Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Imbas Konflik Iran-Israel, Harga Pangan Bisa Meroket

Kompas.com - 22/04/2024, 15:41 WIB
Haryanti Puspa Sari,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ekonom senior Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Bustanul Arifin mengatakan, harga pangan impor di dalam negeri berpotensi naik tajam seiring pecahnya konflik Iran-Israel beberapa hari lalu.

Bustanul mengatakan, harga pangan impor akan naik menyusul dengan terganggunya sistem logistik di Timur Tengah.

"Karena perang ini (Iran-Israel) menyebabkan logistik terganggu sistem logistik terganggu, dan kita sudah paham dolar sudah mencapai Rp 16.200 itu akan mendorong menaikan harga pangan dan inflasi," kata Bustanul dalam diskusi bertajuk "Dampak Kebijakan Ekonomi Politik di tengah Perang Iran-Israel secara virtual, Senin (22/4/2024).

Baca juga: Jaga Ketahanan Pangan, Erick Thohir Minta BUMN Amankan Bahan Baku Pupuk

Bustanul mengatakan, saat ini kondisi ekonomi Indonesia masih baik dengan tumbuh 5 persen pada 2023 lalu.

Meski demikian, ia mengatakan, sektor pertanian hanya tumbuh 1,3 persen. Hal ini, kata dia, harus diwaspadai.

"Jadi tumbuh rendah seperti itu pasti ada persoalan diproduksi paham kita bahwa di 2023 kemarin El Nino, tapi ketika melihat angka kemiskinan dan turunnya 1 digit, jeleknya angka miskin ada di pedesaan dan pertanian, dan ketimpangan memburuk itu yang perlu kita waspadai," ujarnya.

Bustanul juga menyoroti harga beras global yang sensitif dengan kebijakan masing-masing negara. Ia mencontohkan, pemerintah yang melarang ekspor beras yang ikut berdampak terhadap kenaikan harga beras.

"Betapa sensitif harga beras global tingkah laku anomali," tuturnya.

Berdasarkan hal tersebut, Bustanul mendorong penguatan basis produksi pangan dalam negeri dan pengelolaan stok pangan domestik.

"Perlu kolaborasi antar daerah dalam pemanfaatan teknologi pertanian, dinamika surplus dan defisit pangan, ekosistem inovasi dan strategi riset dan pengembangan, serta fasilitasi pertanian dengan digitalisasi rantai nilai pertanian," ucap dia.

Baca juga: Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com