Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Kulik Chatbot WhatsApp, Platform Penting untuk Tingkatkan Kepuasan Pelanggan

Kompas.com - 02/07/2024, 15:03 WIB
Yogarta Awawa Prabaning Arka,
Agung Dwi E

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Dalam menjalankan bisnis, kepuasan pelanggan merupakan salah satu faktor yang memengaruhi perkembangan bisnis.

Saat merasa puas dengan pelayanan yang diberikan, konsumen bisa saja melakukan pembelian berulang dan menjadi pelanggan. Sebaliknya, jika merasa tidak puas, konsumen pun enggan kembali.

Salah satu penentu kepuasan pelanggan adalah ketersediaan saluran komunikasi untuk menyampaikan pertanyaan. Saluran ini bisa bermacam-macam, seperti aplikasi pesan instan, email, dan media sosial (medsos).

Untuk pesan instan, Chatbot WhatsApp bisa menjadi pilihan pelaku usaha. Apalagi, WhatsApp, sebagaimana dilansir dari laporan We Are Social pada Januari 2024, memiliki pengguna aktif 90,9 persen aktif per bulan di Indonesia.

Baca juga: Chatbot AI Gemini Hadir di Google Message, Begini Tampilannya

Chatbot WhatsApp adalah program komputer yang mampu memberikan respons otomatis terhadap pertanyaan umum pelanggan. Dengan demikian, platform ini dapat menangani pesanan serta memberikan informasi produk atau layanan secara real-time.

Untuk diketahui, Chatbot WhatsApp berbeda dengan WhatsApp reguler. Berikut adalah sejumlah perbedaannya.

1. Fungsi

WhatsApp reguler biasanya digunakan untuk komunikasi pribadi antarindividu atau dalam grup. Komunikasi yang terjalin pada platform ini bersifat dua arah. Kedua belah pihak dapat saling mengirim pesan secara manual untuk berkomunikasi.

Sementara itu, WhatsApp Chatbot dirancang untuk otomatisasi layanan pelanggan dan interaksi bisnis. Melalui layanan ini, pelaku bisnis dapat memberikan respons kepada pelanggan secara otomatis. Komunikasi yang terjalin pada WhatsApp Chatbot umumnya bersifat satu arah berdasarkan input pengguna.

2. Fitur

Sebagai platform komunikasi, WhatsApp reguler dibekali sejumlah fitur dasar untuk berinteraksi, seperti pesan teks, panggilan suara, video call, dan berbagi file.

Sementara itu, WhatsApp Chatbot dibekali sejumlah fitur untuk memaksimalkan kegiatan usaha. Sebut saja layanan pelanggan 24/7, personalisasi, pengelolaan pembayaran, serta analisis data.

Baca juga: Google Bikin Chatbot AI Mirip Selebriti dan Influencer?

Platform tersebut dapat memberikan respons instan terhadap pertanyaan dan keluhan pelanggan tanpa dibatasi hari libur atau jam kerja. Bahkan, platform ini dapat mengumpulkan data pelanggan dan menggunakannya untuk memberikan rekomendasi produk yang relevan serta penawaran khusus.

WhatsApp Chatbot dapat menangani permintaan konsumen dengan cepat dan efisien, mulai dari pemesanan, pelacakan pesanan, hingga permintaan pengembalian dana. Hal ini dapat mengurangi beban kerja tim layanan. Tim layanan pun bisa fokus pada masalah lebih kompleks.

3. Cara penggunaan

WhatsApp reguler sangat mudah digunakan. Pengguna hanya perlu mengunduh aplikasi, mendaftarkan nomor telepon, dan bisa langsung berkirim pesan. Jadi, pengguna tidak membutuhkan keahlian khusus.

Sementara itu, WhatsApp Chatbot memerlukan pengetahuan teknis atau penggunaan platform chatbot khusus untuk membuatnya. Untuk mengoperasikan platform ini, pengguna membutuhkan pemahaman tentang pemrograman, scripting, atau penggunaan platform chatbot.

