Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bilang Menang, Indeks Bakal Terbang

Kompas.com - 16/06/2010, 10:59 WIB

CINCINNATI, KOMPAS.com — Adakah hubungan turnamen sepak bola dengan pergerakan indeks di bursa saham? Rupanya ada! Para pialang dan fund manager tidak melihat sepak bola sekadar tontonan belaka.

Hasil pertandingan suatu negara di turnamen sepak bola akbar seperti Piala Dunia bisa memengaruhi pergerakan indeks saham di negara tersebut. Inilah hasil penelitian Diego Garcia, seorang profesor di bidang keuangan University of North Carolina, Amerika Serikat, pada tahun 2007.

Keith Wirtz, Chief Investment Officer Fifth Third Asset Management Inc, menyebutkan, penelitian Garcia masih relevan untuk ajang Piala Dunia 2010 di Afrika Selatan (Afsel). Jika suatu negara terlempar dari turnamen ini di babak awal, indeks di negara tersebut cenderung butuh waktu lebih lama untuk naik kembali, begitu pula sebaliknya.

Hasil penelitian ini juga menyatakan, kondisi bursa bearish akan menimpa 31 dari 32 negara peserta Piala Dunia. "Bila kesebelasan suatu negara tersisih di babak kedua kejuaraan ini, maka indeks saham di negara itu turun 0,49 persen dari nilai penutupan sebelumnya. Buat negara yang menganggap sepak bola sebagai hal penting, kegagalan akan berefek lebih besar," tulis Garcia.

Sayang, penelitian ini tak menunjukkan efek kemenangan suatu negara terhadap indeks sahamnya. Namun, Wirtz memprediksi euforia kemenangan bakal membuat investor lebih berani membeli saham. Alasannya, orang akan merasa senang dan akan belanja saham lebih banyak ketika negaranya menang. "Itulah yang membantu perekonomian. Indeks saham yang lebih tinggi tentu sejalan dengan keuntungan," kata Wirtz

Berkah Piala Dunia

Berkah Piala Dunia 2010 terhadap bursa saham dunia memang dinanti. Sejak April lalu, krisis utang di Eropa dan pembatasan kredit di China telah melenyapkan duit di bursa saham senilai 6 triliun dollar AS. Dua kejadian ini telah memperlambat pemulihan ekonomi global.

Sejalan dengan penelitian ini, Managing Director Bedlam Asset Management di London, Inggris, Jon Compton menebak investor bakal memasang posisi bearish di bursa Afsel melihat kemungkinan hasil tim ini di Piala Dunia. "Perhatian orang ke Afsel hilang dan investasi kembali mengering," kata Compton.

Untuk menyelenggarakan acara ini, Afsel menghabiskan dana 5,6 miliar dollar AS. Duit ini untuk membangun dan merenovasi stadion serta memperbaiki sarana transportasi dan infrastruktur telekomunikasi.

Compton menambahkan, kelesuan perekonomian yang bakal menimpa Afsel juga dialami semua penyelenggara acara bertaraf internasional. Dia memprediksi, kelesuan ekonomi akan berjalan selama enam bulan pasca-berakhirnya acara.

Halaman:
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Imbas Kasus Kekerasan, Kemenhub Tidak Buka Penerimaan Taruna Baru STIP Jakarta Tahun Ini

    Imbas Kasus Kekerasan, Kemenhub Tidak Buka Penerimaan Taruna Baru STIP Jakarta Tahun Ini

    Whats New
    Sri Mulyani Lagi-lagi Bertemu Pimpinan Bea Cukai, Bahas Keluhan Masyarakat

    Sri Mulyani Lagi-lagi Bertemu Pimpinan Bea Cukai, Bahas Keluhan Masyarakat

    Whats New
    Mengapa Malaysia dan Singapura Hambat Industri Semikonduktor Indonesia?

    Mengapa Malaysia dan Singapura Hambat Industri Semikonduktor Indonesia?

    Whats New
    Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

    Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

    Whats New
    Bagaimana Cara Cek Kelaikan Bus yang Mau Ditumpangi? Simak di Sini

    Bagaimana Cara Cek Kelaikan Bus yang Mau Ditumpangi? Simak di Sini

    Spend Smart
    Turun, Simak Rincian Harga Emas Antam Hari ini 14 Mei 2024

    Turun, Simak Rincian Harga Emas Antam Hari ini 14 Mei 2024

    Spend Smart
    Kasus Gagal Bayar TaniFund, OJK Temukan Dugaan Pelanggaran Pidana

    Kasus Gagal Bayar TaniFund, OJK Temukan Dugaan Pelanggaran Pidana

    Whats New
    IHSG Awal Sesi Lanjutkan Kenaikan, Rupiah Masih Melemah

    IHSG Awal Sesi Lanjutkan Kenaikan, Rupiah Masih Melemah

    Whats New
    KAI Operasikan 4 Kereta Api Tambahan pada 12-31 Mei 2024, Simak Daftarnya

    KAI Operasikan 4 Kereta Api Tambahan pada 12-31 Mei 2024, Simak Daftarnya

    Whats New
    Apakah Ekonomi Vietnam Akan Menyalip Indonesia?

    Apakah Ekonomi Vietnam Akan Menyalip Indonesia?

    Whats New
    Pejabat Ajak Youtuber Korsel Mampir ke Hotel, Menparekraf: Bukan Representasi Ramah-tamah Kita

    Pejabat Ajak Youtuber Korsel Mampir ke Hotel, Menparekraf: Bukan Representasi Ramah-tamah Kita

    Whats New
    Pendaftaran Seleksi CPNS Sekolah Kedinasan Dibuka 15 Mei 2024

    Pendaftaran Seleksi CPNS Sekolah Kedinasan Dibuka 15 Mei 2024

    Whats New
    IHSG Bakal Lanjutkan Penguatan? Simak Analisis dan Rekomendasi Saham Hari Ini

    IHSG Bakal Lanjutkan Penguatan? Simak Analisis dan Rekomendasi Saham Hari Ini

    Whats New
    Tahun Lalu Pajak, Tahun Ini Giliran Bea Cukai yang 'Dikuliti' Warganet

    Tahun Lalu Pajak, Tahun Ini Giliran Bea Cukai yang "Dikuliti" Warganet

    Whats New
    Inflasi Bayangi Wall Street, Dow Jones Ditutup Melemah

    Inflasi Bayangi Wall Street, Dow Jones Ditutup Melemah

    Whats New
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com