Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Listrik Bandara Akan Diaudit

Kompas.com - 08/08/2010, 03:03 WIB

Tangerang, Kompas - PT Angkasa Pura II, pengelola Bandar Udara Soekarno-Hatta, Cengkareng, Tangerang, dan PT Perusahaan Listrik Negara duduk bersama mencari penyebab padamnya listrik, yang berakibat terganggunya pelayanan dan penerbangan pada hari Jumat (6/8) pagi.

Selain mencari penyebab, PT Angkasa Pura II dan PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) akan melakukan audit secara bersama terhadap keseluruhan listrik bandara. ”Kami dengan PT PLN berniat untuk menyelesaikan dan mengatasi permasalahan ini secara bersama-sama,” kata Direktur Utama PT Angkasa Pura II Tri S Sunoko dalam temu pers di Gedung 600 Kawasan Perkantoran Bandara Soekarno- Hatta, Sabtu sore. Dalam jumpa pers itu, hadir General Manager PT PLN Distribusi Jakarta-Tangerang Purnomo Willy BS.

Jumat pagi, listrik di Bandara Soekarno-Hatta padam sehingga ratusan penumpang antre hingga 300 meter. Sebanyak 63 penerbangan domestik dan internasional tertunda.

Tri menjelaskan, langkah penyelesaian secara bersama itu sudah dibahas dengan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), para komisaris utama, dewan komisaris, direksi PT Angkasa Pura, dan direksi PT PLN Persero, Sabtu pagi.

”Tadi pagi pukul 10.00 kami dipanggil untuk membahas penyelesaian masalah ini secara bersama untuk jangka pendek dan panjang agar lebih meningkatkan pelayanan terhadap pengguna jasa penerbangan,” kata Tri yang menjadi juru bicara dari kedua belah pihak.

Menurut Tri, dalam pertemuan itu disepakati bahwa kedua pihak membutuhkan satu hari lagi untuk mencari tahu penyebab padamnya listrik.

”Kami sedang menyelidiki penyebab terjadinya gangguan listrik itu. Minggu (hari ini), paling tidak sudah bisa diketahui apa penyebab padamnya listrik tersebut,” papar Tri, yang baru menjabat dua pekan ini.

Kesepakatan

Dalam kesepakatan itu juga, lanjut Tri, kedua pihak akan melakukan audit secara menyeluruh listrik di bandara, termasuk listrik yang menyebabkan anjloknya layanan komputerisasi di bagian pendaftaran kembali penumpang dan X-ray (sinar x untuk pemeriksaan barang bawaan dan penumpang).

”Audit ini sudah disepakati akan dilakukan selama tiga hari terhitung hari Sabtu ini,” kata Tri yang juga mantan Direktur Angkutan Udara Direktorat Jenderal Perhubungan Udara.

Untuk jangka panjang, lanjut Tri, dalam tiga bulan ke depan pengelola Bandara Soekarno- Hatta akan melakukan upaya redistribusi atau pengaturan ulang jam penerbangan.

”Kami akan bekerja sama dengan maskapai penerbangan dan regulator untuk membahas redistribusi jam penerbangan. Dengan adanya redistribusi ini bisa memberikan penyebaran secara merata atas kepadatan penumpang dari pagi, siang, dan sore. Karena selama ini kepadatan penumpang terjadi pada pagi hari saja,” kata Tri.

Dengan kejadian tersebut, kedua pihak berkomitmen untuk lebih memperbaiki diri dengan melakukan pembenahan agar peristiwa Jumat pagi itu tidak terjadi lagi pada hari yang akan datang, baik di Bandara Soekarno-Hatta dan bandara lainnya.

Mengenai kerugian akibat gangguan tersebut, Tri mengatakan, sejauh ini pihaknya belum menghitung. ”Sampai saat ini kami belum mengetahui penyebab padamnya aliran listrik itu. Bagaimana mungkin kerugian bisa dihitung kalau penyebabnya saja belum diketahui,” kata Tri.

Purnomo Willy BS mengatakan, semua pihak termasuk Menteri BUMN sangat peduli dengan perbaikan pelayanan bandara ini.

