Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Blue Bird Minta Pemerintah Bentuk Tim

Kompas.com - 22/07/2010, 15:07 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Blue Bird Group berharap pemerintah mendalami dugaan rendahnya kualitas premium yang diperkirakan menjadi salah satu penyebab kerusakan pompa bahan bakar pada ribuan armada taksi Blue Bird Group.

Head of Public Relations Blue Bird Group Teguh Wijayanto mengatakan, akan lebih baik bila pemerintah membentuk tim independen untuk menelusuri penyebab kerusakan yang diakibatkan endapan di filter pompa bahan bakar itu.

"Ya, akan lebih baik kalau ada penyelidikan khusus. Jadi, lebih independen dan tidak saling tuduh. Karena kami ini kan hanya konsumen," kata Teguh Wijayanto, di Kantor Blue Bird, Mampang, Jakarta Selatan, Kamis (22/7/2010).

Tim independen tersebut, kata Teguh, bisa terdiri dari pihak pemerintah, Pertamina, agen tunggal pemegang merek (ATPM), hingga ahli bahan bakar.

Teguh menegaskan, pihaknya sejak awal tidak pernah menuding rendahnya kualitas premium Pertamina sebagai penyebab kerusakan tersebut. Namun, dugaan mengarah pada kualitas premium karena jenis kerusakannya sama pada sekitar 1.200 kendaraan berjenis Toyota Limo yang menggunakan premium.

"Yang jelas, endapan itu kan asalnya dari bahan bakar. Masa pakai part pompa bensin itu kan seharusnya tiap 90.000 km baru dicek. Ini baru sekitar 15.000 km sudah bermasalah," katanya.

Teguh pun mengaku bahwa Blue Bird Group sudah memenuhi semua standar perawatan dan penggunaan bahan bakar, seperti panduan dari pihak ATPM. "Kami ini kan hanya konsumen dari ATPM dan Pertamina, maka seharusnya kedua pihak ini yang membahas. Kami juga tidak ingin ada saling tuduh," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com