Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Bahan Pokok Sabtu 27 April 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Kompas.com - 27/04/2024, 11:28 WIB
Tim Kompas.com,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Daftar harga bahan pokok hari ini, Sabtu 27 April 2024 di tingkat nasional mengalami kenaikan untuk beberapa bahan.

Berdasarkan data yang dihimpun Kompas.com dari panel harga Badan Pangan Nasional, harga cabai rawit merah per kilogram hari ini mengalami kenaikan Rp 3.790 atau 7,23 persen dibandingkan kemarin, yakni dari Rp 48.630 menjadi Rp 52.420.

Papua Pegunungan menyumbang kenaikan tertinggi, di mana harga cabai rawit merah hari ini dipatok Rp 140.000 per kilogram.

Baca juga: Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Apabila dibandingkan dengan harga tertinggi minggu kemarin, harga cabai rawit merah tetap sebesar Rp 52.420. Kemudian jika dibandingkan bulan lalu, harga cabai rawit merah hari ini mengalami penurunan sebesar Rp 5.880 atau 11,22 persen dibanding harga tertinggi bulan lalu, yakni sebesar Rp 58.300.

Harga ikan kembung per kilogram juga mengalami kenaikan sebesar Rp 3.050 atau 7,54 persen dibandingkan kemarin, yakni dari Rp 37.380 menjadi Rp 40.430. Kenaikan tertinggi terjadi di Papua Pegunungan, dengan banderol harga total Rp 100.000 per kilogram.

Apabila dibandingkan dengan harga tertinggi minggu kemarin, harga ikan kembung tetap sebesar Rp 40.430. Kemudian jika dibandingkan bulan lalu, harga ikan kembung hari ini tetap yakni sebesar Rp 40.430.

Baca juga: Monitoring dan Evaluasi Dana Desa Fungsi Ketahanan Pangan

Daftar kenaikan harga pangan pokok

Berikut harga pangan yang mengalami kenaikan dalam satu hari terakhir:

  • Kenaikan harga dari Rp 30.220 menjadi Rp 31.750 per kilogram terjadi pada telur ayam ras.
  • Harga ikan tongkol naik dari Rp 32.350 menjadi Rp 33.620 per kilogram.
  • Harga daging ayam ras naik menjadi Rp 39.180 per kilogram dari sebelumnya Rp 37.980.
  • Harga kedelai biji kering (impor) naik dari Rp 13.290 menjadi Rp 14.250 per kilogram.
  • Harga bawang putih bonggol naik dari Rp 43.740 menjadi Rp 44.630 per kilogram.
  • Harga gula konsumsi naik dari Rp 18.260 menjadi Rp 19.040 per kilogram.
  • Harga minyak goreng kemasan sederhana naik dari Rp 17.950 menjadi Rp 18.500 per liter.
  • Harga jagung tk peternak naik menjadi Rp 8.260 per kilogram dari sebelumnya Rp 7.730.
  • Kenaikan harga dari Rp 11.630 menjadi Rp 12.040 per kilogram terjadi pada garam halus beryodium.
  • Harga tepung terigu kemasan (non-curah) naik dari Rp 13.460 menjadi Rp 13.790 per kilogram.
  • Harga tepung terigu (curah) naik menjadi Rp 10.810 per kilogram dari sebelumnya Rp 10.540.
  • Harga ikan bandeng naik dari Rp 33.600 menjadi Rp 33.860 per kilogram.
  • Harga beras premium naik menjadi Rp 15.960 per kilogram dari sebelumnya Rp 15.800.
  • Harga beras medium naik menjadi Rp 13.700 per kilogram dari sebelumnya Rp 13.620.

Baca juga: Imbas Konflik Iran-Israel, Harga Pangan Bisa Meroket

Daftar penurunan harga pangan pokok

Sementara itu, bahan pangan lainnya mengalami penurunan. Harga bawang merah per kilogram mengalami penurunan paling tajam, yakni 8,90 persen atau turun Rp 4.360 dibanding kemarin, yakni dari Rp 53.370 menjadi Rp 49.010. Penurunan tertinggi terjadi di Jawa Barat, dengan banderol harga total Rp 41.710 per kilogram.

