djagad Prakasa Dwialam Ditunjuk Jadi Dirut Kimia Farma

Djagad Prakasa Dwialam Ditunjuk Jadi Dirut Kimia Farma

Whats New
S&P 500 dan Nasdaq 'Rebound' Ditopang Kenaikan Harga Saham Nvidia

S&P 500 dan Nasdaq "Rebound" Ditopang Kenaikan Harga Saham Nvidia

Whats New
Home Credit Indonesia Hadir di Jakarta Fair 2024, Simak Penawarannya

Home Credit Indonesia Hadir di Jakarta Fair 2024, Simak Penawarannya

Spend Smart
Sri Mulyani-Tim Prabowo Suntik Kepercayaan Pasar, Rupiah Tak Lagi Terkapar

Sri Mulyani-Tim Prabowo Suntik Kepercayaan Pasar, Rupiah Tak Lagi Terkapar

Whats New
Kembangakan Energi Hijau, TAPG dan Aisin Takaoka Bentuk Joint Venture Company

Kembangakan Energi Hijau, TAPG dan Aisin Takaoka Bentuk Joint Venture Company

Whats New
Saham Airbus Sempat Menukik Hampir 12 Persen, Apa Sebabnya?

Saham Airbus Sempat Menukik Hampir 12 Persen, Apa Sebabnya?

Whats New
Minat Masyarakat Belanja di Toko dengan 'Paylater' Tumbuh Pesat

Minat Masyarakat Belanja di Toko dengan "Paylater" Tumbuh Pesat

Whats New
'Fintech Lending' Easycash Tunjuk Nucky Poedjiardjo Jadi Dirut

"Fintech Lending" Easycash Tunjuk Nucky Poedjiardjo Jadi Dirut

Whats New
Fenomena 'Makan Tabungan' Terjadi di Kelas Menengah Bawah, Ini Penyebabnya

Fenomena "Makan Tabungan" Terjadi di Kelas Menengah Bawah, Ini Penyebabnya

Whats New
Kemenperin: Hilirisasi Rumput Laut Punya Potensi Pasar Rp 193 Triliun

Kemenperin: Hilirisasi Rumput Laut Punya Potensi Pasar Rp 193 Triliun

Whats New
Hadapi Kredit Macet, OJK Minta Penyelenggara 'Paylater' Perkuat Mitigasi Risiko

Hadapi Kredit Macet, OJK Minta Penyelenggara "Paylater" Perkuat Mitigasi Risiko

Whats New
PT Pamapersada Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1 Berpengalaman, Simak Persyaratannya

PT Pamapersada Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1 Berpengalaman, Simak Persyaratannya

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com