Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Frekuensi Perjalanan Ditambah, LRT Jabodebek Kini Operasikan 20 Rangkaian Kereta

Kompas.com - 08/05/2024, 09:04 WIB
Isna Rifka Sri Rahayu,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Kereta Api Indonesia (Persero) menambah dua rangkaian kereta (trainset) LRT Jabodebek yang dioperasikan pada Mei 2024 khusus hari kerja (weekday) menjadi 20 trainset saat weekday.

Penambahan armada yang beroperasi ini diikuti dengan penambahan frekuensi perjalanan LRT Jabodebek sebanyak 28 perjalanan pada weekday.

Maka mulai Mei 2024, total frekuensi perjalanan LRT Jabodebek saat weekday mencapai 336 perjalanan per hari.

Baca juga: Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Berlaku Mei 2024

Sementara saat weekend, frekuensi perjalanan LRT Jabodebek masih sama seperti bulan sebelumnya yakni sebanyak 260 perjalanan per hari karena trainset yang dioperasikan masih tetap sebanyak 18 trainset.

"Pada weekday dan saat peak hour trainset yang dioperasikan sebanyak 20 trainset. Tetap 18 trainset dan 260 perjalanan saat weekend," ujar Manager Public Relations LRT Jabodebek Mahendro Trang Bawono saat dihubungi Kompas.com, Selasa (7/5/2024).

Dengan bertambahnya frekuensi perjalanan LRT Jabodebek, maka waktu tunggu antar kereta (headway) menjadi lebih singkat, yaitu berkurang menjadi 5,5 menit pada jam sibuk (peak hour) di lintas Cawang-Dukuh Atas, dan 11 menit di lintas Jati Mulya-Cawang serta Harjamukti-Cawang.

Baca juga: Frekuensi Perjalanan LRT Jabodebek Ditambah, Waktu Tunggu Lebih Cepat

Perubahan tersebut juga diikuti dengan jadwal keberangkatan terakhir dari Stasiun Dukuh Atas menjadi lebih malam. Mulai bulan Mei, jadwal keberangkatan LRT Jabodebek paling akhir dari Stasiun Dukuh Atas menjadi pukul 22.16 WIB untuk tujuan Jati Mulya, dan pukul 22.21 WIB untuk tujuan Harjamukti.

Dia merincikan, LRT Jabodebek memiliki total 31 trainset dimana 18 atau 20 trainset dioperasikan sehari-hari serta 4 trainset disiagakan sebagai armada cadangan untuk dioperasikan jika terdapat gangguan pada rangkaian kereta.

Kemudian 5 trainset lainnya diposisikan di area Light Maintenance untuk dilakukan perawatan berkala secara bergilir.

Baca juga: Jumlah Penumpang LRT Jabodebek Terus Meningkat Sepanjang 2024

Sementara 2 trainset LRT Jabodebek masih diperbaiki oleh PT Industri Kereta Api (Persero) atau INKA pasca kecelakaan pada Oktober 2021.

"Yang dua trainset terlibat kecelakaan belum diserahkan ke kami," kata Mahendro

Nantinya setelah beroperasi penuh, LRT Jabodebek akan mengoperasikan hingga 27 trainset setiap hari.

Untuk itu, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) dan PT KAI akan terus mengevaluasi perkembangan jumlah penumpang LRT Jabodebek dan menyesuaikannya dengan armada yang dioperasikan.

Baca juga: 3,84 Juta Penumpang Naik LRT Jabodebek pada Kuartal I 2024

Alasan Penambahan Frekuensi Perjalanan

Mahendro menuturkan, penambahan armada dan frekuensi perjalanan pada bulan ini dilakukan untuk memenuhi pertumbuhan jumlah penumpang LRT Jabodebek yang diperkirakan kan terus bertambah setiap bulannya.

Adapun pada 2024 jumlah penumpang LRT Jabodebek terus meningkat. Pada Januari jumlah penumpang LRT Jabodebek sebanyak 1,20 juta penumpang, lalu meningkat menjadi 1,26 juta penumpang pada Februari, dan meningkat lagi pada Maret menjadi 1,38 juta penumpang.

Kemudian pada April, jumlah pengguna LRT Jabodebek mencapai 1,40 juta penumpang. Angka ini tumbuh 2 persen dibandingkan bulan sebelumnya dan tumbuh 16 persen dibandingkan Januari 2024.

"Setelah melakukan evaluasi menyeluruh, kami melihat bahwa tren pengguna harian LRT Jabodebek setiap bulan terus meningkat," ujarnya dalam keterangan tertulis, Senin (6/5/2024).

Baca juga: LRT Jabodebek Sempat Gangguan, Disebabkan Kendala Sistem Rem

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com