Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga BBM Juli 2024: Shell, BP, Vivo Turun, Pertamina Tak Berubah

Kompas.com - 02/07/2024, 05:09 WIB
Yohana Artha Uly,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebanyak tiga operator bahan bakar minyak (BBM) yakni Shell, BP, dan Vivo kompak untuk menurunkan harga BBM per 1 Juli 2024.

Sementara Pertamina memilih untuk tetap menahan harga jual BBM-nya.

Penyesuaian harga BBM memang dilakukan pihak SPBU secara berkala, setidaknya setiap awal bulan. Perubahan dilakukan seiring dengan pergerakan harga minyak mentah di pasar global.

Baca juga: Daftar Harga BBM di SPBU Seluruh Indonesia Berlaku Juli 2024

Oleh karena itu, harga BBM bisa mengalami penurunan atau kenaikan setiap bulannya. Sepanjang tahun ini, Shell, BP, dan Vivo sudah melakukan perubahan harga tiap bulannya, sedangkan Pertamina memilih mempertahankan harga BBM-nya sejak Februari 2024.

Pada Juli 2024 ini, Shell menurunkan harga BBM berkisar Rp 20-Rp 770 per liter, kecuali jenis Shell Diesel Extra yang justru naik Rp 190 per liter.

Sementara pada SPBU BP harganya turun berkisar Rp 480-Rp 1.050 per liter, serta SPBU Vivo penurunan harganya berkisar Rp 1.200-Rp 1.350 per liter dibandingkan awal Juni 2024 lalu.

Berikut perbandingan harga BBM antara Pertamina, Shell, BP, dan Vivo per 1 Juli 2024:

Pertamina (Pulau Jawa)
- Pertamax (RON 92): Rp 12.950 per liter
- Pertamax Turbo (RON 98) : Rp 14.400 per liter
- Dexlite (CN 51): Rp 14.550 per liter
- Pertamina Dex (CN 53): Rp 15.100 per liter
- Pertamax Green 95 (RON 95): Rp 13.900 per liter

Shell
- Shell Super (RON 92) Rp 13.810 per liter
- Shell V-Power (RON 95) Rp 14.700 per liter
- Shell V-Power Diesel (CN 51) Rp 15.320 per liter
- Shell V-power Nitro+ (RON 98) Rp 14.860 per liter
- Shell Diesel Extra (CN 53) Rp 14.930 per liter

BP
- BP 92 (RON 92): Rp 13.450 per liter
- BP Ultimate (RON 95): Rp 14.700 per liter
- BP diesel (CN 48): Rp 14.860 per liter

Vivo
- Revvo 90 (RON 90): Rp 12.300 per liter
- Revvo 92 (RON 92): Rp 13.600 per liter
- Revvo 95 (RON 95): Rp 14.500 per liter

Baca juga: Rupiah Tertekan, Pemerintah Pastikan Belum Bahas Rencana Kenaikan BBM Subsidi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kabar Baik, Garuda Indonesia Terima Pelamar dengan IPK di Bawah 3.00

Kabar Baik, Garuda Indonesia Terima Pelamar dengan IPK di Bawah 3.00

Whats New
Sepanjang 2019-2024, Investasi Korea Selatan ke RI Mencapai Rp 227,3 Triliun

Sepanjang 2019-2024, Investasi Korea Selatan ke RI Mencapai Rp 227,3 Triliun

Whats New
[POPULER MONEY] Mantan Dirut BEI Mau Beli 100 Lot Saham GOTO Tiap Minggu | Industri Fintech Melawan Judi 'Online'

[POPULER MONEY] Mantan Dirut BEI Mau Beli 100 Lot Saham GOTO Tiap Minggu | Industri Fintech Melawan Judi "Online"

Whats New
Apakah Kartu Kredit Sama dengan Kartu ATM?

Apakah Kartu Kredit Sama dengan Kartu ATM?

Spend Smart
DJP Sebut Sistem Perpajakan Canggih Masih Dalam Tahap Uji Coba

DJP Sebut Sistem Perpajakan Canggih Masih Dalam Tahap Uji Coba

Whats New
Cara Mudah Cetak Rekening Koran BCA via KlikBCA

Cara Mudah Cetak Rekening Koran BCA via KlikBCA

Spend Smart
Cek Jadwal Pembagian Dividen Indofood CBP Rp 2,33 Triliun

Cek Jadwal Pembagian Dividen Indofood CBP Rp 2,33 Triliun

Whats New
Kolaborasi Pertamina Lestarikan Hiu Paus di Papua Tengah dengan Teknologi 'Tagging'

Kolaborasi Pertamina Lestarikan Hiu Paus di Papua Tengah dengan Teknologi "Tagging"

Whats New
Rencana Bea Masuk 200 Persen untuk Produk China, KPPU: Kami Dukung untuk Produk Jadi

Rencana Bea Masuk 200 Persen untuk Produk China, KPPU: Kami Dukung untuk Produk Jadi

Whats New
Bahlil Sebut Indonesia yang Pertama Bangun Ekosistem Baterai Mobil Listrik Terintegrasi

Bahlil Sebut Indonesia yang Pertama Bangun Ekosistem Baterai Mobil Listrik Terintegrasi

Whats New
Buruh Minta Pemerintah Larang E-commerce Punya Usaha Logistik, Ini Alasannya

Buruh Minta Pemerintah Larang E-commerce Punya Usaha Logistik, Ini Alasannya

Whats New
Masih Banyak Pemilik Warteg Belum Pakai QRIS, Apa Penyebabnya?

Masih Banyak Pemilik Warteg Belum Pakai QRIS, Apa Penyebabnya?

Whats New
Dua Perusahaan Besar Bakal IPO Tahun Ini

Dua Perusahaan Besar Bakal IPO Tahun Ini

Whats New
Lowongan Kerja Pamapersada untuk Lulusan D3-S1, Cek Posisi dan Syaratnya

Lowongan Kerja Pamapersada untuk Lulusan D3-S1, Cek Posisi dan Syaratnya

Work Smart
Targetkan Produksi Kendaraan Listrik 600.000 Unit Per Tahun, Luhut: Hemat Subsidi BBM Rp 131 Miliar

Targetkan Produksi Kendaraan Listrik 600.000 Unit Per Tahun, Luhut: Hemat Subsidi BBM Rp 131 Miliar

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com