Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Beras dan Terigu Masih Stabil

Kompas.com - 24/09/2010, 02:42 WIB

jakarta, kompas - Harga beras dan terigu di Jakarta kemarin relatif stabil meski di beberapa tempat ada yang masih menjualnya dengan harga lebih tinggi. Persediaan kedua bahan pangan ini pun cukup.

Di Jakarta Barat, di Pasar Palmerah, harga terigu naik menjadi Rp 6.200 per kilogram dari semula Rp 5.960 per kilogram. Harga terigu di Pasar Puri Rp 11.000 per kilogram.

Sugi, pedagang di Pasar Puri, mengatakan, stok terigu sampai saat ini masih cukup. ”Sampai sekarang terigu masih ada. Sepertinya masih menghabiskan sisa stok Lebaran,” katanya.

Beras

Tina, pedagang beras di Pasar Palmerah, mengatakan, harga beras sejak sebelum Lebaran hingga sekarang masih sama. Beras jenis IR 64 kualitas sedang Rp 7.000 per kilogram dan kualitas super Rp 7.500-Rp 8.000 per kilogram.

”Biasanya kalau panen sudah habis sekitar November harga beras bisa naik, tetapi untuk sekarang stok beras tidak ada masalah,” ujar Tina.

Di Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta Timur, persediaan beras cukup, sementara harga tetap sejak kenaikan harga terjadi sebelum Ramadhan. Anggota Staf Gudang PT Food Station Pasar Induk Beras Cipinang Triyono mengatakan, sampai pukul 07.00 kemarin, beras yang masuk ke Pasar Induk itu 3.042 ton. Total persediaan menjadi 25.812 ton.

”Kedatangan beras terbanyak terjadi pada hari Senin lalu, mencapai 4.000 ton atau 1.000 ton lebih banyak dibanding hari biasa,” ucap Triyono saat ditemui di kantornya.

Dalam catatannya, hari itu beras IR 64 kualitas 1 dijual dengan harga rata-rata Rp 7.000 per kilogram. Kualitas 2 dijual Rp 6.500 per kilogram dan kualitas 3 Rp 5.900 per kilogram. Beras IR 42 dijual Rp 9.000 per kilogram, sedangkan beras Cianjur Kepala, Cianjur Slyp, dan Setra yang dikenal sebagai beras terbaik masing-masing dijual per kilogram dengan harga Rp 9.500, Rp 8.750, dan Rp 8.500.

Sebagian besar beras datang dari Cirebon dan Kerawang. Beras yang datang dari Cirebon kemarin mencapai 1.439 ton, sedangkan dari Kerawang 1.102 ton beras. Hari itu, Jawa Tengah hanya memasok Pasar Induk dengan beras sebanyak 490 ton.

Jumlah beras yang masuk dari Cirebon ke Pasar Induk pada 1-22 September mencapai 12.277 ton, sedangkan dari Kerawang 6.880 ton, dari Jawa Tengah yang masuk hanya 4.056 ton.

Salah seorang pedagang beras di Pasar Induk, Ayong (51) yang ditemui di tokonya, Toko Sinar Jaya, mengatakan, permintaan dan penawaran beras di tokonya mulai pulih sejak hari Senin lalu. ”Hari pertama memang permintaan melonjak setelah lebih dari sepekan Pasar Induk tutup karena Lebaran.”

Menurut dia, harga dan persediaan beras stabil. Bahkan, beras jenis IR IV kualitas 3 dan 4 turun. Masing-masing dari Rp 6.500 menjadi Rp 6.400 per kilogram dan dari Rp 6.100 menjadi Rp 5.900 sampai Rp 6.000 per kilogram.

”Secara umum sempat terjadi kenaikan harga beras rata-rata Rp 200 per kilogram pada 17-22 September lalu karena ada kekhawatiran suplai tersendat karena hasil panen kurang bagus. Tetapi sejak Kamis (23/9), harga sudah turun Rp 100 per kilogram,” papar Ayong. (FRO/WIN)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com