“Tapi saya tidak melihat alasan GOTO tidak mampu bersaing dalam memperebutkan pasar di kandang sendiri. Indonesia - begitu luasnya - merupakan lahan paling menraik untuk bisnis SOD di Asean,” lanjut dia.
Baca juga: Gelar RUPST, GOTO Kantongi Restu Buyback Saham
Menurut Hasan, penurunan harga saham GOTO bersifat semata dan merupakan faktor teknis. Misalnya, Alibaba (Taobao) telah menjual sebagian porsi nya lebih dari 16 miliar saham.
Hasan bilang, GT Subco juga menjual hampir 100 juta saham. Sebagian founders terutama yang berasal dari Tokopedia, telah pergi dan menjual pemilikannya.
Sementara itu, cadangan ESOP yang ada dalam GPF (GoTo Peopleverse Fund) juga masih sekitar 64 miliar saham dan terus mengguyur pasar dengan harga Rp 2.
“Tanpa kehadiran pembeli besar, butuh waktu lama agar perimbangan permintaan dan penawaran kembali ke titik ekuilibrium,” tegas dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.