Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kementerian ESDM Ungkap Sulitnya Kembangkan Energi Panas Bumi

Kompas.com - 04/07/2024, 18:53 WIB
Yohana Artha Uly,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Indonesia memiliki potensi energi geotermal atau panas bumi yang besar mencapai 23 gigawatt (GW). Sayangnya, energi baru terbarukan (EBT) itu belum dimanfaatkan seiring dengan pengembangannya yang sulit.

Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM Eniya Listiani Dewi mengatakan, Indonesia yang berada di zona ring of fire memang memiliki potensi panas bumi yang besar.

Potensi itu tersebar di wilayah Sumatera, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Sulawesi dan DI Yogyakarta. Namun pengembangannya cukup sulit karena menghadapi beberapa tantangan, salah satunya penolakan masyarakat di beberapa daerah.

Baca juga: Ini yang Jadi Kendala Pemanfaatan Energi Panas Bumi di Indonesia

Pembangkit Listrik Tenaga Panas bumi (PLTP) Ulumbu jadi pemasok energi bersih selama gelaran KTT ASEAN di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT). Dok. PLN Pembangkit Listrik Tenaga Panas bumi (PLTP) Ulumbu jadi pemasok energi bersih selama gelaran KTT ASEAN di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT).

"Surprisingly (herannya) memang panas bumi ini banyak ditentang di beberapa lokasi. Kadang-kadang penduduk lokal tidak paham bahwa drilling (pengeboran) ini akan membawa listrik," ujar Eniya dalam acara Green Economy Expo 2024 di Jakarta Convention Center, Kamis (4/7/2024).

Ia menuturkan, masyarakat di beberapa wilayah yang memiliki potensi panas bumi umumnya hanya berfokus pada pandangan bahwa aktivitas pengembangan EBT tersebut merusak lingkungan.

Oleh karena itu, Eniya mengajak seluruh pihak yang memahami potensi panas bumi, terutama bagi yang bergerak di pengembangan EBT, untuk menjelaskan kepada masyarakat umum bahwa pengembangan yang dilakukan untuk menghasilkan energi listrik yang lebih ramah lingkungan.

"Nah kita sama-sama, saya mohonkan kolaborasi semuanya untuk bisa menjelaskan ke penduduk bahwa bahwa upaya drilling untuk geothermal itu adalah upaya kita untuk mengakserasi base load untuk supply electricity," jelas dia.

Baca juga: Ini Penyebab Pemanfaatan Panas Bumi Belum Jadi Prioritas dalam Kebijakan Transisi Energi di RI

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com