”Pak Menteri (Kementerian BUMN) berpesan agar pasokan listrik di Bandara Soekarno-Hatta dan bandara lainnya harus lebih baik,” kata Purnomo.

Saat ditanya mengenai ”kedipan” listrik selama 1,7 detik yang terjadi pada pagi hari itu, Kepala Satuan Pengendalian Kinerja Korporat PT PLN Pusat Harry Hartoyo mengatakan, ’kedipan’ tersebut bukan sebagai tanda terjadinya pemadaman listrik.

”Hasil laporan yang diterima di bagian komputerisasi PLN, tidak ada ’kedipan’ listrik di bandara selama 1,7 detik. Kedipan itu mungkin dicatat oleh PT Angkasa Pura II,” katanya. (PIN)

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bakal Jalankan Program Penjaminan Polis, LPS: Tugas Berat

Bakal Jalankan Program Penjaminan Polis, LPS: Tugas Berat

Whats New
Menperin Sebut Dumping Jadi Salah Satu Penyebab PHK di Industri Tekstil

Menperin Sebut Dumping Jadi Salah Satu Penyebab PHK di Industri Tekstil

Whats New
Data Terbaru Uang Beredar di Indonesia, Hampir Tembus Rp 9.000 Triliun

Data Terbaru Uang Beredar di Indonesia, Hampir Tembus Rp 9.000 Triliun

Whats New
Jadi BUMN Infrastruktur Terbaik di Indonesia, Hutama Karya Masuk Peringkat Ke-183 Fortune Southeast Asia 500

Jadi BUMN Infrastruktur Terbaik di Indonesia, Hutama Karya Masuk Peringkat Ke-183 Fortune Southeast Asia 500

Whats New
Mendag Zulhas Segera Terbitkan Aturan Baru Ekspor Kratom

Mendag Zulhas Segera Terbitkan Aturan Baru Ekspor Kratom

Whats New
Manfaatnya Besar, Pertagas Dukung Integrasi Pipa Transmisi Gas Bumi Sumatera-Jawa

Manfaatnya Besar, Pertagas Dukung Integrasi Pipa Transmisi Gas Bumi Sumatera-Jawa

Whats New
Soal Investor Khawatir dengan APBN Prabowo, Bos BI: Hanya Persepsi, Belum Tentu Benar

Soal Investor Khawatir dengan APBN Prabowo, Bos BI: Hanya Persepsi, Belum Tentu Benar

Whats New
Premi Asuransi Kendaraan Tetap Tumbuh di Tengah Tren Penurunan Penjualan, Ini Alasannya

Premi Asuransi Kendaraan Tetap Tumbuh di Tengah Tren Penurunan Penjualan, Ini Alasannya

Whats New
Hidrogen Hijau Jadi EBT dengan Potensi Besar, Pemerintah Siapkan Regulasi Pengembangannya

Hidrogen Hijau Jadi EBT dengan Potensi Besar, Pemerintah Siapkan Regulasi Pengembangannya

Whats New
Rupiah Masih Tertekan, Bank Jual Dollar AS Rp 16.600

Rupiah Masih Tertekan, Bank Jual Dollar AS Rp 16.600

Whats New
Freeport Akan Resmikan Smelter di Gresik Pekan Depan

Freeport Akan Resmikan Smelter di Gresik Pekan Depan

Whats New
Akhir Pekan, IHSG Mengawali Hari di Zona Hijau

Akhir Pekan, IHSG Mengawali Hari di Zona Hijau

Whats New
Ini Kendala Asuransi Rumuskan Aturan Baku Produk Kendaraan Listrik

Ini Kendala Asuransi Rumuskan Aturan Baku Produk Kendaraan Listrik

Whats New
Dokumen Tak Lengkap, KPPU Tunda Sidang Google yang Diduga Lakukan Monopoli Pasar

Dokumen Tak Lengkap, KPPU Tunda Sidang Google yang Diduga Lakukan Monopoli Pasar

Whats New
Bos Bulog Ungkap Alasan Mengapa RI Bakal Akuisisi Sumber Beras Kamboja

Bos Bulog Ungkap Alasan Mengapa RI Bakal Akuisisi Sumber Beras Kamboja

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com