JAKARTA, KOMPAS.com - PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) akan melakukan aksi korporasi berupa pembelian kembali atau buyback saham.
Direktur Utama GOTO Patrick Walujo mengatakan, seiring perbaikan profitabilitas dan arus kas, perseroan akan mengoptimalisasi pemanfaatan modalnya sejalan dengan rencana alokasi modal yang baru disusun.
“Rencana ini mencakup inisiatif pembelian kembali saham Perseroan (share buyback) sebanyak-banyaknya 200 juta dollar AS,” kata Patrick dalam keterangan resminya di Jakarta, Selasa (19/3/2024).
Baca juga: GOTO Catat Rugi Rp 90 Triliun pada 2023, Apa Sebabnya?
Dia bilang, implementasi dan realisasi atas rencana ini akan bergantung pada diperolehnya persetujuan dari regulator dan pemegang saham yang akan diajukan melalui Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) berikutnya.
“Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan akan melakukan peninjauan secara berkala terhadap rencana pembelian kembali tersebut dan mungkin melakukan perubahan atau penyesuaian apabila diperlukan,” tambahnya.
Dia menjelaskan, informasi lebih detail atas rencana pembelian saham kembali tersebut akan disampaikan kepada seluruh pemegang saham sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Baca juga: Dongkrak Kinerja 2024, Ini Strategi GOTO
Sepanjang 2023, GOTO mencatatkan rugi bersih sepanjang sebesar Rp 90,3 triliun atau meningkat 128 persen dari tahun sebelumnya sebesar Rp 39,5 triliun.
Hal ini dipicu oleh pencatatan pembalikan nilai goodwill (goodwill reversal) yang merupakan dampak dari transaksi Tokopedia dan TikTok yang mengakibatkan hilangnya pengendalian GoTo terhadap Tokopedia dimulai 1 Februari 2024.
Adapun rugi yang diakibatkan pembalikan nilai goodwill tersebut bersifat tidak berulang (non-recurring), nonkas, dan tidak berdampak kepada EBITDA yang disesuaikan maupun arus kas Perseroan.
Di sisi lain, efisiensi operasional membuat rugi operasional untuk tahun buku 2023 berkurang sebesar 66 persen atau senilai Rp 10,3 triliun, dari Rp 30,3 triliun pada tahun sebelumnya.
Baca juga: Kata GOTO soal Isu Merger dengan Grab
Sedangkan rugi operasional pada kuartal IV-2023 adalah Rp 1,5 triliun, membaik hingga 80 persen dari periode yang sama tahun 2022.
Namun demikian, GOTO mencatatkan pertumbuhan pendapatan bruto pada kuartal IV-2023 sebesar 3 persen dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya, melalui perluasan jangkauan pasar dan meningkatkan bisnis pinjaman konsumen.
Take rate Grup secara keseluruhan stabil secara kuartalan di angka 4 persen pada kuartal IV-2023. Take rate Grup untuk tahun buku 2023 meningkat 26 basis poin dibandingkan tahun sebelumnya menjadi 4 persen.
Baca juga: Blak-blakan, Bos GOTO Ambisi Ingin Kalahkan E-Commerce Milik Pemodal Kakap
Pendapatan bersih di kuartal keempat 2023 tercatat sebesar Rp 4,3 triliun, atau meningkat 18 persen dibandingkan kuartal sebelumnya dan 26 persen dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya.
Beban insentif dan pemasaran produk pada kuartal IV-2023 berkurang 33 persen dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya dan 38 persen untuk keseluruhan tahun buku 2023.
Baca juga: Grab dan GoTo Kompak Bantah Isu Merger
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.