JAKARTA, KOMPAS.com – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksikan akan menguat pada Rabu (26/6/2024). Sebelumnya, IHSG pada penutupan Selasa (25/6/2024) berakhir di zona merah pada level 6.882,7 atau melemah 0,09 persen.
Founder WH Project William Hartanto mengatakan IHSG berpeluang menguat hari ini. Dari sisi teknikal sudah terlihat dominasi pembeli pada perdagangan 2 hari terakhir.
“Yang menjadi perhatian adalah potensi IHSG bergerak menguat terbatas dan potensi koreksi sehat yang mungkin terjadi di hari yang sama karena saat ini IHSG sedang menguji resistance 6.894 dan target lanjutan pada level psikologis 7.000,” kata William dalam analisisnya.
Baca juga: S&P 500 dan Nasdaq Rebound Ditopang Kenaikan Harga Saham Nvidia
William mengatakan, secara teknikal IHSG mencoba menguat kembali setelah berhasil mempertahankan support pada level psikologis 6.700. Namun IHSG masih belum mengindikasikan reversal secara penuh, masih ada resistance pada 6.894 dan 7.000, diperkirakan akan terjadi pergerakan konsolidasi dulu sebelum penguatan lanjutan.
“Memperhatikan faktor tersebut, hari ini kami memproyeksikan IHSG berpotensi bergerak dalam kecenderungan menguat pada range 6.721 – 6.894,” tambah dia.
Analis BinaArtha Ivan Rosanova mengatakan, IHSG diperkirakan akan melanjutkan fase uptrend menuju 6.977 karena chart 4H masih bergerak di atas garis SMA-60 dengan candle hammer terbentuk pada chart harian. Level support IHSG berada di 6.823, 6.710, 6.675 and 6.639, sementara level resistennya di 6.977, 7.032, 7.099 dan 7.149.
“Namun demikian, penembusan ke bawah 6.790 dapat menyeret IHSG menuju 6.730 – 6.750. Berdasarkan indikator MACD menunjukkan sinyal golden cross,” kata Ivan.
Baca juga: IHSG Menguat di Awal Perdagangan 26 Juni 2024, Rupiah Justru Terkoreksi
Adapun rekomendasi teknikal dari tiga perusahaan sekuritas:
1. WH Project
2. BinaArtha Sekuritas
3. Pilarmas Investindo
Baca juga: Ramai-ramai Direksi BRI Beli Saham Perusahaan, Ini Alasannya
Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.