Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

ID Food: Peran Perempuan dalam Ekosistem Pertanian dan Pangan Penting, Akses Modal dan Pasar Jadi Tantangan

JAKARTA, KOMPAS.com - Tumbuhnya kontribusi perempuan di tahapan rantai pasok industri pangan seperti budidaya dan pendistribusian (sektor UMKM) memperlihatkan semakin pentingnya peran perempuan dalam ekosistem pertanian dan pangan.

Untuk itu, holding BUMN Pangan ID Food menilai perlu langkah strategis untuk menjaga dan meningkatkan akses perempuan agar dapat terus berkontribusi bagi pembangunan pertanian dan kesejahteraan rumah tangga terutama di daerah perdesaan.

Hal itu disampaikan Direktur Supply Chain Management dan Teknologi Informasi ID Food Bernadetta Raras sebagai pembicara dalam Asia Pacific Economic Cooperation (APEC) Workshop on Promoting Women Economic Empowermen Across Agri-Food Chain di Hanoi Vietnam pada 16 April 2024 lalu.

Menurut Raras, besarnya peran perempuan di sektor pertanian dan pangan tersebut seiring dengan pertumbuhan petani dan pelaku UMKM perempuan di Indonesia.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2020, Indonesia memiliki sebanyak 30 persen petani perempuan dari total 27,5 juta petani. Jumlah ini meningkat dari tahun 2019 yang berada di angka 24 persen dari total 24 juta petani.

Sedangkan di sektor hilir, menurut data BPS tahun 2022, Indonesia memiliki persentase pengusaha perempuan 53 persen atau lebih tinggi dari pengusaha laki-laki sebesar 47 persen. Jumlah ini di atas negara-negara lain di Asia Pasifik, seperti Filipina sebesar 52,1 persen, Vietnam 49,2 persen, dan Thailand 37,9 persen.

Sementara itu, menurut data Asia Development Bank tahun 2022, 50 persen usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) milik perempuan di Indonesia mengalami peningkatan dalam lima tahun terakhir.

Tantangan pemberdayaan perempuan

Raras menambahkan, perempuan di berbagai negara menghadapi tantangan yang hampir seragam, yaitu terkait keterbukaan akses perbankan dan permodalan, kepemilikan tanah, literasi keuangan dan digital, serta akses pasar.

“Maka dari itu, dukungan seluruh stakeholder pangan terhadap pemberdayaan perempuan di sektor pangan perlu terus ditingkatkan, mengingat perempuan menjadi salah satu pilar pembangunan pertanian dan kesejahteraan rumah tangga terutama di daerah pedesaan,” ujarnya, melalui keterangannya, Senin (22/4/2024).

Untuk menjawab tantangan tersebut, ID Food mendorong perlunya penerapan inisiatif strategis yang konkrit, di antaranya melalui program close loop pertanian terintegrasi dari hulu hingga hilir.

“Skema tersebut harus dijalankan secara kolaboratif lintas sektor, sehingga bisa mengatasi berbagai kendala dari mulai permodalan, pendampingan budidaya, penerapan teknologi, asuransi, hingga logistik dan pemasaran,” papar Raras.

Untuk itu, program yang dijalankan untuk memperbesar akses perempuan di sektor pertanian dan pangan, yaitu pertama, melalui program Makmur sejak 2021 di mana ID Food bertindak sebagai ketuanya.

"Program ini terbukti efektif meningkatkan jumlah areal tanam, partisipasi petani, serta produksi komoditas pangan,” ujar Raras.

Program Makmur merupakan program korporatisasi pertanian yang meliputi aktivitas pendanaan, budidaya, pemanfaatan teknologi, off take hasil panen, serta asuransi

Sampai dengan tahun 2023, program Makmur telah berkontribusi menghasilkan luas tanam sebanyak 692.000 hektar dengan realisasi panen 284.000 hektar dan partisipasi 322.000 mitra petani. Jumlah tersebut mencakup 5 komoditas yang dikembangkan, yaitu padi, tebu, jagung, kelapa sawit, dan kopi.


Kedua, upaya meningkatkan akses perempuan di sektor pertanian dan pangan juga perlu didorong melalui digitalisasi, sehingga perempuan semakin melek perkembangan digital dan dampaknya akan semakin mudah menjalankan usaha secara daring.

Berdasarkan data yang dirilis Kementerian Komunikasi dan Informatika RI tahun 2021, 80 persen UMKM milik perempuan di Indonesia kini menggunakan platform digital untuk menjual produk dan layanannya.

Survei tersebut juga menemukan bahwa bisnis-bisnis ini mengalami peningkatan penjualan rata-rata sebesar 20 persen sejak mereka mulai menggunakan teknologi digital.

Guna meningkatkan akses digital tersebut, ID Food telah melakukan pengembangan sejumlah aplikasi yang dapat membuka akses perempuan untuk melakukan kegiatan wirausaha secara daring.

Langkah tersebut memungkinkan ID Food menjalin kemitraan dengan pelaku usaha pertanian dan UMKM Perempuan.

"ID Food juga dapat melakukan off take produk-produk yang dihasilkan oleh petani untuk kemudian diolah dan dipasarkan untuk segmen pasar nasional maupun mancanegara. Jadi kita membuka peluang selebar-lebarnya khususnya bagi para pelaku usaha perempuan untuk berkolaborasi,” jelas Raras.

https://money.kompas.com/read/2024/04/22/145037826/id-food-peran-perempuan-dalam-ekosistem-pertanian-dan-pangan-penting-akses

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke