Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketahui, Ini 5 Jenis Reksadana dan Jangka Waktunya

Kompas.com - 27/04/2024, 10:17 WIB
Mela Arnani

Penulis

KOMPAS.com - Reksadana terdiri dari berbagai jenis produk dengan jangka waktu masing-masing yang akan dibahas dalam artikel ini.

Untuk diketahui, reksadana adalah tempat menghimpun dana para investor yang dikelola Manajer Investasi, di mana dana akan diinvestasikan ke dalam bentuk surat berharga seperti saham, obligasi, atau instrumen pasar uang lainnya.

Reksadana cocok bagi investor pemula dengan modal terbatas serta tidak mempunyai banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasinya.

Di Indonesia, reksadana tediri dari reksadana terbuka dan tertutup, dengan mayoritas investasi reksadana di Tanah Air bersifat terbuka.

Lantas, apa saja jenis-jenis reksadana dan jangka waktunya?

Baca juga: Apa Itu Reksadana Pendapatan Tetap? Ini Arti, Keuntungan, dan Risikonya

Jenis produk reksadana dan jangka waktunya

Jenis reksadana yang paling banyak berkembang di Indonesia berbentuk Kontrak Investasi Kolektif (KIK) bersifat terbuka, yang bisa dibeli atau dijual sewaktu-waktu setiap hari bursa.

Lebih lanjut, ada beberapa jenis produk reksadana seperti reksadana pasar uang, reksadana pendapatan tetap, reksadana campuran, dan reksadana saham.

1. Reksadana pasar uang

Seluruh dana investasi reksadana pasar uang ditempatkan pada instrumen pasar uang atau surat berharga, dengan jatuh tempo atau jangka waktu kurang dari setahun.

Jenis investasi reksadana pasar uang cocok bagi investor dengan profil sangat konservatif, yang memiliki tujuan keuangan jangka pendek.

Reksadana pasar uang memiliki risiko paling rendah dibandingkan jenis reksadana lainnya, tapi imbal hasil yang diperoleh relatif lebih kecil.

Baca juga: Reksadana Pasar Uang adalah Apa? Ini Pengertiannya

2. Reksadana pendapatan tetap

Sebagian besar dana investasi reksadana pendapatan tetap, minimal sebesar 80 persen, akan ditempatkan pada Surat Utang Negara (SUN) atau obligasi.

Reksadana pendapatan tetap cocok bagi investor yang mempunyai tujuan keuangan dengan jangka waktu 1-3 tahun.

3. Reksadana campuran

Reksadana campuran mempunyai kebijakan sebesar maksimal 79 persen dana investasi ditempatkan ke dalam bentuk instrumen investasi pasar uang, obligasi, dan saham.

Reksadana jenis ini mempunyai jangka waktu antara 3-5 tahun, sehingga cocok bagi investor dengan profil moderat.

Baca juga: Reksadana Penyertaan Terbatas adalah Apa? Ini Pengertiannya

4. Reksadana saham

Reksadana saham memiliki kebijakan minimal 80 persen dana investasi ditempatkan pada instrumen saham.

Reksadana saham cocok bagi investor dengan profil agresif yang memiliki tujuan keuangan jangka waktu di atas 5 tahun.

Jenis reksadana ini berisiko paling tinggi dibandingkan jenis reksadana lainnya, namun potensi keuntungannya paling besar.

5. Reksadana syariah

Reksadana syariah mengikuti ketentuan dan prinsip syariah Islam dalam pengelolaannya atau penempatan dana pada instrumen investasi.

Demikian rangkuman informasi mengenai jenis produk reksadana dan jangka waktunya.

 

Baca juga: Reksadana Saham adalah Apa? Ini Pengertiannya

Baca juga: Reksadana Bisa Alami Kerugian, Apa Penyebabnya?

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

InJourney: Bergabungnya Garuda Indonesia Bakal Ciptakan Ekosistem Terintegrasi

InJourney: Bergabungnya Garuda Indonesia Bakal Ciptakan Ekosistem Terintegrasi

Whats New
KAI Bakal Terima 1 Rangkaian Kereta LRT Jabodebek yang Diperbaiki INKA

KAI Bakal Terima 1 Rangkaian Kereta LRT Jabodebek yang Diperbaiki INKA

Whats New
BTN Relokasi Kantor Cabang di Cirebon, Bidik Potensi Industri Properti

BTN Relokasi Kantor Cabang di Cirebon, Bidik Potensi Industri Properti

Whats New
Pengelola Gedung Perkantoran Wisma 46 Ajak 'Tenant' Donasi ke Panti Asuhan

Pengelola Gedung Perkantoran Wisma 46 Ajak "Tenant" Donasi ke Panti Asuhan

Whats New
Shell Dikabarkan Bakal Lepas Bisnis SPBU di Malaysia ke Saudi Aramco

Shell Dikabarkan Bakal Lepas Bisnis SPBU di Malaysia ke Saudi Aramco

Whats New
Utang Rafaksi Tak Kunjung Dibayar, Pengusaha Ritel Minta Kepastian

Utang Rafaksi Tak Kunjung Dibayar, Pengusaha Ritel Minta Kepastian

Whats New
BEI Enggan Buru-buru Suspensi Saham BATA, Ini Sebabnya

BEI Enggan Buru-buru Suspensi Saham BATA, Ini Sebabnya

Whats New
PT Pamapersada Nusantara Buka Lowongan Kerja hingga 10 Mei 2024, Cek Syaratnya

PT Pamapersada Nusantara Buka Lowongan Kerja hingga 10 Mei 2024, Cek Syaratnya

Work Smart
Koperasi dan SDGs, Navigasi untuk Pemerintahan Mendatang

Koperasi dan SDGs, Navigasi untuk Pemerintahan Mendatang

Whats New
Cadangan Devisa RI  Turun Jadi 136,2 Miliar Dollar AS, Ini Penyebabnya

Cadangan Devisa RI Turun Jadi 136,2 Miliar Dollar AS, Ini Penyebabnya

Whats New
Bea Cukai Klarifikasi Kasus TKW Beli Cokelat Rp 1 Juta Kena Pajak Rp 9 Juta

Bea Cukai Klarifikasi Kasus TKW Beli Cokelat Rp 1 Juta Kena Pajak Rp 9 Juta

Whats New
Luhut Optimistis Upacara HUT RI Ke-79 Bisa Dilaksanakan di IKN

Luhut Optimistis Upacara HUT RI Ke-79 Bisa Dilaksanakan di IKN

Whats New
Perkuat Distribusi, Nestlé Indonesia Dukung PT Rukun Mitra Sejati Perluas Jaringan di Banda Aceh

Perkuat Distribusi, Nestlé Indonesia Dukung PT Rukun Mitra Sejati Perluas Jaringan di Banda Aceh

BrandzView
Simak, Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BRI hingga CIMB Niaga

Simak, Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BRI hingga CIMB Niaga

Whats New
Harga Emas Dunia Turun di Tengah Penantian Pasar

Harga Emas Dunia Turun di Tengah Penantian Pasar

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com