Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Aksi Boikot Global Sukses Gerus Penjualan Produk Terafiliasi Israel

Kompas.com - 03/07/2024, 19:28 WIB
Erlangga Satya Darmawan,
Aditya Mulyawan

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Aksi boikot masyarakat dunia yang dilakukan secara masif untuk mendukung Palestina mampu memberikan dampak yang cukup dahsyat.

Menurut sejumlah laporan, upaya tersebut cukup efektif menggerus penjualan produk-produk perusahaan multinasional yang terafiliasi dengan Israel.

Co-founder dan Chief Executive Officer Compas.co.id Hanindia Narendrata mengatakan, kampanye global “Eyes on Rafah” di Palestina yang viral pada akhir Mei 2024 juga disebutkan semakin memicu penguatan gerakan boikot. Kampanye ini pun dinilai berdampak pada penurunan penjualan produk-produk terafiliasi Israel.

Sebagai informasi, Compas adalah perusahaan riset pemasaran. Terbaru, perusahaan ini melakukan survei terkait boikot produk-produk yang terafiliasi Israel sepanjang periode 19 Mei–15 Juni 2024.

Survei itu ditujukan pada perusahaan fast moving consumer goods (FMCG) di dua lokapasar Tanah Air ternama, Shopee dan Tokopedia.

Berdasarkan riset tersebut, 156 dari 206 merek yang diyakini terafiliasi Israel disebutkan mengalami penurunan sales value.

Adapun total jumlah produk terjual (sales quantity) dari 206 merek terafiliasi Israel di Indonesia merosot hingga 3 persen dibanding dua pekan sebelumnya, yakni dari 6.884.802 produk terjual menjadi 6.673.745 produk terjual.

“Penurunan jumlah penjualan produk dari perusahaan terafiliasi Israel juga diakibatkan adanya aksi boikot usai viralnya kampanye Eyes on Rafah di media sosial,” ujar Narendrata dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Rabu, (3/7/2024).

Indonesia sendiri disebutkan masuk sebagai salah satu negara dengan gerakan boikot terbesar di dunia. Bersama negara-negara Arab dan negara-negara mayoritas muslim, seperti Malaysia, Indonesia dinilai telah menggoyahkan banyak perusahaan multinasional yang berpusat di Barat.

Menurut riset Edelman’s 2024 Trust Barometer Special Report: Brands and Politics pada Juni 2024, Indonesia bersama Arab Saudi dan Uni Emirat Arab (UEA) berada di peringkat teratas dalam aktivitas boikot terhadap merek-merek global yang terafiliasi Israel. Survei ini dilakukan terhadap 15.000 konsumen di 15 negara.

Adapun sebanyak 72 persen responden di Arab Saudi mengaku memboikot merek yang mereka anggap mendukung aksi genosida Israel terhadap warga sipil Palestina di Gaza. Sementara, angka boikot di UEA mencapai 57 persen.

Sebagai negara berpenduduk muslim terbesar di dunia, satu dari dua warga Indonesia menyatakan boikot terhadap merek-merek yang ada hubungannya dengan Israel.

Penurunan penjualan pada sejumlah kategori produk

Dalam laporannya, Compas menyebutkan telah melakukan riset terhadap berbagai jenis produk yang dijual melalui platform Shopee dan Tokopedia.

Pada periode survei, Compas menemukan sebanyak 37 kategori produk ibu dan bayi yang masuk dalam daftar boikot. Penurunan jumlah produk terjual pada kategori ini dikatakan mencapai 92 persen.

Sementara pada kategori kesehatan, Compas menyebutkan bahwa terdapat 29 merek yang masuk dalam daftar boikot masyarakat.

Halaman:


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com