Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tiket KA Ekonomi Naik 62 Persen

Kompas.com - 07/01/2011, 08:29 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — PT Kereta Api Indonesia (Persero) menaikkan tarif KA ekonomi hingga 62 persen untuk 83 jenis KA reguler. Kenaikan hingga Rp 8.500 per penumpang itu mulai berlaku pada Sabtu (8/1/2011) besok. Kereta rel listrik (KRL) AC ekonomi Serpong-Tanah Abang naik Rp 1.500, dari Rp 4.500 menjadi Rp 6.000.

Pemberlakuan tarif baru KA ekonomi itu diumumkan Kamis dalam jumpa pers di Kantor Pusat PT KAI di Bandung, Jawa Barat. "Sejak 2002 tarif KA ekonomi tidak pernah naik, sementara dari sisi biaya operasi terus meningkat. Pemerintah kemudian mengizinkan kenaikan tarif KA ekonomi," kata Vice President Pemasaran Angkutan Penumpang PT KAI Husein Nuroni.

Dasar kenaikan itu adalah Peraturan Menteri Perhubungan Nomor KM 35/2010 tertanggal 23 Juni 2010, yang perubahannya dilakukan melalui Peraturan Menhub No KM 48/2010 tertanggal 4 Agustus 2010, tentang Tarif Angkutan Orang dengan KA Kelas Ekonomi.

Kenaikan tarif terbagi dalam lima jenis KA. Pertama, KA jarak jauh sebanyak 11 KA dengan kenaikan Rp 4.000-Rp 8.500 (16 persen). Kedua, KA jarak menengah sebanyak 9 KA dengan kenaikan Rp 1.000-Rp 5.500 (17 persen). Ketiga, KA jarak dekat sebayak 30 KA dengan kenaikan tarif Rp 500-Rp 2.000 (45 persen). Keempat, kereta rel diesel (KRD) sebanyak 10 KA dengan kenaikan Rp 500-Rp 1.500 (34 persen). Terakhir, KRL sebanyak 23 KA dengan kenaikan Rp 500-Rp 2.000 (62 persen).

Kenaikan tarif KA, misalnya, berlaku pada KA ekonomi Kertajaya jurusan Jakarta Pasar Senen-Surabaya Pasar Turi, dari Rp 43.500 menjadi Rp 52.000. Menurut Husein, idealnya tarif KA ini adalah Rp 77.500, sesuai dengan ongkos operasi Rp 100 per kilometer.

Kepala Humas PT KAI Daerah Operasi I Jakarta Mateta Rijalulhaq mengatakan, kenaikan tarif itu wajar. "Sekitar sembiIan tahun lalu, saat harga BBM beberapa kali meningkat, kami tidak menaikkan tarif. Maka, kalau sekarang tarif naik, saya nilai tidak terlalu memberatkan," ujarnya.

Rencana kenaikan tarif KRL dan KRD kelas ekonomi sempat digulirkan pada Juni dan Oktober 2010. Namun, rencana itu batal.

"Kami juga menurunkan tarif pada 2008 dan 2009. Jadi, meski naik, tarif yang akan berlaku pada 8 Januari 2011 itu mirip tarif pada 2008," paparnya.

Agus Sutardiman, Kepala Stasiun KA Bogor, mengaku belum mendapat informasi seputar kenaikan tarif KRL Jakarta-Bogor. Tarif KRL ekonomi Jakarta-Bogor Rp 2.000, AC ekonomi Rp 5.500, dan Pakuan Ekspres Rp 11.000.

Layanan buruk

Sejumlah penumpang KRL mengaku kecewa. Mereka tidak setuju dengan kenaikan tarif itu karena tak sesuai dengan pelayanan yang selama ini mereka rasakan. "Saya tidak setuju karena jadwal tidak pernah tepat waktu. Gerbong KRL selalu penuh sesak, AC sering mati," kata Retno Mutiarin, pegawai swasta yang ditemui di Stasiun KA Palmerah, Jakarta Pusat.

