Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Bank Besar Cetak Pertumbuhan Laba, Ini Pendorongnya

Kompas.com - 30/06/2024, 20:09 WIB
Nur Jamal Shaid

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Investor saham bank-bank berkapitalisasi pasar besar alias big banks tengah menanti laporan kinerja kuartal II tahun 2024.

Laporan tersebut akan menjadi sentimen penting yang memengaruhi pergerakan saham bank-bank besar setelah mengalami tren penurunan panjang sejak pertengahan Maret 2024 lalu.

Empat bank besar telah merilis laporan keuangan bulanan hingga Mei 2024. Dari sisi perolehan laba sepanjang lima bulan pertama, Bank Central Asia Tbk (BBCA) tampil menjadi jawara dengan pertumbuhan sebesar 11,64 persen secara tahunan atau year on year (yoy).

Baca juga: Inovasi Produk Baru, Anak Usaha Adhi Karya Hadirkan Aparthouse

Lalu, disusul Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) dengan pertumbuhan 8,83 persen dan Bank Mandiri Tbk (BMRI) meningkat 6,4 persen. Sedangkan Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) hanya naik 1,51 persen.

Melansir RTI, Minggu (30/6), saham-saham bank besar sudah mulai bergerak naik sejak pekan lalu.

Pada penutupan perdagangan Jumat (28/6), BBCA ditutup menguat 1,79 persen ke level Rp 9.925. Dalam sepekan sudah naik 8,47 persen, namun masih turun 4,56 persen dari level tertingginya sepanjang masa yang dicapai pada 14 Maret lalu.

Baca juga: Dukung Pariwisata, DAMRI Buka Rute Bandara Komodo-Labuan Bajo

Saham BMRI ditutup menguat 2,5 persen ke level Rp 6.150 dan dalam sepekan sudah naik 6,03 persen. Hanya saja, masih terkoreksi sebesar 18 persen dari posisi all time high yang dicapai pada pertengahan Maret 2024 lalu.

Adapun, saham BBRI naik 3,14 persen pada penutupan perdagangan pekan lalu ke level Rp 4.600, sehingga dalam sepekan sudah menguat 4,31 persen. Tetapi, koreksinya dari level harga tertinggi sepanjang masa yang dicapai pada Maret masih mencapai 28,6 persen.

Sedangkan BBNI sudah meningkat 2,87 persen sepekan terakhir ke level Rp 4.660, namun masih turun 25,44 persen dari level harga tertingginya.

Baca juga: Penyaluran Kredit BTN Rp 348,40 Triliun per Mei 2024

Jika dirinci, pertumbuhan laba BBCA menjadi Rp 21,63 triliun dalam lima bulan pertama tahun ini didorong oleh peningkatan pendapatan operasionalnya.

BBCA berhasil mencetak pendapatan bunga bersih atau net interest income (NII) sebesar Rp 30,99 triliun atau meningkat 6,86 persen secara tahunan. Pendapatan non bunganya tumbuh 8,98 persen ke level Rp 9,62 triliun, dimana fee based income menyumbang Rp 7,11 triliun.

Pertumbuhan pendapatan operasional tersebut mampu menutupi peningkatan biaya provisi bank ini. Beban kerugian penurunan nilai aset keuangan (impairment) bank ini pada lima bulan pertama tahun ini mencapai Rp 1,72 triliun, meningkat 28,5 persen dari periode yang sama tahun lalu.

Baca juga: IHSG Tumbuh 2,67 Persen Sepekan, Kapitalisasi Pasar Tembus Rp 12.092

Adapun laba bersih Bank Mandiri secara bank only dalam lima sebesar Rp 19,62 triliun, tumbuh 6,4 persen didorong peningkatan pendapatan operasional dan juga adanya penurunan beban provisi.

Pendapatan bunga bersih BMRI tumbuh sebesar 5,28 persen menjadi Rp 30,4 triliun. Pendapatan non bunga juga naik sebesar 2,44 persen menjadi Rp 11,71 triliun, dimana fee based income menyumbang Rp 6,64 triliun atau tumbuh 9,4 persen secara tahunan.

Adapun, beban kerugian penurunan nilai aset keuangan (impairment) bank ini pada lima bulan pertama tahun ini mencapai Rp 4,05 triliun, turun 4,2 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com