Harga hari ini mengalami penurunan sebesar Rp 4.420 atau 9,02 persen dibandingkan harga tertinggi minggu lalu, yakni sebesar Rp 53.430. Kemudian jika dibandingkan bulan lalu, harga bawang merah hari ini mengalami penurunan sebesar Rp 4.420 atau 9,02 persen dibanding harga tertinggi bulan lalu, yakni sebesar Rp 53.430.

Berikut harga pangan yang mengalami penurunan dalam satu hari terakhir:

  • Harga cabai merah keriting turun dari Rp 43.380 menjadi Rp 42.410 per kilogram.
  • Penurunan harga dari Rp 15.960 menjadi Rp 15.750 per liter terjadi pada minyak goreng curah.
  • Harga daging sapi murni turun menjadi Rp 135.690 per kilogram dari sebelumnya Rp 135.870.

Baca juga: Jaga Ketahanan Pangan, Erick Thohir Minta BUMN Amankan Bahan Baku Pupuk

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Bangun Smelter Nikel Berkapasitas 7,5 Ton, MMP Targetkan Selesai dalam 15 Bulan

Bangun Smelter Nikel Berkapasitas 7,5 Ton, MMP Targetkan Selesai dalam 15 Bulan

Whats New
Gelar RUPS, Antam Umumkan Direksi Baru

Gelar RUPS, Antam Umumkan Direksi Baru

Whats New
Siap-siap, Antam Bakal Tebar Dividen 100 Persen dari Laba Bersih 2023

Siap-siap, Antam Bakal Tebar Dividen 100 Persen dari Laba Bersih 2023

Whats New
Berkomitmen Sediakan Layanan Digital One-Stop Solution, Indonet Resmikan EDGE2

Berkomitmen Sediakan Layanan Digital One-Stop Solution, Indonet Resmikan EDGE2

Whats New
Libur Panjang, KCIC Siapkan 28.000 Tempat Duduk Kereta Cepat Whoosh

Libur Panjang, KCIC Siapkan 28.000 Tempat Duduk Kereta Cepat Whoosh

Whats New
Emiten Penyedia Infrastuktur Digital EDGE Raup Laba Bersih Rp 253,6 Miliar pada 2023

Emiten Penyedia Infrastuktur Digital EDGE Raup Laba Bersih Rp 253,6 Miliar pada 2023

Whats New
InJourney: Bergabungnya Garuda Indonesia Bakal Ciptakan Ekosistem Terintegrasi

InJourney: Bergabungnya Garuda Indonesia Bakal Ciptakan Ekosistem Terintegrasi

Whats New
KAI Bakal Terima 1 Rangkaian Kereta LRT Jabodebek yang Diperbaiki INKA

KAI Bakal Terima 1 Rangkaian Kereta LRT Jabodebek yang Diperbaiki INKA

Whats New
BTN Relokasi Kantor Cabang di Cirebon, Bidik Potensi Industri Properti

BTN Relokasi Kantor Cabang di Cirebon, Bidik Potensi Industri Properti

Whats New
Pengelola Gedung Perkantoran Wisma 46 Ajak 'Tenant' Donasi ke Panti Asuhan

Pengelola Gedung Perkantoran Wisma 46 Ajak "Tenant" Donasi ke Panti Asuhan

Whats New
Shell Dikabarkan Bakal Lepas Bisnis SPBU di Malaysia ke Saudi Aramco

Shell Dikabarkan Bakal Lepas Bisnis SPBU di Malaysia ke Saudi Aramco

Whats New
Utang Rafaksi Tak Kunjung Dibayar, Pengusaha Ritel Minta Kepastian

Utang Rafaksi Tak Kunjung Dibayar, Pengusaha Ritel Minta Kepastian

Whats New
BEI Enggan Buru-buru Suspensi Saham BATA, Ini Sebabnya

BEI Enggan Buru-buru Suspensi Saham BATA, Ini Sebabnya

Whats New
PT Pamapersada Nusantara Buka Lowongan Kerja hingga 10 Mei 2024, Cek Syaratnya

PT Pamapersada Nusantara Buka Lowongan Kerja hingga 10 Mei 2024, Cek Syaratnya

Work Smart
Koperasi dan SDGs, Navigasi untuk Pemerintahan Mendatang

Koperasi dan SDGs, Navigasi untuk Pemerintahan Mendatang

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com