JAKARTA, KOMPAS.com - Indonesia Commodity and Derivatives Exchange (ICDX) atau Bursa Komoditi dan Derivatif Indonesia (BKDI) melaporkan pertumbuhan volume transaksi dalam tiga tahun terakhir. ICDX pun memiliki sejumlah strategi untuk mencapai target volume transaksi tahun ini.
Pada tahun 2021, total volume transaksi di ICDX Group mencapai 9.890.507 lot dengan komposisi 1.264.028 lot transaksi multilateral dan 8.626.479 lot transaksi Sistem Perdagangan Alternatif.
Adapun pada tahun 2022, total volume transaksi mencapai 10.162.658 lot dengan komposisi 1.877.512 lot transaksi multilateral dan 8.258.146 lot transaksi Sistem Perdagangan Alternatif.
Baca juga: Bursa Komoditi dan Derivatif Indonesia (ICDX) Catat Kenaikan Transaksi 10 Persen Per Kuartal I-2024
Ilustrasi transaksi digital, transaksi perbankan digital.
Tahun 2023, total volume transaksi mencapai 12.429.818 lot dengan komposisi 3.145.592 lot transaksi multilateral dan 9.284.226 lot transaksi Sistem Perdagangan Alternatif.
Sementara itu, pada tahun 2024, ICDX Group memproyeksikan total volume transaksi mencapai 14.298.169 lot.
Adapun komposisinya adalah 3.798.169 lot transaksi multilateral dan 10.500.000 lot transaksi Sistem Perdagangan Alternatif.
Direktur Utama ICDX Fajar Wibhiyadi menyatakan, ada beberapa langkah strategis yang bakal dijalankan ICDX. Ini termasuk dalam hal aksi keberlanjutan.
Baca juga: ICDX Targetkan Transaksi Komoditi Syariah Capai Rp 2,5 Triliun
"Langkah-langkah tersebut meliputi building a better industry, a better community, a better world. Harapan kami, dengan adanya upaya berkelanjutan ini, ICDX Group dapat memberikan kontribusi positif bagi industri perdagangan berjangka komoditi, masyarakat, serta lebih luas lagi yaitu berkontribusi kepada dunia," ucap Fajar dalam keterangan tertulis, Kamis (4/7/2024).