JAKARTA, KOMPAS.com - Upaya pelestarian hiu paus (Rhincodon Typus) di Taman Nasional Teluk Cenderawasih (TNTC), Kabupaten Nabire, Papua Tengah, kini menggunakan teknologi "tagging". Teknologi ini digunakan untuk identifikasi dan monitoring pergerakan hewan laut yang dilindungi tersebut agar kapal Pertamina menyesuaikan rutenya agar tidak mengganggu jalur hewan tersebut.
Upaya pelestarian hiu paus dengan teknologi "tagging" ini diinisiasi PT Elnusa Tbk (ELSA) melalui anak usahanya, PT Sigma Cipta Utama (SCU) yang bergerak dibidang bisnis data manajemen dan solusi ICT (Information, Communication, and Technology).
Dalam program ini, SCU merupakan mitra pelaksana yang diberikan kepercayaan oleh Pertamina Foundation di mana proyek tersebut adalah salah satu program kolaborasi CSR PT Pertamina Internasional Shipping bersama PT Pertamina (Persero) melalui Pertamina Foundation, sebagai dukungan Pertamina terhadap konservasi hewan laut yang dilindungi.
Baca juga: Individu Baru Ditemukan, Kini Terdapat 203 Hiu Paus di Whale Shark Center PIS-KLHK
Hiu paus termasuk hewan dilindungi berdasarkan Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia Nomor 19/Kepmen-KP/2013.
Hiu paus sering ditemukan terluka akibat menabrak bagang ikan (bagan apung), menabrak badan perahu, atau terkena baling-baling perahu nelayan maupun wisatawan, dan tidak jarang tersangkut jaring-jaring nelayan.
Sehingga, perlu upaya mitigasi untuk mengurangi kasus kematian hiu paus, salah satunya melalui pemasangan alat pelacak pada sirip hiu paus (Tagging) untuk merekam dan mengolah data perilaku hiu paus.
“Kami bersemangat dapat berkontribusi dalam program pelestarian hiu paus di Taman Nasional Teluk Cenderawasih melalui teknologi tagging yang kami miliki. Ini merupakan langkah konkret kami dalam mendukung upaya konservasi dan pelestarian lingkungan laut," kata Direktur Utama Elnusa Bachtiar Soeria Atmadja melalui keterangannya, Rabu (3/7/2024).
Nantinya, hasil data monitoring pergerakan hiu paus ini akan digunakan oleh PIS untuk mempelajari jalur migrasi hiu paus di area perairan Papua dan menyesuaikan rute pelayaran kapal PIS agar tidak menganggu jalur hiu paus.
"Kerja sama ini tidak hanya menunjukkan komitmen kami terhadap tanggung jawab sosial perusahaan, tetapi juga membuktikan kemampuan kami dalam menghadirkan solusi teknologi yang bermanfaat bagi keberlanjutan ekosistem laut Indonesia,” tambah Bachtiar.
Baca juga: Elnusa Teken Kontrak Hulu Migas Layanan Pendukung Pengeboran Senilai Total 106 Juta Dollar AS
Direktur SCU Adi Yatama Adi Guna menyampaikan bahwa proyek "tagging" tiga hiu paus di TNCT ini menjadi kebanggaan tersendiri bagi perusahaan. Sebab, kompetensi SCU di bidang ICT diimplementasikan dan diberikan kepercayaan oleh Pertamina Foundation.
Hal ini, kata Adi, menunjukkan bahwa SCU memiliki peranan penting dalam Mendukung upaya Pertamina mewujudkan tujuan SDGs (Suistainable Development Goals) Poin 14 Life Bellow Water.
"Semoga ke depannya SCU terus dilibatkan dan berkontribusi dalam proyek strategis Pertamina Group dalam hal keberlanjutan lingkungan maupun bisnis lainnya,” tutup Adi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.