Baca juga: Meta mulai Bawa Chatbot AI ke WhatsApp

Agar lebih mudah, pemilik bisnis bisa menghubungi penyedia layanan pihak ketiga untuk mengadopsi layanan Chatbot WhatsApp. Pasalnya, pengaplikasian platform ini lebih kompleks dan memakan waktu, tergantung pada fitur dan fungsionalitas yang ingin dicapai.

Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya

FiberStar Jadi Mitra Starlink di Indonesia

FiberStar Jadi Mitra Starlink di Indonesia

Rilis
Sukses Manfaatkan Teknologi Pintar, Berikut Kisah UMKM Pemenang HP x Jagoan Lokal Smart Bergema

Sukses Manfaatkan Teknologi Pintar, Berikut Kisah UMKM Pemenang HP x Jagoan Lokal Smart Bergema

BrandzView
Apindo: Restrukturisasi Pascamerger TikTok-Tokopedia Hal Wajar

Apindo: Restrukturisasi Pascamerger TikTok-Tokopedia Hal Wajar

Whats New
Faisal Basri Pertanyakan Pendapatan Negara dari Pembentukan 'Family Office'

Faisal Basri Pertanyakan Pendapatan Negara dari Pembentukan "Family Office"

Whats New
Seret WNA Singapura, Akademisi Fakultas Hukum UI Soroti Proses Hukum Kontroversial Kasus Pailit Ahli Waris Krama Yudha

Seret WNA Singapura, Akademisi Fakultas Hukum UI Soroti Proses Hukum Kontroversial Kasus Pailit Ahli Waris Krama Yudha

Whats New
BSI International Expo 2024 Catat Potensi Transaksi Rp 110,25 Miliar, Terbesar dari Mesir

BSI International Expo 2024 Catat Potensi Transaksi Rp 110,25 Miliar, Terbesar dari Mesir

Whats New
'Tambal' Defisit Kas Negara, Dana Cadangan Pemerintah Turun

"Tambal" Defisit Kas Negara, Dana Cadangan Pemerintah Turun

Whats New
Utang Jatuh Tempo 2025 Rp 800 Triliun, Ekonom Ingatkan Prabowo-Gibran Waspadai Program Jumbo

Utang Jatuh Tempo 2025 Rp 800 Triliun, Ekonom Ingatkan Prabowo-Gibran Waspadai Program Jumbo

Whats New
Sri Mulyani: Aset Pemerintah Capai Rp 13.072,8 Triliun

Sri Mulyani: Aset Pemerintah Capai Rp 13.072,8 Triliun

Whats New
Letak CVV Kartu Debit BNI dan Kegunaannya

Letak CVV Kartu Debit BNI dan Kegunaannya

Spend Smart
Kolaborasi dan Literasi Penting untuk Hadapi Ancaman Kejahatan Siber di Industri Pembayaran

Kolaborasi dan Literasi Penting untuk Hadapi Ancaman Kejahatan Siber di Industri Pembayaran

Whats New
Bapanas Sebut Harga Acuan Gula Pasir Rp 17.500 Per Kg Masih Rasional, Mengapa?

Bapanas Sebut Harga Acuan Gula Pasir Rp 17.500 Per Kg Masih Rasional, Mengapa?

Whats New
Buka-bukaan Bos Garuda Indonesia soal Potong Gaji dan Pensiun Dini Karyawan

Buka-bukaan Bos Garuda Indonesia soal Potong Gaji dan Pensiun Dini Karyawan

Whats New
ICDX Bidik Volume Transaksi 14,2 Juta Lot, Maksimalkan Penyerapan Produk Derivatif

ICDX Bidik Volume Transaksi 14,2 Juta Lot, Maksimalkan Penyerapan Produk Derivatif

Whats New
Ketahui, Kupon Pertama SBR013 Cair 10 Agustus 2024

Ketahui, Kupon Pertama SBR013 Cair 10 Agustus 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com