Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tindak Tegas Kios Pupuk Subsidi Bermasalah

Kompas.com - 03/07/2024, 09:14 WIB
Elsa Catriana,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pelaksana Tugas (Plt) Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Tomsi Tohir menyatakan penyaluran pupuk subsidi masih bermasalah.

Tomsi membeberkan, berdasarkan laporan yang diterimanya, ada sejumlah persoalan dalam penyaluran pupuk subsidi seperti adanya syarat yang tak wajar.

"Masih banyak persoalan penyaluran pupuk subsidi ini, bahkan ada kios yang hanya memperbolehkan penebusan pupuk subsidi dilakukan namun dengan syarat harus membeli pupuk non subsidi," ujar Tomsi saat memimpin Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah yang disiarkan secara virtual, Selasa (2/7/2024).

Baca juga: Anggota DPR Sebut Petani Masih Sulit Dapat Pupuk Subsidi

"Ini syarat dari mana ini? dan ini melanggar dan ini memberatkan, permainan kios ini,” sambungnya.

Selain itu, ia menyabut harga pupuk bersubsidi berada di atas harga eceran tertinggi, adanya pungutan liar penebusan pupuk bersubsidi di tingkat petani, serta pupuk diperjualbelikan kepada yang tidak berhak.

Kios bermasalah

Oleh sebab itu, dia mengimbau kepada pemerintah daerah (pemda) melalui kepala dinas terkait agar mendata kios yang bermasalah. Pendataan kios yang bermasalah juga diperlukan agar dapat dilakukan tindakan seperti penggantian distributor.

Baca juga: Bos Pupuk: 56 Persen Petani yang Terdaftar di e-RDKK Belum Menebus Pupuk Subsidi

“Saya bersama dengan direktur utama PT Pupuk Indonesia sudah sepakat siapa kios distributor yang bermain tidak sesuai aturan tidak ada itu namanya nebus pupuk subsidi harus juga tebus pupuk yang nonsubsidi, tidak ada itu, subsidi ya subsidi,” jelasnya.

Tomsi meminta agar persoalan pupuk menjadi prioritas pemda termasuk Komisi Pengawas Pupuk dan Pestisida (KP3) maupun pihak terkait lainnya, sehingga dapat segera ditangani. Hal ini mengingat keberadaan pupuk sangat penting dan menjadi salah satu penentu keberhasilan panen.

“Jangan kita biarkan berlarut-larut bertahun-tahun masalah ini tidak pernah selesai,” ujarnya.

Baca juga: Ini Alasan Penyaluran Pupuk Subsidi Masih Kecil Menurut Pupuk Indonesia

Lebih lanjut, Tomsi juga menekankan pentingnya evaluasi secara menyeluruh terhadap ketersediaan maupun penyaluran pupuk bersubsidi. Karena itu, dirinya mengimbau agar Kepala Dinas Pertanian dan Kepala Dinas Perdagangan Kabupaten/Kota, KP3, serta aparat penegak hukum dapat memperbaiki permasalahan di lapangan.

Sementara itu, Direktur Utama PT Pupuk Indonesia Rahmad Pribadi mengatakan, saat ini stok pupuk bersubsidi masih cukup memenuhi kebutuhan.

Terkait dengan masih banyaknya petani yang belum melakukan penebusan, pihaknya bersama Kementerian Pertanian (Kementan) sepakat akan terus memperbarui data tersebut.

Sebab berbagai kemungkinan bisa terjadi seperti belum tibanya musim tanam di daerah tertentu atau ada petani yang sudah pindah tempat tinggal.

Baca juga: Per Juni 2024, Penyaluran Pupuk Subsidi Masih Kecil

 

“Kami bersama dengan Kementerian Pertanian mencoba memutakhirkan kembali data ini,” ujarnya.

