Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cita-cita Muhammadiyah Membentuk Bank Syariah

Kompas.com - 02/07/2024, 14:49 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Organisasi kemasyarakatan (ormas) Muhammadiyah dikabarkan berminat untuk membentuk bank syariah.

Kabar ini mencuat setelah sebelumnya ramai diperbincangkan adanya penarikan dana simpanan di PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI).

Untuk mewujudkan inisiasi tersebut, Muhammadiyah dikabarkan akan mengakuisisi KB Bank Syariah.

Bukan tanpa alasan, Muhammadiyah dengan KB Bank Syariah terbilang memiliki kedekatan. Hal ini lantaran salah satu komisarisnya yang bernama Abdul Mu’ti juga menjabat sebagai Sekretaris Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah.

Baca juga: Disebut Bakal Jadi Bank Muhammadiyah, Induk KB Bank Syariah Buka Suara

Secara historis, KB Bank Syariah dulu juga merupakan Bank Persyarikatan Indonesia yang dibentuk PP Muhammadiyah.

Rencana

Menanggapi hal tersebut, Ketua PP Muhammadiyah Anwar Abbas mengaku pihaknya belum melakukan pembicaraan soal akuisisi KB Bank Syariah.

Namun begitu ia mengatakan, Muhammadiyah memang memiliki keinginan dan rencana untuk mendirikan bank sejak dulu.

"Tapi itu sifatnya masih merupakan percikan-percikan pikiran dan belum pernah masalah tersebut dikaji dan diseriusi," kata dia kepada Kompas.com, Senin (1/7/2024).

Baca juga: Muhammadiyah Disebut Bakal Dirikan Bank Syariah, Ketua Pengurus: Memang Ada Rencana...

Ia menambahkan hal tersebut sempat diimplementasikan pada akhir periode 1980-an ketika masih menjabat sebagai pembantu rektor II, di salah satu perguruan tinggi yang sekarang dikenal dengan nama Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka.

Waktu itu, Muhammadiyah mendirikan bank perkreditan rakyat (BPR) atau kini dikenal dengan bank perekonomian rakyat (BPR) bernama BPR Matahari Arta Daya.

"Saat ini Muhammadiyah telah memiliki beberapa BPR," imbuh dia.

Baca juga: Bos BSI Buka Suara soal Isu Muhammadiyah Tarik Triliunan Dana

Anwar membeberkan, Muhammadiyah dapat mendirikan bank dengan waktu yang relatif sebentar. Apalagi pembicaraan terkait kepemilikan bank tersebut juga telah menjadi wacana pada berbagai individu dalam ormas keagamaan tersebut.

"Kalau di kalangan individu-individu warta Muhammadiyah sudah banyak sekali wacana tentang hal demikian," urai dia.

Saat ini, Anwar tinggal menunggu apakah wacana itu akan terealisasi atau tidak.

"Jika iya, maka Muhammadiyah tinggal melakukan konsolidasi dan menambah permodalannya maka jadilah bank yang diinginkan tersebut asal di OJK tidak ada masalah," ungkap dia.

Baca juga: Muhammadiyah Tarik Dana, Dirut BSI: Likuditas Tetap Solid

Halaman:


Terkini Lainnya

Faisal Basri Pertanyakan Pendapatan Negara dari Pembentukan Family Office

Faisal Basri Pertanyakan Pendapatan Negara dari Pembentukan Family Office

Whats New
Seret WNA Singapura, Akademisi Fakultas Hukum UI Soroti Proses Hukum Kontroversial Kasus Pailit Ahli Waris Krama Yudha

Seret WNA Singapura, Akademisi Fakultas Hukum UI Soroti Proses Hukum Kontroversial Kasus Pailit Ahli Waris Krama Yudha

Whats New
BSI International Expo 2024 Catat Potensi Transaksi Rp 110,25 Miliar, Terbesar dari Mesir

BSI International Expo 2024 Catat Potensi Transaksi Rp 110,25 Miliar, Terbesar dari Mesir

Whats New
'Tambal' Defisit Kas Negara, Dana Cadangan Pemerintah Turun

"Tambal" Defisit Kas Negara, Dana Cadangan Pemerintah Turun

Whats New
Utang Jatuh Tempo 2025 Rp 800 Triliun, Ekonom Ingatkan Prabowo-Gibran Waspadai Program Jumbo

Utang Jatuh Tempo 2025 Rp 800 Triliun, Ekonom Ingatkan Prabowo-Gibran Waspadai Program Jumbo

Whats New
Sri Mulyani: Aset Pemerintah Capai Rp 13.072,8 triliun

Sri Mulyani: Aset Pemerintah Capai Rp 13.072,8 triliun

Whats New
Letak CVV Kartu Debit BNI dan Kegunaannya

Letak CVV Kartu Debit BNI dan Kegunaannya

Spend Smart
Kolaborasi dan Literasi Penting untuk Hadapi Ancaman Kejahatan Siber di Industri Pembayaran

Kolaborasi dan Literasi Penting untuk Hadapi Ancaman Kejahatan Siber di Industri Pembayaran

Whats New
Bapanas Sebut Harga Acuan Gula Pasir Rp 17.500 Per Kg Masih Rasional, Mengapa?

Bapanas Sebut Harga Acuan Gula Pasir Rp 17.500 Per Kg Masih Rasional, Mengapa?

Whats New
Buka-bukaan Bos Garuda Indonesia soal Potong Gaji dan Pensiun Dini Karyawan

Buka-bukaan Bos Garuda Indonesia soal Potong Gaji dan Pensiun Dini Karyawan

Whats New
ICDX Bidik Volume Transaksi 14,2 Juta Lot, Maksimalkan Penyerapan Produk Derivatif

ICDX Bidik Volume Transaksi 14,2 Juta Lot, Maksimalkan Penyerapan Produk Derivatif

Whats New
Ketahui, Kupon Pertama SBR013 Cair 10 Agustus 2024

Ketahui, Kupon Pertama SBR013 Cair 10 Agustus 2024

Whats New
Kemenhub dan US Coast Guard Bidik Potensi Kerja Sama Maritim

Kemenhub dan US Coast Guard Bidik Potensi Kerja Sama Maritim

Whats New
Jangan Bingung Saat Wawancara Kerja, Ajukan Pertanyaan-pertanyaan Ini di Akhir Sesi

Jangan Bingung Saat Wawancara Kerja, Ajukan Pertanyaan-pertanyaan Ini di Akhir Sesi

Work Smart
Penumpang 'Tap In' dan 'Tap Out' di Stasiun yang Sama, LRT Jabodebek Kenakan Tarif Maksimal

Penumpang "Tap In" dan "Tap Out" di Stasiun yang Sama, LRT Jabodebek Kenakan Tarif Maksimal

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com