Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Betah di Level Gocap, Mantan Dirut BEI Mau Beli 100 Lot Saham GOTO Tiap Minggu

Kompas.com - 03/07/2024, 15:37 WIB
Kiki Safitri,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Harga saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) kian tertekan. Sejak 26 Juni 2024, harga saham GOTO berada di level Rp 50 per saham.

Terkait hal ini, mantan Direktur Utama BEI Hasan Zein mengatakan, saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) dirinya akan membeli 100 lot saham GOTO.

“Saya akan menyisihkan jatah saya untuk membeli 100 lot GOTO setiap minggu bila harganya masih di gocap atau lebih rendah,” ungkap Hasan dalam siaran pers, Rabu (3/7/2024).

Baca juga: Soal Tokopedia PHK Karyawan, GoTo Sebut Bukan Pemegang Saham Mayoritas

Ilustrasi saham, pasar saham, transaksi saham. SHUTTERSTOCK/JIRAPONG MANUSTRONG Ilustrasi saham, pasar saham, transaksi saham.

“Kolom kanan makin tebal. Volume transaksi makin tipis. Kalau tren berlanjut, terbuka peluang saham kebanggaan banyak orang ini dikerangkeng BEI ke penjara Papan Pemantauan Khusus (PPK),” lanjut dia.

Dia mengatakan, GOTO merupakan deretan nama besar dalam daftar pemegang saham ada Subco ada Taobao. Nama besar lain seperti INA, ADIA, Astra, Telkomsel boleh jadi tergabung dalam Masyarakat Non Warkat.

“Pertanyaan yang paling relevan adalah, “Apakah GOTO sebagai perusahaan akan mampu bertahan eksis, atau akan hilang dari peredaran?,” tanya dia.

“Jawabannya puluhan kali saya ulang dalam celoteh: hanya perusahaan yang mampu menghasilkan laba secara wajar dari operasi yang wajar yang mampu bertahan,” katanya.

Baca juga: Patrick Walujo Dapat Restu Jadi Pemegang Saham Seri B GOTO

Dia menilai, secara fundamental GOTO saat ini jauh lebih kuat. Segmen e-commerce yang boros dan boncos sudah bisa ditransformasi menjadi penyumbang laba bersih, dibayar dengan harga kehilangan pengendalian.

Segmen Service on Demand (SOD), juga menghadapi persaingan yang tidak setajam e-commerce, di samping peluang ekspansi yang masih sangat lebar.

“GOTO memang tak memiliki dukungan pendanaan sehebat Grab yang ditopang oleh Sea grup. Kalah jauh dalam nilai kapitalisasi dibandingkan Grab yang tercatat di Nasdaq,” katanya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com