Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BI Rate Akan Tetap

Kompas.com - 27/12/2010, 04:24 WIB

Jakarta, Kompas - Meskipun tekanan inflasi akan makin kuat, Bank Indonesia diperkirakan masih akan mempertahankan suku bunga acuan atau BI Rate pada kisaran 6,5 persen pada rapat dewan gubernur bulan Januari 2011. Inflasi Januari-November 2010 sebesar 5,98 persen.

Adapun target pemerintah 5,3 persen, sedangkan target inflasi BI tahun ini 5 plus minus satu persen. Ekonom Mirza Adityaswara kepada Kompas di Jakarta, Minggu (26/12), mengatakan, ”BI tetap perlu terus memonitor inflasi akibat naiknya harga komoditas pangan dan energi dunia pada kuartal I-2011.”

Apabila harga komoditas pangan dan energi dunia terus meningkat ditambah permintaan ekonomi Indonesia menunjukkan gejala overheating, pada kuartal I dan kuartal II, BI Rate perlu naik.

Jika inflasi naik, tetapi BI tidak memberikan sinyal kepada pasar keuangan untuk pengetatan, maka pasar Surat Utang Negara (SUN) akan melemah.

Masalah ”capital inflow”

Saat ini suku bunga di negara maju sangat rendah. Sebaliknya, Indonesia menghadapi problem capital inflow dalam bentuk dana jangka pendek yang masuk dengan sangat deras.

Dengan demikian, ada toleransi bahwa BI Rate ditahan pada posisi 6,5 persen, sama dengan tingkat inflasi.

”Namun, apabila suku bunga di negara maju naik, sedangkan impor dan inflasi di Indonesia sudah terlalu tinggi, BI Rate harus naik,” kata Mirza.

Beberapa waktu lalu Gubernur BI Darmin Nasution mengatakan, tekanan inflasi pada tahun 2011 diperkirakan masih tinggi. Namun, tingkat inflasinya tidak lebih tinggi dibandingkan tahun 2010. Tekanan inflasi tersebut berpengaruh terhadap BI Rate.

Darmin mengatakan, BI menentukan besaran BI Rate berdasarkan prediksi inflasi, persepsi pasar, dan indikator lain. Apabila pengaruh indikator itu tidak besar, BI Rate dinilai tak perlu berubah. BI Rate pada tingkat 6,5 persen sudah berlangsung 17 bulan sejak Agustus 2009.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dukung Ekonomi Hijau, Karyawan Blibli Tiket Kumpulkan 391,96 Kg Limbah Fesyen

Dukung Ekonomi Hijau, Karyawan Blibli Tiket Kumpulkan 391,96 Kg Limbah Fesyen

Whats New
Relaksasi Aturan Impor, Sri Mulyani: 13 Kontainer Barang Bisa Keluar Pelabuhan Tanjung Priok Hari Ini

Relaksasi Aturan Impor, Sri Mulyani: 13 Kontainer Barang Bisa Keluar Pelabuhan Tanjung Priok Hari Ini

Whats New
Produsen Refraktori BATR Bakal IPO, Bagaimana Prospek Bisnisnya?

Produsen Refraktori BATR Bakal IPO, Bagaimana Prospek Bisnisnya?

Whats New
IHSG Menguat 3,22 Persen Selama Sepekan, Ini 10 Saham Naik Paling Tinggi

IHSG Menguat 3,22 Persen Selama Sepekan, Ini 10 Saham Naik Paling Tinggi

Whats New
Mengintip 'Virtual Assistant,' Pekerjaan yang Bisa Dilakukan dari Rumah

Mengintip "Virtual Assistant," Pekerjaan yang Bisa Dilakukan dari Rumah

Work Smart
Tingkatkan Kinerja, Krakatau Steel Lakukan Akselerasi Transformasi

Tingkatkan Kinerja, Krakatau Steel Lakukan Akselerasi Transformasi

Whats New
Stafsus Sri Mulyani Beberkan Kelanjutan Nasib Tas Enzy Storia

Stafsus Sri Mulyani Beberkan Kelanjutan Nasib Tas Enzy Storia

Whats New
Soroti Harga Tiket Pesawat Mahal, Bappenas Minta Tinjau Ulang

Soroti Harga Tiket Pesawat Mahal, Bappenas Minta Tinjau Ulang

Whats New
Tidak Kunjung Dicairkan, BLT Rp 600.000 Batal Diberikan?

Tidak Kunjung Dicairkan, BLT Rp 600.000 Batal Diberikan?

Whats New
Lowongan Kerja Pamapersada untuk Lulusan S1, Simak Persyaratannya

Lowongan Kerja Pamapersada untuk Lulusan S1, Simak Persyaratannya

Work Smart
Menakar Peluang Teknologi Taiwan Dorong Penerapan 'Smart City' di Indonesia

Menakar Peluang Teknologi Taiwan Dorong Penerapan "Smart City" di Indonesia

Whats New
Harga Emas Terbaru 18 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 18 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Saat Sri Mulyani Panjat Truk Kontainer yang Bawa Barang Impor di Pelabuhan Tanjung Priok...

Saat Sri Mulyani Panjat Truk Kontainer yang Bawa Barang Impor di Pelabuhan Tanjung Priok...

Whats New
Cara Langganan Biznet Home, Biaya, dan Area Cakupannya

Cara Langganan Biznet Home, Biaya, dan Area Cakupannya

Spend Smart
9,9 Juta Gen Z Tak Bekerja dan Tak Sedang Sekolah, Menko Airlangga: Kita Cari Solusi...

9,9 Juta Gen Z Tak Bekerja dan Tak Sedang Sekolah, Menko Airlangga: Kita Cari Solusi...

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com