JAKARTA, KOMPAS.com - Organisasi kemasyarakatan (ormas) Muhammadiyah dikabarkan berminat untuk membentuk bank syariah.
Kabar ini mencuat setelah sebelumnya ramai diperbincangkan adanya penarikan dana simpanan di PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI).
Untuk mewujudkan inisiasi tersebut, Muhammadiyah dikabarkan akan mengakuisisi KB Bank Syariah.
Bukan tanpa alasan, Muhammadiyah dengan KB Bank Syariah terbilang memiliki kedekatan. Hal ini lantaran salah satu komisarisnya yang bernama Abdul Mu’ti juga menjabat sebagai Sekretaris Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah.
Baca juga: Disebut Bakal Jadi Bank Muhammadiyah, Induk KB Bank Syariah Buka Suara
Secara historis, KB Bank Syariah dulu juga merupakan Bank Persyarikatan Indonesia yang dibentuk PP Muhammadiyah.
Menanggapi hal tersebut, Ketua PP Muhammadiyah Anwar Abbas mengaku pihaknya belum melakukan pembicaraan soal akuisisi KB Bank Syariah.
Namun begitu ia mengatakan, Muhammadiyah memang memiliki keinginan dan rencana untuk mendirikan bank sejak dulu.
"Tapi itu sifatnya masih merupakan percikan-percikan pikiran dan belum pernah masalah tersebut dikaji dan diseriusi," kata dia kepada Kompas.com, Senin (1/7/2024).
Baca juga: Muhammadiyah Disebut Bakal Dirikan Bank Syariah, Ketua Pengurus: Memang Ada Rencana...
Ia menambahkan hal tersebut sempat diimplementasikan pada akhir periode 1980-an ketika masih menjabat sebagai pembantu rektor II, di salah satu perguruan tinggi yang sekarang dikenal dengan nama Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka.
Waktu itu, Muhammadiyah mendirikan bank perkreditan rakyat (BPR) atau kini dikenal dengan bank perekonomian rakyat (BPR) bernama BPR Matahari Arta Daya.
"Saat ini Muhammadiyah telah memiliki beberapa BPR," imbuh dia.
Baca juga: Bos BSI Buka Suara soal Isu Muhammadiyah Tarik Triliunan Dana
Anwar membeberkan, Muhammadiyah dapat mendirikan bank dengan waktu yang relatif sebentar. Apalagi pembicaraan terkait kepemilikan bank tersebut juga telah menjadi wacana pada berbagai individu dalam ormas keagamaan tersebut.
"Kalau di kalangan individu-individu warta Muhammadiyah sudah banyak sekali wacana tentang hal demikian," urai dia.
Saat ini, Anwar tinggal menunggu apakah wacana itu akan terealisasi atau tidak.
"Jika iya, maka Muhammadiyah tinggal melakukan konsolidasi dan menambah permodalannya maka jadilah bank yang diinginkan tersebut asal di OJK tidak ada masalah," ungkap dia.
Baca juga: Muhammadiyah Tarik Dana, Dirut BSI: Likuditas Tetap Solid
Dalam kesempatan terpisah, Sekretaris Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Abdul Mu’ti irit bicara ketika dimintai keterangan terkait kemungkinan akuisisi KB Bank Syariah.
"Belum ada pembahasan di PP Muhammadiyah," ujar dia lewat pesan singkat.
Sementara itu, induk usaha KB Bank Syariah yakni KB Bank juga turut buka suara.
VP Corporate Relations KB Bank Adi Pribadi mengatakan, pihaknya belum mendapatkan informasi resmi dari Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah.
"Ketika informasi telah resm kami peroleh, tentunya akan disampaikan sesuai regulasi dan keterbukaan yang berlaku," kata dia kepada Kompas.com, Senin (1/7/2024).
Baca juga: Respons Erick Thohir soal Muhammadiyah Tarik Dana Besar dari BSI
Ia menambahkan pada dasarnya KB Bank membuka kesempatan dengan pihak mana pun untuk peluang dan kerja sama bisnis yang ada.
Dilansir dari Kontan, KB Bank Syariah membukukan laba bersih sebesar Rp 7,3 miliar pada kuartal I-2024. Angka tersebut tumbuh dua kali lipat sebesar 132 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya.
Adapun secara aset, KB Bank Syariah terkonsolidasi sekitar 10 persen dari total aset KB Bank.
Kabar soal Muhammadiyah yang ingin membentuk bank syariah muncul tak lama setelah kabar penarikan dana dari BSI.
Muhammadiyah mengalihkan dananya dari Bank Syariah Indonesia (BSI) ke sejumlah bank lainnya.
Baca juga: Hindari Concentration Risk, Muhammadiyah Alihkan Dana Simpanan dari BSI
Tak hanya satu bank, Muhammadiyah memutuskan untuk mengalihkan dananya dengan menyebarkan ke sejumlah bank syariah yang beroperasi di Indonesia.
Muhammadiyah meminta dana dialihkan ke sejumlah bank syariah seperti Bank Syariah Bukopin, Bank Mega Syariah, Bank Muamalat, Bank-bank Syariah Daerah, dan bank syariah lain yang selama ini menjalin kerja sama.
Keputusan pengalihan dana PP Muhammadiyah tersebut tertuang di dalam Memo Muhammadiyah Nomor 320/1.0/A/2024 tentang Konsolidasi Dana yang dikeluarkan pada 30 Mei 2024.
Memo tersebut menjelaskan, keputusan ini merupakan tindak lanjut dari pertemuan bersama Pimpinan Pusat Muhammadiyah dan Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) mengenai konsolidasi keuangan di lingkungan AUM tanggal 26 Mei 2024 di Yogyakarta.
Baca juga: Penjelasan PP Muhammadiyah soal Alihkan Dana Simpanan dari BSI ke Bank Syariah Lain
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.