Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BEI Sebut "Influencer" Makassar yang Viral Karena Gagal Kelola Investasi, Bukan Peserta "Influencer Incubator"

Kompas.com - 05/07/2024, 13:00 WIB
Kiki Safitri,
Aprillia Ika

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang influencer asal Makassar namanya viral di X (Twitter) karena diduga gagal menjadi pengelola investasi sehingga menyebabkan kerugian Rp 71 miliar pada follower-nya.

Usut punya usut, pemilik akun @waktunyabelisaham ternyata belum teredukasi sebagai influencer yang fokus pada investasi dan pengelolaan uang.

Sebelumnya, Bursa Efek Indonesia memiliki program "Influencer Incubator" sebagai wadah edukasi bagi para influencer pasar modal.

Program "Influencer Incubator" itu, ditujukan kepada influencer-influencer untuk menyebarkan informasi terkait investasi, serta potensi profit dan lost.

Baca juga: Menkominfo: Influencer yang Promosikan Judi Online Akan Berhadapan dengan Polisi

Melihat apa yang dilakukan oleh influencer asal Makassar tersebut, BEI melihat tindakannya tidak mencerminkan influencer yang teredukasi terkait investasi.

“Kalau saya cek nama itu memang enggak pernah ikut di inkubator,” kata Direktur Pengembangan BEI, Jeffrey Hendrik, di Jakarta, Kamis (44/7/2024).

Jeffrey bilang, Program Influencer Incubator adalah sekolah pasar modal yang diberikan kepada masyarakat dan investor yang bertujuan memberikan pemahaman, dan pendidikan mengenai investasi.

Dalam program tersebut, basic - basic investasi diajarkan yang mana dilakukan tidak secara instant. Berbagai informasi yang menyesatkan, seperti ‘investasi cepat kaya’ atau tagline ‘tidak rugi membeli produk investasi tertentu’ juga diinformasikan agar influencer bisa lebih bijak dalam memberikan informasi kepada para followersnya.

“Itupun kami tidak bisa menjamin bahwa mereka menyampaikan edukasi tersebut dengan benar. Ada ratusan ribu di luar sana yang mengaku influencer dan itu di luar kendali bursa dan memang bursa ridak punya kewenangan menindak atau mengkap mereka,” ujarnya.

Baca juga: Influencer Keuangan Wajib Lisensi, Pengamat: Penting agar Tak Hanya Bicara Pengalaman Untung Investasi


Jeffrey meminta publik untuk lebih paham dengan konsep investasi dan pengelolaan dana publik. Dia menegaskan pengelolaan dana publik hanya bisa dilakukan oleh entitas yang memiliki izin OJK dan bukan secara individu.

“Jadi sebelum investasi harus cek dulu ke OJK, apa betul pihak tersebut sudah mendapatkan izin pengelolaan dana. Masyarakat harus waspada dan rasional sebelum investasi,” tegasnya.

Jeffrey menyayangkan bahwa kejadian serupa terus terjadi berulang - ulang. Sebagai penyelenggara perdagangan, BEI tidak bosan mengingatkan agar masyarakat berhati-hati dengan berabgai produk jasa investasi.

Dia juga mengimbau kepada para influencer untuk bisa mengikuti program - program edukasi yang diberikan oleh BEI. Meski sifatnya voluntary, namun lewat edukasi pasar modal para investor diharapkan mampu memberikan pemahaman tidak hanya kepada dirinya, tapi juga kepada followernya terkait investasi dan pengelolaan uang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com