Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Volcker, Penata Perbankan AS

Kompas.com - 27/01/2010, 10:46 WIB

Oleh Joice Tauris Santi

Nama Paul Adolph Volcker kembali berkibar. Volcker adalah otak di balik reformasi perbankan Presiden Amerika Serikat Barack Obama yang diumumkan pertengahan pekan lalu.

Mantan gubernur Bank Sentral AS itu menjadi penasihat utama Obama dalam upaya membenahi sektor perbankan AS.

Sejak Obama mulai kampanye sebagai presiden, Volcker telah mendukung Presiden AS itu. Tetapi, idenya tidak serta-merta menarik perhatian Obama karena kebijakan ekonomi Obama lebih banyak diarahkan oleh penasihatnya, Lawrence Summers, dan Menteri Keuangan Timothy Geithner.

Bagi Volcker, penampilannya kembali di panggung ekonomi AS merupakan episode terakhir dari pelayanannya kepada publik. Sejak muda, Volcker malang melintang di dunia perekonomian AS. Pengakuan Obama terhadap pemikiran-pemikiran Volcker juga menjadi kemenangan kedua Volcker dalam beberapa bulan terakhir. Tepat pada hari raya Thanksgiving lalu, lelaki jangkung dengan tinggi hampir 2 meter dan berusia 82 tahun itu melamar asistennya yang sangat setia dan sabar, Anke Dening. Dening adalah perempuan keturunan Jerman yang berusia 20 tahun lebih muda.

Sebelum meminang Dening, Volcker menikah dengan Barbara Bahnson, putri seorang dokter pada 11 September 1954. Bahnson meninggal pada 14 Juni 1998 setelah lama mengidap diabetes. Mereka memiliki dua anak, Janice, perawat lulusan Universitas Georgetown, dan James, periset pada Universitas New York, yang terlahir menderita cerebral palsy. Volcker juga adalah kakek dari empat cucu.

Volcker lulus dari Universitas Princeton dengan predikat summa cum laude. Dia kemudian melanjutkan pendidikannya ke Universitas Harvard pada bidang administrasi publik. Pada saat yang sama, Volcker itu juga magang di Bank Sentral. Walaupun banyak bekerja di Bank Sentral dan Departemen Keuangan, dia juga terlibat di sektor swasta. Karier Volcker memuncak ketika dia ditunjuk sebagai Gubernur Bank Sentral oleh Presiden AS Jimmy Carter tahun 1979. Lelaki itu kemudian menjadi terkenal karena berhasil meredakan inflasi besar tahun 1970-an.

Dicerca

Gubernur Bank Sentral juga bertindak sebagai ketua dari Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) yang memutuskan arah kebijakan moneter AS. Pada periode 1979 dan 1980 di bawah kepemimpinan Volcker, FOMC berhasil melawan inflasi dua digit dengan cara mengetatkan target pertumbuhan pasokan uang.

Langkah ini berlawanan dengan kebijakan pada masa lalu. Biasanya, inflasi tinggi dilawan dengan mengontrol tingkat suku bunga yang meningkatkan pertumbuhan pasokan uang. Hasil dari perubahan kebijakan itu adalah kenaikan pesat tingkat suku bunga. Tingkat suku bunga utama dari 11,2 persen terus naik mencapai 21,5 persen pada Desember 1980. Dengan tingkat suku bunga yang sangat tinggi, perekonomian jatuh ke dalam resesi terburuk dalam 40 tahun. Tingkat pengangguran mencapai 10,7 persen pada tahun 1982.

Selama periode ini, Volcker menjadi sasaran kritik dari berbagai arah. Sebuah majalah perdagangan memasang poster Volcker lengkap dengan tulisan ”Dicari” seperti mencari seorang buronan. Volcker dan rekan-rekannya di Bank Sentral dituduh sebagai pembunuh berdarah dingin karena telah membunuh jutaan bisnis skala kecil.

Kebijakan keras dari FOMC menuai kritik dari mereka yang merasa harga yang dikeluarkan untuk menurunkan tingkat inflasi terlalu mahal. Krisis itu juga telah membuat Kongres mempertanyakan, apakah independensi the Fed harus dikecilkan. Namun, Volcker bukannya diberhentikan dari jabatannya, melainkan dipilih lagi oleh Presiden Ronald Reagan untuk masa jabatan kedua pada Agustus 1983. Volcker digantikan oleh Alan Greenspan pada tahun 1987.

Walaupun saat itu dia menjadi orang nomor satu di Bank Sentral, hidup Volcker sederhana. ”Dia hanya mengisap rokok seharga 10 sen, bolak-balik dari New York ke Washington di kelas ekonomi,” ujar Jim Wolfensohn, mantan Presiden Bank Dunia. Saking sederhananya, Volcker juga digambarkan sebagai seorang pelayan publik dengan istri yang sakit-sakitan serta gaji yang kecil.

Sejak meninggalkan the Fed dua dekade lalu, Volcker memainkan berbagai peranan sebagai penasihat di mana-mana, termasuk di PBB dan Bank Dunia. Dia tidak tergiur mendapatkan kedudukan tinggi di perbankan di Wall Street yang jelas-jelas memberikan penghasilan sangat besar.

Pekerjaan Volcker pertama setelah meninggalkan the Fed adalah sebagai ketua tak bergaji pada Komisi Nasional Jasa Publik, sebuah kelompok kerja swasta yang didirikan oleh para pegawai negeri. Kemudian dia menjadi ketua firma bank investasi New York James D Wolfensohn dan mendapatkan gaji besar untuk pertama kali dalam hidupnya. Pada era 1990-an, dia menjadi pengamat ekonomi yang disegani dalam masalah-masalah finansial di AS.

September lalu, Volcker mengatakan kepada DPR AS bahwa ”Kepemilikan atau mensponsori hedge fund dan private equity fund merupakan aktivitas yang seharusnya dilarang dilakukan oleh bank komersial. Ada benturan kepentingan dengan hubungan perbankan normal.” Tetapi, ide ini belum juga didengar oleh Obama hingga akhir tahun lalu.

Meskipun idenya sudah didengar, Volcker juga menyatakan frustrasi karena Gedung Putih tidak bertindak lebih awal untuk membatasi ukuran bank yang mendapatkan subsidi terang-terangan dari lembaga penjamin simpanan.

Apakah karier Volcker akan kembali terus bersinar di bawah pemerintahan Obama, kita masih akan menantikan sepak terjangnya. (FT/Britanica.com)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com