JAKARTA, KOMPAS.com - Kurs rupiah terhadap dollar AS di pasar spot antarbank Jakarta, Jumat (7/5/2010) pagi merosot mendekati Rp 9.300 per dollar AS, karena pelaku menjual rupiah untuk membeli dollar menyusul membaiknya mata uang asing itu di pasar regional.
"Dollar AS menguat terhadap semua mata uang Asia, karena pelaku pasar asing merasa lebih nyaman memegang dolar ketimbang rupiah, akibat kekhawatiran mereka terhadap krisis keuangan yang terjadi di kawasan Eropa," kata Analis Panin Capital, Banyu Aji di Jakarta, Jumat.
Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS melemah 95 poin menjadi Rp 9.265-Rp9.275 per dolar dibanding penutupan hari sebelumnya Rp 9.080-Rp9.090.
Banyu Aji mengatakan, terpuruknya rupiah diawali oleh kekhawatiran atas krisis utang yang terjadi di Yunani yang terus merembet ke pasar Eropa lainnya seperti Portugal dan Italia. "Pelaku pasar melihat kondisi ini kemudian segera melepas rupiah dan membeli dolar dalam jumlah besar, sehingga rupiah terus merosot mendekati Rp 9.300 per dollar AS," ucapnya.
Rupiah diperkirakan akan makin terpuruk karena tekanan pasar makin kuat, karena itu Bank Indonesia diharapkan akan masuk pasar melakukan intervensi dengan melepas cadangan devisa. "Kami optimis BI akan masuk pasar sesuai dengan fungsinya menjaga rupiah agar tidak berfluktuasi secara cepat," katanya.
Merosotnya rupiah, menurut dia juga sedikit banyak dipengaruhi pengunduran diri Sri Mulyani Indrawati dari jabatan sebagai Menteri Keuangan, karena pelaku pasar khawatir akan terjadi kemerosotan terhadap pertumbuhan ekonomi di dalam negeri.
"Kami memperkirakan sulit untuk mencari pengganti Sri Mulyani yang memiliki kepiawaian dan tegas dalam memimpin Kementerian keuangan itu," ucapnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.