Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kementerian PUPR Sebut Serapan Anggaran IKN Masih Sesuai Target

Kompas.com - 28/06/2024, 17:22 WIB
Isna Rifka Sri Rahayu,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggaran pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) baru terserap Rp 5,5 triliun per 31 Mei 2024, atau 13,7 persen dari total pagu APBN 2024 yang sebesar Rp 40 triliun.

Sekretariat Jenderal Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) M Zainal Fatah memastikan, progres serapan anggaran tersebut masih sesuai dengan target pembangunan.

"(Penyerapan anggaran) masih on target. Karena memang nature-nya begitu," ujarnya saat ditemui di kantornya, Jakarta, Jumat (28/6/2024).

Baca juga: Membandingkan Anggaran Makan Siang Gratis Rp 71 Triliun dengan Pembangunan IKN

Dia menjelaskan, penyerapan anggaran pembangunan IKN memang membutuhkan waktu lantaran digelontorkan bertahap sesuai dengan progres pembangunan.

Sementara saat ini pembangunan yang sedang dikerjakan di IKN menggunakan anggaran APBN 2024 masih berupa infrastruktur dasar.

"Kan infrastrukturnya itu-itu saja. Misalkan yang baru kontrak kan enggak mungkin langsung uangnya banyak, paling uang muka, tapi nanti kalau ada progres ya mengikuti. Karena kalau belum apa-apa duitnya ditarik duluan kan masalah nanti. Jadi enggak mungkin, teman-teman itu mesti garap sesuai dengan progres proyek," jelasnya.

Baca juga: Bank Tanah Siapkan 150 Hektar di IKN untuk Polri

Misalnya, pembangunan batch 1 yang telah berjalan sebanyak 40 paket pekerjaan menunjukkan progres fisik 74,87 persen per 15 Februari 2024. Sementara untuk batch 2, telah berjalan 49 paket pekerjaan dengan progres 24 persen.

Dari total keseluruhan 89 paket yang telah berjalan itu, anggaran yang sudah terserap sebesar Rp 68,57 triliun.

"Kalau batch 1 progres sudah tinggi. Pasti nariknya (anggarannya) tinggi," kata dia.

Baca juga: Bank Tanah Sediakan 1.750 Hektar untuk Relokasi Kampung Nelayan Terdampak IKN

Diberitakan sebelumnya, realisasi anggaran untuk pembangunan IKN telah mencapai Rp 5,5 triliun per 31 Mei 2024. Angka ini naik Rp 700 miliar dari realisasi akhir April sebesar Rp 4,8 triliun.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, nilai realisasi Mei ini ekuivalen dengan 13,7 persen dari total pagu pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2024 yang sebesar Rp 40 triliun.

"Kalau tahun ini, Rp 5,5 triliun sudah dibelanjakan hingga Mei dari pagu tahun ini yang cukup signifikan, yaitu Rp 40 triliun,” kata Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN KiTa, dikutip dari Antara, Kamis (27/6/2024).

Baca juga: Landasan Pacu Bandara IKN Sudah Memasuki Tahap Pengaspalan

Anggaran itu digunakan untuk pembangunan klaster infrastruktur serta noninfrastruktur. Untuk realisasi klaster infrastruktur tercatat sebesar Rp 3,4 triliun dari pagu Rp 36,7 triliun.

Anggaran digunakan untuk pembangunan gedung di kawasan Istana Negara, kementerian koordinator dan kementerian lain, gedung Otorita IKN (OIKN), Rusun ASN dan Pertahanan Keamanan (hankam), Rumah Tapak Jabatan Menteri, dan Sumah Sakit IKN. Anggaran juga digunakan untuk pembangunan Jalan Tol IKN, Jalan dan Jembatan IKN, serta Bandara VVIP.

Sementara realisasi klaster noninfrastruktur tercatat sebesar Rp 2 triliun dari pagu Rp 3,3 triliun.

Anggaran digunakan untuk perencanaan, koordinasi, dan penyiapan pemindahan; laporan dan rekomendasi kebijakan pada kementerian/lembaga (K/L); kegiatan pemetaan, pemantauan, dan evaluasi; dukungan pengamanan Polri; serta operasional OIKN.

Baca juga: Tanggapi Bule yang Kritik IKN, Sandiaga: Sangat Memprihatinkan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com