BADAN Pusat Statistik (BPS) baru saja merilis angka kemiskinan pada 1 Juli 2024. Angka kemiskinan yang dipotret berdasarkan hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) Maret 2024 berada pada angka 9,03 persen atau setara dengan sekitar 25,22 juta orang.
Secara historis angka kemiskinan kondisi Maret 2024 yang sebesar 9,03 persen ini sudah berada di bawah angka kemiskinan pada saat sebelum pandemi Covid-19 melanda Indonesia pada awal 2020 lalu.
Pada Maret 2019 lalu, angka kemiskinan di Indonesia sebesar 9,41 persen. Angka kemiskinan secara meyakinkan mampu turun sebesar 0,38 persen poin pada periode year-on-year Maret 2019 – Maret 2024.
Selain itu, dari sisi nilai indikator indeks kedalaman dan indeks keparahan kemiskinan juga menunjukkan sinyal positif.
Indeks kedalaman kemiskinan merupakan representasi rata-rata jarak pengeluaran tiap-tiap penduduk miskin terhadap garis kemiskinan.
Semakin tinggi nilai indeks ini, maka semakin besar gap atau semakin dalam jarak antara pengeluaran penduduk miskin dengan garis kemiskinan.
Sementara indeks keparahan kemiskinan, yang merepresentasikan penyebaran pengeluaran di antara penduduk miskin. Semakin tinggi nilai indeks, semakin jauh sebaran jarak pengeluaran di antara penduduk miskin.
Tercatat pada Maret 2024, kedua indikator tersebut menunjukkan angka yang sudah lebih baik jika dibanding angka sebelum pandemi.
Pada Maret 2024, Indeks kedalaman kemiskinan tercatat sebesar 1,461, menurun 0,092 poin jika dibandingkan dengan Maret 2019 sebesar 1,553.
Sedangkan indeks keparahan kemiskinan juga tercatat turun sebesar 0,027 poin dari 0,374 pada Maret 2019 menjadi 0,347 pada Maret 2024.
Dari sisi ketimpangan berdasarkan pengeluaran penduduk dengan menggunakan nilai Gini Ratio juga menunjukkan sinyal positif, yaitu sebesar 0,347. Jika sebelumnya angka Gini Ratio belum menunjukkan perbaikan beberapa tahun terakhir akibat pandemi.
Saat ini angka ketimpangan sudah lebih baik jika dibandingkan kondisi sebelum pandemi. Sebagai catatan bahwa Gini Ratio pada Maret 2019 tercatat sebesar 0,382, sementara angka pada Maret 2023 masih berada di atas angka Maret 2019, yaitu sebesar 0,388.
Keberhasilan pemerintah dalam pencapaian angka kemiskinan maupun ketimpangan 2024 merupakan catatan positif.
Pasalnya, baik angka kemiskinan maupun ketimpangan kali ini menjadi angka terendah dalam satu dekade terakhir.
Pencapaian ini bukanlah perkara mudah di tengah tekanan perekonomian global yang tidak pasti maupun ancaman perubahan iklim.