Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

UNSP Menarik Seluruh Simpanan di BACA

Kompas.com - 14/07/2010, 09:13 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com -  Misteri simpanan jumbo PT Bakrie Sumatra Plantations Tbk (UNSP) di PT Bank Capital Indonesia Tbk (BACA) mulai terkuak. Harry Nadir, Direktur Keuangan UNSP menjelaskan. dana yang berada di BACA tersebut merupakan hasil rights issue yang dilakukan perusahaan pada Maret Ialu. " Penempatan dana itu karena Danatama Makmur sebagai penjamin emisi rights issue sudah menunjuk Bank Capital," jelasnya, kemarin (13/7/2010).

Vice President Investment Banking PT Danatama Makmur Vicky Ganda Saputra mengatakan, pemilihan BACA sebagai bank penyimpan dana hasil rights issue sejumlah erniten grup Bakrie semata-mata karena alasan komersial. "Tidak ada kesepakatan antara kami dengan Bakrie untuk menunjuk BACA" katanya.

Dalam rights issue Maret lalu, UNSP mengantongi dana segar Rp 4,4 triliun. Sampai kuartal 1-3510. sebut di,BACA tersisa Rp 3,5 triliun. Tapi, lanjut Hany, dana itu telah dibreak (ditahan) untuk membiayai akuisisi yang akan dilakukan UNSP. Dengan demikian. BACA tidak perlu mencatatnya di rekening simpanan.

Harry menuturkan, saat ini seluruh dana di BACA sudah ditarik. Sebagian dana itu digunakan membiayai akuisisi dan sisanya ditaruh di bank lain atau perusahaan investasi. Akuisisi yang telah dilakukan, yaitu akuisisi Domba Mas sebesar Rp 550 miliar. PT Monrad Intan Barakat Rp 550 miliar dan PT Julang Oca Permana senilai Rp 250 miliar. UNSP juga menempatkan dananya di AKA Fund Hongkong. "Nilainya di bawah Rp 1 triliun," tambahnya.

Bank wajib catat di neraca

Direktur Drama BACA Nikko Mardiansyah mengungkapkan, laporan keuangan yang disampaikan ke bursa dan Bank Indonesia sudah sesuai dengan kondisi yang ada di bank pada saat itu. Apabila terjadi perbedaan angka, ia meminta nasabah memeriksa kembali datanya. "Apa yang ada di bank, ya, itu yang kami sampaikan," klaimnya, Selasa (13/7/2010).

Seorang bankir mengatakan, kendati UNSP telah mengalokasikan dananya di BACA untuk membiayai transaksi akuisisi, BACA harus tetap mencatatnya sebagai kewajiban. "Standar akuntansinya begitu. Setiap uang yang keluar atau masuk harus ada laporannya," jelas si bankir yang ogah disebut namanya ini, kemarin.

Nah, dalam laporan keuangannya per 31 Maret 2010, BACA menyebut jumlah kewajibannya hanya Rp 3,2 triliun. Dari jumlah itu sekitar Rp 2,69 triliun berupa simpanan nasabah. Padahal, pada periode itu, setidaknya tujuh emiten, di luar BNBR, menempatkan dana sekitar Rp 6,7 triliun.

Menyusul kabar ini, kemarin harga saham emiten grup Bakrie turun. Harga saham UNSP turun 1,39 persen, ENRG turun 2,94 persen, ELTY melorot 2,1 persen, BUMI merosot 1,04 persen, dan BTEL turun 1,96 persen. Cuma DEWA dan BNBR yang bertahan di Rp 74 dan Rp 55 per saham.

Terkait simpanan misterius ini, Bursa Efek Indonesia (BEI) kemarin sudah memanggil manajemen PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR). "Kami sudah memeriksa laporan keuangan mereka," kata Direktur Penilaian Perusahaan BEI Eddy Sugito. Namun Eddy belum menjawab ketika KONTAN menanyakan hasil pemeriksaan BEI tersebut. (Kontan/Kun Wahyu Winasis. Amalia Putri. Abdul Wahid Fauzie)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dukung Ekonomi Hijau, Karyawan Blibli Tiket Kumpulkan 391,96 Kg Limbah Fesyen

Dukung Ekonomi Hijau, Karyawan Blibli Tiket Kumpulkan 391,96 Kg Limbah Fesyen

Whats New
Relaksasi Aturan Impor, Sri Mulyani: 13 Kontainer Barang Bisa Keluar Pelabuhan Tanjung Priok Hari Ini

Relaksasi Aturan Impor, Sri Mulyani: 13 Kontainer Barang Bisa Keluar Pelabuhan Tanjung Priok Hari Ini

Whats New
Produsen Refraktori BATR Bakal IPO, Bagaimana Prospek Bisnisnya?

Produsen Refraktori BATR Bakal IPO, Bagaimana Prospek Bisnisnya?

Whats New
IHSG Menguat 3,22 Persen Selama Sepekan, Ini 10 Saham Naik Paling Tinggi

IHSG Menguat 3,22 Persen Selama Sepekan, Ini 10 Saham Naik Paling Tinggi

Whats New
Mengintip 'Virtual Assistant,' Pekerjaan yang Bisa Dilakukan dari Rumah

Mengintip "Virtual Assistant," Pekerjaan yang Bisa Dilakukan dari Rumah

Work Smart
Tingkatkan Kinerja, Krakatau Steel Lakukan Akselerasi Transformasi

Tingkatkan Kinerja, Krakatau Steel Lakukan Akselerasi Transformasi

Whats New
Stafsus Sri Mulyani Beberkan Kelanjutan Nasib Tas Enzy Storia

Stafsus Sri Mulyani Beberkan Kelanjutan Nasib Tas Enzy Storia

Whats New
Soroti Harga Tiket Pesawat Mahal, Bappenas Minta Tinjau Ulang

Soroti Harga Tiket Pesawat Mahal, Bappenas Minta Tinjau Ulang

Whats New
Tidak Kunjung Dicairkan, BLT Rp 600.000 Batal Diberikan?

Tidak Kunjung Dicairkan, BLT Rp 600.000 Batal Diberikan?

Whats New
Lowongan Kerja Pamapersada untuk Lulusan S1, Simak Persyaratannya

Lowongan Kerja Pamapersada untuk Lulusan S1, Simak Persyaratannya

Work Smart
Menakar Peluang Teknologi Taiwan Dorong Penerapan 'Smart City' di Indonesia

Menakar Peluang Teknologi Taiwan Dorong Penerapan "Smart City" di Indonesia

Whats New
Harga Emas Terbaru 18 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 18 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Saat Sri Mulyani Panjat Truk Kontainer yang Bawa Barang Impor di Pelabuhan Tanjung Priok...

Saat Sri Mulyani Panjat Truk Kontainer yang Bawa Barang Impor di Pelabuhan Tanjung Priok...

Whats New
Cara Langganan Biznet Home, Biaya, dan Area Cakupannya

Cara Langganan Biznet Home, Biaya, dan Area Cakupannya

Spend Smart
9,9 Juta Gen Z Tak Bekerja dan Tak Sedang Sekolah, Menko Airlangga: Kita Cari Solusi...

9,9 Juta Gen Z Tak Bekerja dan Tak Sedang Sekolah, Menko Airlangga: Kita Cari Solusi...

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com