Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kereta Cepat Bakal Diperpanjang ke Surabaya, KCIC Siap Jadi Operator

Kompas.com - 27/04/2024, 08:00 WIB
Isna Rifka Sri Rahayu,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) menyatakan kesiapannya jika ditunjuk pemerintah untuk menjadi operator Kereta Cepat Jakarta-Surabaya.

General Manager Corporate Secretary KCIC Eva Chairunisa mengatakan, KCIC saat ini telah mengemban tugas menjadi operator Kereta Cepat Jakarta-Bandung (Whoosh).

Sehingga KCIC memiliki bekal pengalaman yang cukup untuk menjadi operator proyek perpanjangan trase kereta cepat hingga Surabaya, Jawa Timur itu.

Baca juga: Stasiun Karawang Beroperasi 2025, KCIC Optimistis Penumpang Whoosh Meningkat 30 Persen

"Kalau memang ternyata ditunjuk lagi sebagai operator, tentunya kita pasti akan sangat mendukung hal tersebut. Apalagi dalam hal pengoperasian kereta cepat itu sudah punya pengalaman," ujarnya saat meninjau Stasiun Karawang, Jawa Barat, Jumat (26/4/2024).

Namun dia masih belum dapat memastikan apakah hal ini akan terealisasi lantaran proyek Kereta Cepat Whoosh ke Surabaya masih dalam proses kajian studi kelayakan (feasibility study/FS).

Eva bilang, KCIC telah beberapa kali diajak berdiskusi terkait proyek ini. Dalam diskusinya, di antaranya membicarakan terkait trase kereta cepat Jakarta-Surabaya. Namun dia belum dapat membocorkan rutenya karena masih berpotensi berubah.

Baca juga: Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

"Intinya kita siap dan kita kalau memang ditunjuk ataupun apapun yang menjadi arahan pemerintah KCIC siap untuk menjalankan semuanya," tegasnya.

Studi Kelayakan Kereta Cepat ke Surabaya Digarap Bersama China dan Indonesia

Sebelumnya, PT Kereta Api Indonesia (Persero) buka suara terkait rencana pemerintah untuk membangun perpanjangan trayek Kereta Cepat Whoosh hingga ke Surabaya, Jawa Timur.

Baca juga: KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

EVP Corporate Secretary KAI Raden Agus Dwinanto Budiadji mengatakan, saat ini rencana tersebut sudah dalam proses kajian studi kelayakan (feasibility study/FS). Kajian ini akan dilakukan Indonesia bersama China.

Agus bilang, meski saat ini KAI belum diikutsertakan untuk mengerjakan FS ini lantaran masih dalam tahap awal, namun KAI siap mendukung jika nantinya diikutsertakan dalam studi kelayakan tersebut.

"Kita enggak ikut. Kita bukan sebagai yang melibatkan diri, kita sebagai copartnernya saja," ujarnya saat ditemui di Jakarta, Senin (22/4/2024).

Baca juga: Layani Angkutan Lebaran Perdana, Kereta Cepat Whoosh Angkut 222.309 Penumpang

Agus menuturkan, kajian-kajian terkait lainnya akan dilaksanakan oleh lembaga yang berbeda.

Misalnya, survei terkait proyeksi jumlah penumpang Kereta Cepat Jakarta-Bandung yang lalu digarap oleh Pusat Pengujian, Pengukuran, Pelatihan, Observasi dan Layanan Rekayasa Universitas Indonesia (POLAR UI).

"Kalau nilai proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya dan infrastrukturnya seperti apa masih belum," kata Agus.

Baca juga: Soal Utang Proyek Kereta Cepat Whoosh, KAI Minta Dukungan Pemerintah

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com