Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banyak Pabrik Penggilingan Padi Bangkrut, Apa Penyebabnya?

Kompas.com - 30/06/2024, 06:07 WIB
Muhammad Idris

Penulis

KOMPAS.com - Sejak beberapa tahun terakhir banyak penggilingan padi skala rakyat terpaksa gulung tikar. Fenomena ini paling banyak terjadi di sentra-sentra beras seperti Jawa Barat dan Jawa Tengah.

Ketua Umum Persatuan Pengusaha Penggilingan Padi dan Beras (Perpadi), Sutarto Alimoeso, menjelaskan penyebab banyaknya penggilingan padi skala kecil yang tutup permanen yakni pasokan gabah di tingkat petani yang merosot.

"Penyebabnya jumlah padi (yang digiling) tidak berimbang. Suplai padinya sedikit sementara kapasitas produksi penggilingannya jauh di atas produksi gabah dalam negeri," beber Soetarto saat dihubungi, dikutip pada Minggu (30/6/2024).

Ia mengungkapkan, produksi padi saat ini sekitar 53,63 juta ton gabah kering giling (GKG) dalam setahun. Angka ini jauh di bawah kapasitas giling dari semua penggilingan gabah di Indonesia mencapai 225 juta ton.

Baca juga: Impor Beras Bulog Kena Denda di Pelabuhan, Kok Bisa?

Akibat kapasitas produksi dan pasokan gabah yang tak imbang ini membuat idle capasity rata-rata penggilingan di Tanah Air jadi sangat tinggi. Artinya banyak mesin giling milik pengusaha penggilingan sepanjang tahun lebih banyak menganggur, bahkan tidak terpakai sama sekali.

Diperparah dengan persaingan

Masalah yang dihadapi para penggilingan padi kecil tak berhenti di situ saja, pengusaha penggilingan rakyat juga babak belur bersaing dengan penggilingan padi bermodal besar.

"Produksi gabah dalam negeri 54 juta ton dari semua petani secara nasional. Sementara kapasitas penggilingan 225 juta ton. Ini berakibat pada persaingan (berebut gabah)," beber Soetarto.

"Yang (modal) kuat pasti yang menang. Di situlah yang menyebabkan banyak penggilingan yang kecil banyak yang mati. Karena banyak pabrik penggilingan-penggilingan besar dibangun, semakin mempercepat fenonema ini," tambah dia.

Kondisi ini berbeda dengan penggilingan milik pengusaha bermodal besar. Dengan kekuatan sumber daya yang besar pula, penggilingan besar bisa tetap mendapatkan pasokan gabah dari petani karena sudah berkontrak.

Baca juga: Sudah Masuk Musim Panen Raya, Impor Beras Tetap Jalan?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com