Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selesaikan "Sweeping" Mobil Mewah!

Kompas.com - 24/09/2010, 18:51 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia Sofjan Wanandi menilai, Keputusan Menteri Keuangan tentang pemberlakuan pajak pertambahan nilai dan barang mewah atau PPNBM telah meresahkan masyarakat. Pasalnya, pemberlakuan Keputusan Menteri Keuangan atau Kepmen berbuntut pada disitanya lebih dari seratus mobil mewah dari rumah ke rumah oleh Direktorat Keamanan Trans Nasional Bareskrim Mabes Polri di Batam, Kepulauan Riau, kemarin.

Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) mendesak Menkeu untuk segera menyelesaikan persoalan ini. "Ini harus selesai secepatnya. Ini meresahkan sekali karena mobil itu diambil dari rumah-rumah orang. Mobil-mobil orang asing juga mobilnya diambilin semua. Padahal dia dulu masuk dengan izin lama," ungkapnya di sela-sela Munas Kadin VI di JCC, Jumat (24/9/2010).

Menurut Sofjan, kebingungan terjadi ketika dengan tiba-tiba polisi menyita lebih dari seratus mobil mewah yang sebenarnya masuk ke dalam negeri sesuai peraturan yang berlaku, yaitu peraturan yang lama. Namun, karena keluar Kepmen yang baru, maka mobil-mobil mewah di-sweeping.

"Sebenarnya kan mobil-mobil itu sah menurut peraturan lama. Tapi, ini peraturan baru lain lagi isinya. Gap itu membuat mobil-mobil ditangkapin polisi-polisi," ungkapnya.

Dalam diskusi panel sebelumnya antara Kadin serta Menkeu, Menperin, dan Mendag, Menkeu Agus Martowardojo telah mendengarkan persoalan ini dari Ketua Kadin Kepri Johanes Kennedy. Agus berjanji mempelajarinya terlebih dahulu dan akan berkoordinasi langsung dengan pihak kepolisian.

"Tadi sudah disampaikan langsung. Menkeu bilang akan mempelajari dan berkoordinasi dengan polisi langsung karena dianggap mengganggu," tambahnya.

Sofjan mengatakan, jika persoalan ini tak diselesaikan segera, maka dampak terburuknya investasi akan terhambat. Pasalnya tidak ada kepastian hukum dan aturan bagi para investor yang akan masuk ke Indonesia dan khususnya ke Batam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Whats New
BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com