Lusi, warga Ciputat, Kota Tangerang Selatan, mengusulkan agar ada penambahan gerbong karena semakin banyak warga yang menggunakan jasa KRL.

"Sebaiknya arah Kota-Tanah Abang-Serpong dan sebaliknya setiap 15 menit ada KRL," katanya.

Hal senada disampaikan Yani Lestari, yang juga meminta pelayanan ditingkatkan. "Terutama kerusakan sinyal diminimalisasi serendah mungkin. Terus terang saya sangat terbantu dengan hadirnya KRL," ucap Yani Lestari, warga BSD, Serpong. (get/ito)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bisa Picu Inflasi, Pemerintah Wanti-wanti Kenaikan Tarif Tiket Kereta Api dan Bis

Bisa Picu Inflasi, Pemerintah Wanti-wanti Kenaikan Tarif Tiket Kereta Api dan Bis

Whats New
IHSG Merah di Awal Sesi, Rupiah Melemah

IHSG Merah di Awal Sesi, Rupiah Melemah

Whats New
Harga Emas Terbaru 13 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 13 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Kasus Korupsi Syahrul Yasin Limpo dan Nasib Petani Gurem

Kasus Korupsi Syahrul Yasin Limpo dan Nasib Petani Gurem

Whats New
Rincian Harga Emas Antam Senin 13 Mei 2024

Rincian Harga Emas Antam Senin 13 Mei 2024

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Senin 13 Mei 2024, Semua Bahan Pokok Naik, Kecuali Daging Sapi Murni

Harga Bahan Pokok Senin 13 Mei 2024, Semua Bahan Pokok Naik, Kecuali Daging Sapi Murni

Whats New
Berjejaring dan Berkomunitas, Kiat Sukses Sipetek dan Super Roti agar UMKM Go Global

Berjejaring dan Berkomunitas, Kiat Sukses Sipetek dan Super Roti agar UMKM Go Global

Whats New
Pajak Inflasi dalam Kolapsnya Mata Uang Zimbabwe

Pajak Inflasi dalam Kolapsnya Mata Uang Zimbabwe

Whats New
Lowongan Kerja Nakhoda Kapal Pelni, Usia Maksimal 58 Tahun

Lowongan Kerja Nakhoda Kapal Pelni, Usia Maksimal 58 Tahun

Work Smart
IHSG Diprediksi Melemah Hari Ini, Simak Rekomendasi Sahamnya

IHSG Diprediksi Melemah Hari Ini, Simak Rekomendasi Sahamnya

Earn Smart
Simak, 4 Instrumen untuk Maksimalkan Tabungan dari Gaji Bulanan

Simak, 4 Instrumen untuk Maksimalkan Tabungan dari Gaji Bulanan

Earn Smart
'Face Recognition' Kian Banyak Diadopsi Perusahaan untuk Presensi Pegawai

"Face Recognition" Kian Banyak Diadopsi Perusahaan untuk Presensi Pegawai

Work Smart
Bea Cukai Pastikan Pengiriman Jenazah dari Luar Negeri Tidak Dikenakan Bea Masuk

Bea Cukai Pastikan Pengiriman Jenazah dari Luar Negeri Tidak Dikenakan Bea Masuk

Whats New
'Startup' Gapai Dapat Pendanaan Awal Rp 16 Miliar, Ingin Bantu Pekerja RI Berkarier di Kancah Global

"Startup" Gapai Dapat Pendanaan Awal Rp 16 Miliar, Ingin Bantu Pekerja RI Berkarier di Kancah Global

Work Smart
[POPULER MONEY] Kementerian BUMN Bakal Terapkan Sistem Kerja 4 Hari Seminggu | Harga Cabai Rawit Merah Naik

[POPULER MONEY] Kementerian BUMN Bakal Terapkan Sistem Kerja 4 Hari Seminggu | Harga Cabai Rawit Merah Naik

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com