Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

ID Food: Peran Perempuan dalam Ekosistem Pertanian dan Pangan Penting, Akses Modal dan Pasar Jadi Tantangan

Kompas.com - 22/04/2024, 14:50 WIB
Aprillia Ika

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Tumbuhnya kontribusi perempuan di tahapan rantai pasok industri pangan seperti budidaya dan pendistribusian (sektor UMKM) memperlihatkan semakin pentingnya peran perempuan dalam ekosistem pertanian dan pangan.

Untuk itu, holding BUMN Pangan ID Food menilai perlu langkah strategis untuk menjaga dan meningkatkan akses perempuan agar dapat terus berkontribusi bagi pembangunan pertanian dan kesejahteraan rumah tangga terutama di daerah perdesaan.

Hal itu disampaikan Direktur Supply Chain Management dan Teknologi Informasi ID Food Bernadetta Raras sebagai pembicara dalam Asia Pacific Economic Cooperation (APEC) Workshop on Promoting Women Economic Empowermen Across Agri-Food Chain di Hanoi Vietnam pada 16 April 2024 lalu.

Menurut Raras, besarnya peran perempuan di sektor pertanian dan pangan tersebut seiring dengan pertumbuhan petani dan pelaku UMKM perempuan di Indonesia.

Baca juga: Perempuan Kerap Alami Ketidakadilan di Tempat Kerja, Ini Sebabnya

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2020, Indonesia memiliki sebanyak 30 persen petani perempuan dari total 27,5 juta petani. Jumlah ini meningkat dari tahun 2019 yang berada di angka 24 persen dari total 24 juta petani.

Sedangkan di sektor hilir, menurut data BPS tahun 2022, Indonesia memiliki persentase pengusaha perempuan 53 persen atau lebih tinggi dari pengusaha laki-laki sebesar 47 persen. Jumlah ini di atas negara-negara lain di Asia Pasifik, seperti Filipina sebesar 52,1 persen, Vietnam 49,2 persen, dan Thailand 37,9 persen.

Sementara itu, menurut data Asia Development Bank tahun 2022, 50 persen usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) milik perempuan di Indonesia mengalami peningkatan dalam lima tahun terakhir.

Baca juga: Ekspor Batik Aromaterapi Tingkatkan Kesejahteraan Perajin Perempuan Madura

Tantangan pemberdayaan perempuan

Raras menambahkan, perempuan di berbagai negara menghadapi tantangan yang hampir seragam, yaitu terkait keterbukaan akses perbankan dan permodalan, kepemilikan tanah, literasi keuangan dan digital, serta akses pasar.

“Maka dari itu, dukungan seluruh stakeholder pangan terhadap pemberdayaan perempuan di sektor pangan perlu terus ditingkatkan, mengingat perempuan menjadi salah satu pilar pembangunan pertanian dan kesejahteraan rumah tangga terutama di daerah pedesaan,” ujarnya, melalui keterangannya, Senin (22/4/2024).

Untuk menjawab tantangan tersebut, ID Food mendorong perlunya penerapan inisiatif strategis yang konkrit, di antaranya melalui program close loop pertanian terintegrasi dari hulu hingga hilir.

“Skema tersebut harus dijalankan secara kolaboratif lintas sektor, sehingga bisa mengatasi berbagai kendala dari mulai permodalan, pendampingan budidaya, penerapan teknologi, asuransi, hingga logistik dan pemasaran,” papar Raras.

Baca juga: Petrokimia Gresik Targetkan Program Makmur Jangkau 132.000 Hektar Lahan

Untuk itu, program yang dijalankan untuk memperbesar akses perempuan di sektor pertanian dan pangan, yaitu pertama, melalui program Makmur sejak 2021 di mana ID Food bertindak sebagai ketuanya.

"Program ini terbukti efektif meningkatkan jumlah areal tanam, partisipasi petani, serta produksi komoditas pangan,” ujar Raras.

Program Makmur merupakan program korporatisasi pertanian yang meliputi aktivitas pendanaan, budidaya, pemanfaatan teknologi, off take hasil panen, serta asuransi

Sampai dengan tahun 2023, program Makmur telah berkontribusi menghasilkan luas tanam sebanyak 692.000 hektar dengan realisasi panen 284.000 hektar dan partisipasi 322.000 mitra petani. Jumlah tersebut mencakup 5 komoditas yang dikembangkan, yaitu padi, tebu, jagung, kelapa sawit, dan kopi.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com