Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jangan Ceroboh, Begini Cara Menggunakan "Paylater" dengan Bijak

Kompas.com - 02/07/2024, 17:17 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

Sumber Lifehacker

JAKARTA, KOMPAS.com - Maraknya layanan buy now pay later (BNPL) atau paylater telah memudahkan konsumen mengambil pinjaman kecil jangka pendek.

Paylater dimanfaatkan untuk melakukan pembelian dan membayarnya kembali secara mencicil dalam jangka waktu tertentu.

Meski mudah diajukan, perlu diingat bahwa paylater dapat memengaruhi skor kredit Anda di Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK). Oleh karena itu, Anda perlu menggunakan paylater dengan bijak agar skor kredit Anda tak jelek.

Baca juga: Hasil Riset: 68 Persen Masyarakat Pertama Kali Akses Kredit Lewat Paylater

Ilustrasi fasilitas pay later, buy now pay later (BNPL).SHUTTERSTOCK/PRZEMEK KLOS Ilustrasi fasilitas pay later, buy now pay later (BNPL).

Dikutip dari Lifehacker, Selasa (2/7/2024), penggunaan paylater secara bertanggung jawab, yakni melunasinya tepat waktu dan penuh, dapat menawarkan konsumen dengan riwayat kredit dan peluang untuk membangun kredit, yang pada gilirannya membuat Anda memenuhi syarat untuk mendapatkan kredit lain.

Riwayat pembayaran tepat waktu dan kemampuan Anda yang terbukti dalam mengelola kredit akan tetap terlihat oleh pemberi pinjaman atau kreditur.

"Dalam hal pembangunan kredit, BNPL adalah yang terbaik bagi mereka yang memiliki uang," kata Andrew Herzog, perencana keuangan bersertifikat di Texas, WS

Dia merekomendasikan penggunaan layanan ini pada pembelian yang relatif kecil dan tidak berulang.

Baca juga: Nilai Rata-rata Transaksi Paylater di Indonesia Masih di Bawah Rp 500.000

Meski begitu, BNPL masih berisiko. Jika Anda terlena dengan kemudahannya, Anda akan mudah mengeluarkan uang jauh lebih banyak dari kemampuan Anda.

Ada juga biaya tersembunyi, seperti biaya keterlambatan, biaya transaksi, dan biaya bunga jika Anda terlambat membayar, yang dapat dengan cepat meningkatkan pembayaran bulanan Anda dan membuat Anda semakin terjerumus ke dalam lubang masalah finansial.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemerintah Masih Bahas Wacana Produk China Dikenakan Bea Masuk 200 Persen

Pemerintah Masih Bahas Wacana Produk China Dikenakan Bea Masuk 200 Persen

Whats New
Indodana Targetkan Panen Transaksi di Jakarta Fair 2024

Indodana Targetkan Panen Transaksi di Jakarta Fair 2024

Whats New
Pembangunan Rampung Tahun Ini, Kemenhub akan Operasikan Terminal Tipe A Demak Dan Air Sebakul Pada 2025

Pembangunan Rampung Tahun Ini, Kemenhub akan Operasikan Terminal Tipe A Demak Dan Air Sebakul Pada 2025

Whats New
Ekonom Minta Prabowo-Gibran Tak Belanja Ugal-ugalan, Ada Apa?

Ekonom Minta Prabowo-Gibran Tak Belanja Ugal-ugalan, Ada Apa?

Whats New
Utang Jatuh Tempo Rp 3.745 Triliun, Ekonom: Imbangi dengan Kapasitas Penerimaan Negara!

Utang Jatuh Tempo Rp 3.745 Triliun, Ekonom: Imbangi dengan Kapasitas Penerimaan Negara!

Whats New
Sampah di Daerah Bisa Diolah Jadi Biomassa untuk Cofiring PLTU

Sampah di Daerah Bisa Diolah Jadi Biomassa untuk Cofiring PLTU

Whats New
IHSG dan Rupiah Menguat pada Penutupan Perdagangan Hari Ini

IHSG dan Rupiah Menguat pada Penutupan Perdagangan Hari Ini

Whats New
YLKI Dorong Pemerintah Sosialisasi Aturan Baru Pelabelan Risiko BPA pada Air Galon Bermerek

YLKI Dorong Pemerintah Sosialisasi Aturan Baru Pelabelan Risiko BPA pada Air Galon Bermerek

Whats New
FiberStar Jadi Mitra Starlink di Indonesia

FiberStar Jadi Mitra Starlink di Indonesia

Rilis
Sukses Manfaatkan Teknologi Pintar, Berikut Kisah UMKM Pemenang HP x Jagoan Lokal Smart Bergema

Sukses Manfaatkan Teknologi Pintar, Berikut Kisah UMKM Pemenang HP x Jagoan Lokal Smart Bergema

BrandzView
Apindo: Restrukturisasi Pascamerger TikTok-Tokopedia Hal Wajar

Apindo: Restrukturisasi Pascamerger TikTok-Tokopedia Hal Wajar

Whats New
Faisal Basri Pertanyakan Pendapatan Negara dari Pembentukan 'Family Office'

Faisal Basri Pertanyakan Pendapatan Negara dari Pembentukan "Family Office"

Whats New
Seret WNA Singapura, Akademisi Fakultas Hukum UI Soroti Proses Hukum Kontroversial Kasus Pailit Ahli Waris Krama Yudha

Seret WNA Singapura, Akademisi Fakultas Hukum UI Soroti Proses Hukum Kontroversial Kasus Pailit Ahli Waris Krama Yudha

Whats New
BSI International Expo 2024 Catat Potensi Transaksi Rp 110,25 Miliar, Terbesar dari Mesir

BSI International Expo 2024 Catat Potensi Transaksi Rp 110,25 Miliar, Terbesar dari Mesir

Whats New
'Tambal' Defisit Kas Negara, Dana Cadangan Pemerintah Turun

"Tambal" Defisit Kas Negara, Dana Cadangan Pemerintah Turun

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com