Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kaya Bahan, Indonesia Minim Obat Herbal

Kompas.com - 21/04/2010, 16:32 WIB

SLEMAN, KOMPAS - Meskipun Indonesia kaya tanaman berkhasiat obat, saat ini baru terdapat lima obat herbal yang teruji klinis dan dapat diresepkan dokter. Dibutuhkan penerimaan masyarakat, kemauan dokter, dan dukungan penuh industri farmasi untuk mengembangkan obat herbal.

Demikian disampaikan Ketua Tim Pengembangan Obat Bahan Alam RS Dr Sardjito Nyoman Kertia dan konsultan tim, Samekto, Selasa (20/4), terkait pelaksanaan seminar nasional "Terapi Medis Berbasis Herbal" pada 8-9 Mei mendatang di UGM.

Obat herbal didefinisikan tiga hal, yakni, fitofarmaka (teruji pada pasien dan bisa diresepkan dokter), obat herbal terstandar (sudah teruji pada hewan, tetapi belum dilakukan pada manusia sehingga belum bisa diresepkan dokter), serta jamu.

Lima obat yang termasuk fitofarmaka adalah stimuno (untuk kekebalan tubuh, bahan baku utamanya ekstrak tanaman meniran); rheumaneer (obat rematik-jahe dan temulawak); nodiar (antidiare-daun jambu biji dan kunyit), tensigard (penurun tekanan darah tinggi- seledri dan daun kumis kucing), dan x-gra (untuk penunjang vitalitas- akar pasak bumi dan akar gingseng). Adapun obat herbal terstandar saat ini tercatat 30 jenis.

"Di RS Sardjito setiap tahun setidaknya ada 50 penelitian untuk menghasilkan obat herbal. Separuhnya sudah diuji klinis. Namun, jumlah sampel memang belum cukup untuk dipasarkan," ujar Nyoman, yang juga ketua umum seminar tersebut.

Potensi besar

Ditambahkan Samekto, jika digabungkan dengan penelitian dari instansi, rumah sakit, dan kampus lain, potensi dihasilkannya fitofarmaka sangat besar. Dampaknya pun besar.

"Obat herbal akan mengurangi ketergantungan terhadap obat kimia. Sudah saatnya percaya obat herbal buatan sendiri. Aneh memang karena semua percaya kualitas obat herbal impor. Sudah mahal, tapi mau beli," ujar Samekto.

Sebenarnya, Indonesia terlambat menyuarakan obat-obatan herbal. Namun, obat herbal juga sulit muncul karena banyak masyarakat percaya obat kimia. Di sisi lain, dokter pun sama.

Padahal, obat herbal fitofarmaka teruji berkhasiat. Obat dari bahan alam tak mengandung efek samping merugikan. (PRA)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Impor Bahan Baku Tepung Kini Cukup dengan Dokumen Laporan Surveyor

Impor Bahan Baku Tepung Kini Cukup dengan Dokumen Laporan Surveyor

Whats New
BUAH Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

BUAH Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

Whats New
Kementerian ESDM Tetapkan Harga Biodiesel Naik Jadi Rp 12.453 Per Liter

Kementerian ESDM Tetapkan Harga Biodiesel Naik Jadi Rp 12.453 Per Liter

Whats New
Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup Sampai Hari Ini

Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup Sampai Hari Ini

Whats New
Turun, Inflasi April 2024 Capai 3 Persen

Turun, Inflasi April 2024 Capai 3 Persen

Whats New
Harga Tiket Kereta Api 'Go Show' Naik Mulai 1 Mei

Harga Tiket Kereta Api "Go Show" Naik Mulai 1 Mei

Whats New
SMGR Kantongi Laba Bersih Rp 471,8 Miliar pada Kuartal I-2024 di Tengah Kontraksi Permintaan Semen Domestik

SMGR Kantongi Laba Bersih Rp 471,8 Miliar pada Kuartal I-2024 di Tengah Kontraksi Permintaan Semen Domestik

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di Bank Mandiri hingga BRI

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di Bank Mandiri hingga BRI

Whats New
Kasbon Digital Dinilai Bisa Jadi Solusi agar Karyawan Terhindar dari Pinjol

Kasbon Digital Dinilai Bisa Jadi Solusi agar Karyawan Terhindar dari Pinjol

Whats New
Pendapatan Usaha Garuda Indonesia Tumbuh 18 Persen di Kuartal I-2024

Pendapatan Usaha Garuda Indonesia Tumbuh 18 Persen di Kuartal I-2024

Whats New
Kuartal I-2024, Emiten Sawit Sumber Tani Agung Resources Cetak Pertumbuhan Laba Bersih 43,8 Persen

Kuartal I-2024, Emiten Sawit Sumber Tani Agung Resources Cetak Pertumbuhan Laba Bersih 43,8 Persen

Whats New
Pendaftaran CASN 2024, Instansi Diminta Segera Isi Rincian Formasi ASN

Pendaftaran CASN 2024, Instansi Diminta Segera Isi Rincian Formasi ASN

Whats New
Masuk Musim Panen, Bulog Serap 30.000 Ton Gabah Per Hari

Masuk Musim Panen, Bulog Serap 30.000 Ton Gabah Per Hari

Whats New
Pekerja Mau Sejahtera dan Naik Gaji, Tingkatkan Dulu Kompetensi...

Pekerja Mau Sejahtera dan Naik Gaji, Tingkatkan Dulu Kompetensi...

Whats New
Hindari Denda, Importir Harus Lapor Impor Barang Kiriman Hasil Perdagangan dengan Benar

Hindari Denda, Importir Harus Lapor Impor Barang Kiriman Hasil Perdagangan dengan Benar

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com