Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perkuat Industri Lokal Sebelum FTA

Kompas.com - 08/01/2010, 17:16 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com- Dimulainya Asean-China Free Trade Area (FTA) pada 1 Januari lalu mengakibatkan banyak pihak khawatir akan nasib produk-produk lokal lantaran kian membanjirnya produk-produk asal China di pasar Indonesia.

Beberapa pihak menilai, saat ini Indonesia belum siap memasuki era perdagangan bebas tersebut, sehingga FTA harus ditolak. "FTA harus ditolak untuk saat ini," tegas aktivis Komite Muda untuk Ekonomi Rakyat (KOMEK) Eko Nugroho dalam jumpa pers, di Jakarta, Jumat (8/1/2010).

Kebijakan perdagangan bebas tersebut, menurut dia, harus dibatalkan sambil mempersiapkan berbagai hal untuk memperkuat industri di dalam negeri. "Batalkan dulu semua perjanjian ini, lakukan pemagaran total terhadap produk-produk yang bakal menjadi komoditas yang disaingi oleh China secara besar-besaran," lanjutnya.

Lebih lanjut ia juga mengimbau agar industri dalam negeri diperkuat dengan melakukan proteksi terhadap sumber daya alam Indonesia yang banyak diekspor ke China. "Lakukan proteksi terhadap sumber-sumber alam kita yang selama ini diekspor ke China untuk memperkuat industri mereka," tandas Eko.

Ekspor bahan mentah ke China, kata dia, tidak seharusnya terjadi karena Indonesia sendiri mengalami kesulitan. "Ini kan konyol. Negara pesaing kita pasok kebutuhan bakunya, sementara kita sendiri kekurangan," ucapnya.

Sebelum memantapkan FTA, terlebih dahulu harus ada perubahan paradigma secara total dengan menguatkan sumber daya di dalam negeri. "Jadi harus ada perubahan paradigma secara total, perkuat dulu segala sumber daya kita di dalam negeri baru kita bersaing," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Diajak Bangun Rute di IKN, Bos MRT: Masih Fokus di Jakarta

Diajak Bangun Rute di IKN, Bos MRT: Masih Fokus di Jakarta

Whats New
Sertifikasi Halal UMKM Ditunda, KemenKop UKM Terus Lakukan  Sosialisasi dan Dorong Literasi

Sertifikasi Halal UMKM Ditunda, KemenKop UKM Terus Lakukan Sosialisasi dan Dorong Literasi

Whats New
Pesawat Garuda yang Terbakar di Makassar Ternyata Sewaan, Pengamat Sarankan Investigasi

Pesawat Garuda yang Terbakar di Makassar Ternyata Sewaan, Pengamat Sarankan Investigasi

Whats New
Prabowo Yakin Ekonomi RI Tumbuh 8 Persen, Standard Chartered: Bisa, tapi PR-nya Banyak...

Prabowo Yakin Ekonomi RI Tumbuh 8 Persen, Standard Chartered: Bisa, tapi PR-nya Banyak...

Whats New
Gara-gara Miskomunikasi, Petugas PT JAS Jatuh dari Pintu Pesawat di Bandara Soekarno-Hatta

Gara-gara Miskomunikasi, Petugas PT JAS Jatuh dari Pintu Pesawat di Bandara Soekarno-Hatta

Whats New
Utang Rp 14,5 Triliun untuk Bangun Rute Baru MRT Akan Dibayar Pakai APBN-APBD

Utang Rp 14,5 Triliun untuk Bangun Rute Baru MRT Akan Dibayar Pakai APBN-APBD

Whats New
Lupa Bawa Kartu? Ini Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu di ATM BCA

Lupa Bawa Kartu? Ini Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu di ATM BCA

Work Smart
Alfamart soal Tukang Parkir Liar: Cuekin Aja

Alfamart soal Tukang Parkir Liar: Cuekin Aja

Whats New
Laju Kredit BTN hingga April 2024 Bergerak Menuju Target

Laju Kredit BTN hingga April 2024 Bergerak Menuju Target

Whats New
Sejak 2019, MRT Jakarta Layani 106,51 Juta Penumpang

Sejak 2019, MRT Jakarta Layani 106,51 Juta Penumpang

Whats New
Melirik Undangan Digital, Solusi Modern dan Praktis di Era Teknologi

Melirik Undangan Digital, Solusi Modern dan Praktis di Era Teknologi

Rilis
Kemenperin: Investasi China di RI Capai Rp 451,7 Triliun dalam 4 Tahun Terakhir

Kemenperin: Investasi China di RI Capai Rp 451,7 Triliun dalam 4 Tahun Terakhir

Whats New
5 Cara Transfer BRI ke DANA, Pakai HP hingga ATM

5 Cara Transfer BRI ke DANA, Pakai HP hingga ATM

Spend Smart
Standard Chartered Tunjuk Rino Donosepoetro Jadi Cluster CEO

Standard Chartered Tunjuk Rino Donosepoetro Jadi Cluster CEO

Whats New
Cara Transfer BRI ke BRI di ATM dan BRImo di HP

Cara Transfer BRI ke BRI di ATM dan BRImo di HP

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com