Selain itu, Rahmad berkomitmen untuk menindak pihak-pihak yang melanggar aturan dalam penyaluran pupuk bersubsidi. Selama ini, kata dia, PT Pupuk Indonesia selalu berkoordinasi dengan KP3 termasuk Satgas Pangan Polri dalam memantau penyaluran pupuk di lapangan.

“Apabila ada yang tidak sesuai dengan aturan, maka komitmen kami akan melakukan tindakan tegas,” jelasnya.

Baca juga: Petani di Banyumas Masih Keluhkan Sulit Mendapatkan Pupuk Subsidi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pemerintah Akan Terbitkan Aturan Bea Masuk dan Anti-Dumping untuk 7 Komoditas

Pemerintah Akan Terbitkan Aturan Bea Masuk dan Anti-Dumping untuk 7 Komoditas

Whats New
Pemprov DKI Bakal Batasi Usia dan Penggunaan Kendaraan Pribadi, Regulasinya Rampung Tahun Ini

Pemprov DKI Bakal Batasi Usia dan Penggunaan Kendaraan Pribadi, Regulasinya Rampung Tahun Ini

Whats New
Cek, Ini Daftar Pinjol Resmi OJK Terbaru Berlaku Juli 2024

Cek, Ini Daftar Pinjol Resmi OJK Terbaru Berlaku Juli 2024

Whats New
BUMN SMF Buka Lowongan Kerja hingga 8 Juli 2024, Simak Persyaratannya

BUMN SMF Buka Lowongan Kerja hingga 8 Juli 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Kementerian BUMN Bantah Suntikan Dana PMN Diberikan ke BUMN yang Sakit

Kementerian BUMN Bantah Suntikan Dana PMN Diberikan ke BUMN yang Sakit

Whats New
2 Cara Ganti PIN ATM BRI, Mudah dan Praktis

2 Cara Ganti PIN ATM BRI, Mudah dan Praktis

Spend Smart
Cadangan Devisa RI Kembali Naik, per Juni 2024 Mencapai 140,2 Miliar Dollar AS

Cadangan Devisa RI Kembali Naik, per Juni 2024 Mencapai 140,2 Miliar Dollar AS

Whats New
BEI Sebut 'Influencer' Makassar yang Viral Karena Gagal Kelola Investasi, Bukan Peserta 'Influencer Incubator'

BEI Sebut "Influencer" Makassar yang Viral Karena Gagal Kelola Investasi, Bukan Peserta "Influencer Incubator"

Whats New
Cipta Perdana Lancar Melantai di Bursa, Incar Dana Rp 71,40 Miliar

Cipta Perdana Lancar Melantai di Bursa, Incar Dana Rp 71,40 Miliar

Whats New
Terbitkan Obligasi Senilai Rp 600 Miliar, Anak Usaha Solusi Sinergi Digital Bakal Perluas Konektivitas

Terbitkan Obligasi Senilai Rp 600 Miliar, Anak Usaha Solusi Sinergi Digital Bakal Perluas Konektivitas

Whats New
Kemacetan Jakarta Akibatkan Kerugian Rp 100 Triliun

Kemacetan Jakarta Akibatkan Kerugian Rp 100 Triliun

Whats New
Erick Thohir Rombak Jajaran Direksi Perhutani

Erick Thohir Rombak Jajaran Direksi Perhutani

Whats New
Viral di X, 'Influencer' Asal Makassar Diduga Gagal Kelola Investasi, Bikin Rugi 'Follower' Rp 71 Miliar

Viral di X, "Influencer" Asal Makassar Diduga Gagal Kelola Investasi, Bikin Rugi "Follower" Rp 71 Miliar

Whats New
Letak CVV Kartu Debit BCA dan Kegunaannya

Letak CVV Kartu Debit BCA dan Kegunaannya

Spend Smart
Insight IM Sebut Investor Milenial dan Gen Z Minati Reksa Dana yang Berdampak Sosial

Insight IM Sebut Investor Milenial dan Gen Z Minati Reksa Dana yang Berdampak Sosial

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com