JAKARTA, KOMPAS.com - Ekonom Danareksa Research Institute Purbaya Yudhi Sadewa meyakini pertumbuhan ekonomi tahun 2010 sebesar 6 persen bisa tercapai. Pertumbuhan ekonomi ini akan ditopang oleh meningkatnya konsumsi, investasi dan ekspor tahun ini.
"Masih bisa dicapai, masih cukup masuk akal. Tahun 2010 , 6 pesen tidak terlalu sulit untuk diraih," ujar Ekonom Danareksa Research Institute Purbaya Yudhi Sadewa saat ditemui di Kantor Menko Perekonomian, Jakarta, Jumat ( 16/4/2010 ).
Menurut Purbaya, ekspor Indonesia meningkat 12 persen seiring dengan membaiknya perekonomian global dan permintaan pasar Indonesia. Hal ini juga mendorong melonjaknya investasi dan konsumsi dalam negeri.
Selain itu, tambahnya, suku bunga acuan Bank Indonesia atau BI Rate yang dipatok oleh BI sebesar 6,5 persen juga menjadi faktor pendorong investasi di Indonesia.
"Investasi tahun lalu lambat karena bunga masih tinggi, permintaan rendah. Ketika permintaan pasar dunia kuat pelan-pelan mereka akan tambah kapasitas produksi dan investasi naik," jelas Purbaya.
Sebelumnya, pemerintah dan Komisi XI DPR RI menyepakati pertumbuhan ekonomi hingga 5,8 persen. Angka ini meningakat 0,3 persen dari asumsi awal pemerintah di RAPBN-P yang sebesar 5,5 persen. Untuk penambahan tersebut, Menteri Keuangan Sri Mulyani menyatakan diperlukan tambahan penerimaan sebesar Rp 15 triliun.
Menurut Purbaya, dengan kenaikan target tersebut memang ada konsekuensi logis untuk menaikkan penerimaan. Dia menyatakan kenaikan penerimaan tersebut bisa ditingkatkan dari sektor pajak. Namun, hal itu bisa berjalan seiring dengan peningkatan aktivitas ekonomi.
"Kalau aktivitas ekonomi naik dengan sendirinya pajak bisa naik. Ini yang bisa menutupi kebutuhan penambahan anggaran dengan meingkatnya target pertumbuhan ekonomi," lanjutnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.