Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Petani Cabai Tidak Nikmati Lonjakan Harga

Kompas.com - 13/08/2010, 02:57 WIB

MAKASSAR, KOMPAS - Lonjakan harga cabai merah besar dan keriting yang mencapai Rp 60.000 per kilogram di Makassar, Sulawesi Selatan, tidak berimbas pada penghasilan petani. Sejumlah petani di Kecamatan Pallangga, Kabupaten Gowa, misalnya, kecewa karena harga jual cabai merah besar dan keriting dari petani kepada distributor hanya Rp 20.000 per kilogram.

Tobo (48), petani di Desa Titibatu, Pallangga, Kamis (12/8), mengatakan, hasil panen dari lahan 300 meter persegi sebanyak 500 kilogram (kg) cabai merah keriting. Dengan harga jual Rp 20.000 per kg, ia hanya mendapat keuntungan Rp 3 juta karena biaya operasional sejak pupuk urea naik dua bulan lalu mencapai Rp 7 juta.

”Lonjakan harga hanya dinikmati para tengkulak karena setelah membeli dari kami Rp 20.000 per kg, mereka menjualnya lagi kepada pedagang sebesar Rp 32.000-Rp 35.000,” kata Tobo.

Ia juga membantah tingginya harga cabai karena stok tersendat menyusul musim hujan berkepanjangan. Petani di Pallangga pada umumnya menanam cabai merah keriting di dataran tinggi agar tidak terendam.

Irham (33), petani cabai di Desa Toddotoa, mengatakan, curah hujan yang tinggi belakangan ini tidak mengganggu produksinya. Dari lahan sewaan seluas 200 meter persegi, cabai merah keriting yang dihasilkan mencapai 350 kg setiap panen. Dengan penghasilan Rp 7 juta saat panen, ia hanya mendapat laba Rp 1,5 juta setelah dipotong biaya operasional.

”Seharusnya harga cabai merah besar atau keriting paling mahal Rp 35.000 per kg. Kalau ada yang menjual sampai Rp 60.000, itu sama saja merugikan petani dan konsumen,” katanya.

Saat memantau harga dan stok kebutuhan pokok di Pasar Terong, Kota Makassar, Gubernur Sulawesi Selatan Syahrul Yasin Limpo pun menegur beberapa pedagang cabai. Ia meminta agar pedagang tidak mengambil keuntungan terlalu banyak sehingga membebani konsumen. Dalam pemantauan ini terungkap bahwa pada umumnya pedagang membeli cabai merah besar dan keriting di distributor hanya Rp 35.000 per kg.

”Mestinya pedagang menjual cabai merah Rp 40.000 kepada konsumen. Kalau ambil untung hingga lebih dari Rp 20.000 per kg, ini sudah tidak wajar,” ujar Syahrul. (riz)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Work Smart
Dukung 'Green Building', Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Dukung "Green Building", Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Whats New
Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Whats New
Kinerja Pegawai Bea Cukai 'Dirujak' Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Kinerja Pegawai Bea Cukai "Dirujak" Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Whats New
Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Whats New
Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Work Smart
Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com