Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Cara Proteksi Keuangan Sesuai Prinsip Syariah

Kompas.com - 02/07/2024, 18:13 WIB
Kiki Safitri,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Mempersiapkan masa depan finansial yang lebih baik untuk keluarga bisa dilakukan dengan cara menabung, berinvestasi, dan melakukan proteksi diri sekaligus aset. Ini perlu dilakukan secara matang, mulai dari persiapan hingga implementasinya.

“Penting juga untuk mengetahui tujuan-tujuan keuangan, mengatur pengeluaran dan pendapatan, serta diversifikasi portofolio investasi,” kata Direktur Unit Usaha Syariah Maybank Indonesia Romy Buchari dalam siaran pers, Selasa (2/7/2024).

Romy bilang, selain mempersiapkan investasi, memilih asuransi yang tepat perlu dipersiapkan.

Baca juga: BI Ungkap 3 Jurus Dorong Sektor Keuangan Syariah di Indonesia

Ilustrasi keuangan syariah, ekonomi syariah.SHUTTERSTOCK/YURIY K Ilustrasi keuangan syariah, ekonomi syariah.

Menurut dia, dalam pengelolaan finansial, terkadang fokus yang dilakukan hanyalah mengumpulkan dana dan menabung, namun lupa akan pentingnya melindungi diri dan kekayaan.

Romy mengatakan, lewat manajemen keuangan syariah dengan lima pilar utamanya, termasuk Wealth Preservation, masyarakat kini dapat memiliki akses dan kemudahan terhadap berbagai produk perbankan yang sesuai dengan prinsip syariah untuk menjaga nilai aset dan melindungi diri sendiri dan keluarga, tidak hanya selama di dunia, namun hingga saat kita berpulang.

“Dengan begitu, kita bisa menjaga kondisi keuangan keluarga tetap stabil dan mempersiapkan masa depan keluarga yang ditinggalkan dengan lebih baik,” ungkap dia.

Berikut 5 tips memproteksi keuangan dengan prinsip syariah. 

Baca juga: OJK: Literasi Keuangan Syariah Tembus 39 Persen, tapi Inklusi 12 Persen

1. Melakukan manajemen utang yang efektif dan bijaksana

Di tengah berbagai tantangan perekonomian global, dibutuhkan pondasi yang kuat untuk melindungi keuangan keluarga.

Hal ini bisa dilakukan dengan menerapkan salah satu prinsip utama dalam manajemen keuangan syariah, yaitu menghindari utang yang tidak diperlukan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Stasiun MRT Jakarta Glodok dan Kota Telah Tersambung

Stasiun MRT Jakarta Glodok dan Kota Telah Tersambung

Whats New
Kemenhub Ungkap Tantangan Kelola 112 Terminal Bus Tipe A, dari Lokasi Tak Strategis hingga Sepi Peminat

Kemenhub Ungkap Tantangan Kelola 112 Terminal Bus Tipe A, dari Lokasi Tak Strategis hingga Sepi Peminat

Whats New
Presiden Tinjau Pompanisasi di Bone, Petani Bersyukur Terhindar Kekeringan

Presiden Tinjau Pompanisasi di Bone, Petani Bersyukur Terhindar Kekeringan

Whats New
Jumlah Penumpang LRT Jabodebek Tembus 8,6 Juta Orang pada Semester I 2024

Jumlah Penumpang LRT Jabodebek Tembus 8,6 Juta Orang pada Semester I 2024

Whats New
Dapat PMN 2024 Rp 1,5 Triliun, Pelni Akan Beli 3 Kapal Baru

Dapat PMN 2024 Rp 1,5 Triliun, Pelni Akan Beli 3 Kapal Baru

Whats New
Prabowo-Gibran Harus Kejar Target Pertumbuhan Ekonomi 5,6 Persen pada 2025

Prabowo-Gibran Harus Kejar Target Pertumbuhan Ekonomi 5,6 Persen pada 2025

Whats New
Kementerian ESDM Ungkap Sulitnya Kembangkan Energi Panas Bumi

Kementerian ESDM Ungkap Sulitnya Kembangkan Energi Panas Bumi

Whats New
Pemerintah Masih Bahas Wacana Produk China Dikenakan Bea Masuk 200 Persen

Pemerintah Masih Bahas Wacana Produk China Dikenakan Bea Masuk 200 Persen

Whats New
Indodana Targetkan Panen Transaksi di Jakarta Fair 2024

Indodana Targetkan Panen Transaksi di Jakarta Fair 2024

Whats New
Pembangunan Rampung Tahun Ini, Kemenhub akan Operasikan Terminal Tipe A Demak Dan Air Sebakul Pada 2025

Pembangunan Rampung Tahun Ini, Kemenhub akan Operasikan Terminal Tipe A Demak Dan Air Sebakul Pada 2025

Whats New
Ekonom Minta Prabowo-Gibran Tak Belanja Ugal-ugalan, Ada Apa?

Ekonom Minta Prabowo-Gibran Tak Belanja Ugal-ugalan, Ada Apa?

Whats New
Utang Jatuh Tempo Rp 3.745 Triliun, Ekonom: Imbangi dengan Kapasitas Penerimaan Negara!

Utang Jatuh Tempo Rp 3.745 Triliun, Ekonom: Imbangi dengan Kapasitas Penerimaan Negara!

Whats New
Sampah di Daerah Bisa Diolah Jadi Biomassa untuk Cofiring PLTU

Sampah di Daerah Bisa Diolah Jadi Biomassa untuk Cofiring PLTU

Whats New
IHSG dan Rupiah Menguat pada Penutupan Perdagangan Hari Ini

IHSG dan Rupiah Menguat pada Penutupan Perdagangan Hari Ini

Whats New
YLKI Dorong Pemerintah Sosialisasi Aturan Baru Pelabelan Risiko BPA pada Air Galon Bermerek

YLKI Dorong Pemerintah Sosialisasi Aturan Baru Pelabelan Risiko BPA pada Air Galon Bermerek

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com