Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tingkat Ketimpangan Kaya-Miskin di RI Turun Per Maret 2024, Ini Pemicunya

Kompas.com - 01/07/2024, 13:53 WIB
Rully R. Ramli,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, tingkat ketimpangan di Indonesia yang diukur menggunakan gini ratio menurun pada Maret 2024. Penurunan ketimpangan terjadi di wilayah perkotaan dan juga perdesaan.

Sebagai informasi BPS mencatat gini ratio dengan rentang 0-1. Semakin tinggi nilai gini ratio, maka semakin tinggi ketimpangan.

Plt. Sekretaris Utama BPS Imam Machdi mengatakan, nilai gini ratio sebesar 0,379 pada Maret 2024. Angka inil lebih rendah dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar 0,388.

"Tingkat ketimpangan yang diukur menggunakan gini ratio pada Maret 2024 sebesar 0,379 menurun dibanding Maret tahun sebelumnya," kata dia, dalam konferensi pers, di Kantor BPS, Jakarta, Senin (1/7/2024).

Baca juga: BPS Laporkan Deflasi 0,08 Persen pada Juni 2024

Jika dilihat berdasarkan data BPS, ini menjadi kali pertama tingkat ketimpangan mengalami penurunan sejak Maret 2020. Data menunjukan, semenjak pandemi Covid-19 merebak, tingkat ketimpangan cenderung meningkat setiap tahunnya.

Secara lebih rinci, tingkat ketimpangan di wilayah perkotaan sebesar 0,399 pada Maret lalu. Angka ini lebih rendah dari Maret tahun lalu sebesar 0,409.

Kemudian, tingkat ketimpangan di perdesaan sebesar 0,306. Ini juga lebih rendah dari periode yang sama tahun lalu sebesar 0,313.

"Gini ratio di perkotaan lebih tinggi namun turun lebih cepat dibanding perdesaan," ujar Imam.

Baca juga: Tingginya Ketimpangan dalam Pertumbuhan Ekonomi

 


Lebih lanjut Imam bilang, penurunan tingkat ketimpangan dipicu oleh angka pendapatan kelompok 40 persen terbawah yang meningkat. Kenaikan pendapatan juga dialami oleh kelompok 40 persen menengah.

BPS mencatat persentase pengeluaran pada kelompok penduduk 40 persen terbawah adalah sebesar 18,40 persen. Ini meningkat 0,36 persen poin dibandingkan kondisi Maret 2023 yang sebesar 18,04 persen.

Sementara itu, tingkat pengeluaran pada kelompok 40 persen menengah sebesar 35,69 persen pada Maret lalu. Ini juga meningkat dari periode pencatatan sebelumnya sebesar 35,25 persen.

"Penurunan ketimpangan sejalan dengan peningkatan pengeluaran pada kelompok 40 persen bawah dan juga kelompok 40 persen menengah," ucap Imam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com